Rabu 13 Jul 2022 04:09 WIB

KSP Ajak Vietnam Kolaborasi Kembangkan Kendaraan Listrik

Moeldoko berharap kerja sama kedua negara diperkuat dengan proyek mobil listrik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham Tirta
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Foto: Prayogi/Republika.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak para produsen kendaraan listrik dari Vietnam berkolaborasi dengan para produsen kendaraan listrik dalam negeri. Hal ini disampaikan Moeldoko dalam pertemuannya dengan Duta Besar Vietnam untuk Indonesia, Ta Van Thong secara daring di Gedung Bina Graha, Jakarta pada Selasa (12/7/2022).

“Lebih lanjut, saya mengundang Vietnam berkolaborasi dengan Indonesia mengembangkan ekosistem kendaraan listrik baik di dalam negeri dan di kawasan Asia Tenggara,” kata Moeldoko, dikutip dari siaran pers KSP pada Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Moeldoko mengatakan, hubungan kedua negara selama ini sangat baik dan kuat. Hal ini ditunjukan dengan nilai perdagangan bilateral kedua negara yang mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS. Ia pun berharap kerja sama kedua negara terus diperkuat.

Vietnam memang menjadi negara di kawasan Asia Tenggara yang industri mobil listriknya sudah melaju kencang. Bahkan produsen mobil Vietnam VinFast berencana membangun pabrik di North Carolina, Amerika Serikat, untuk membuat bus listrik, kendaraan sport (SUV) bersama dengan baterai untuk kendaraan listrik.

Sementara itu, Indonesia telah menyatakan kesiapannya memasuki era kendaraan listrik yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. “Vietnam memang memiliki produsen kendaraan listrik, bahkan produksinya sudah akan dikembangkan di Amerika Serikat. Saya akan berupaya menjembatani produsen asal Indonesia untuk bekerja sama dengan Vietnam dalam mengembangkan kendaraan listrik,” kata Duta Besar Ta Van Thong.

Selain membicarakan hubungan bilateral antar kedua negara, Duta Besar Ta Van Thong juga mengabarkan terkait kunjungan Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son, ke Indonesia pada Juli ini. Salah satu agenda kunjungan itu akan membicarakan penyelesaian negosiasi batas maritim (Zona Ekonomi Eksklusif/ZEE) antar kedua negara.

Hubungan bilateral Indonesia-Vietnam juga akan diperkuat melalui kunjungan kenegaraan Presiden Nguyen Xuan Phuc ke Indonesia. Pertemuan Presiden Vietnam dengan Presiden Joko Widodo di Indonesia ini akan dilakukan sekitar September-Oktober tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement