Jumat 15 Jul 2022 19:12 WIB

Muhammadiyah Berikan Beasiswa Kuliah Bagi Warga Palestina

Beasiswa Muhammadiyah untuk warga Palestina bentuk solidaritas

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Beasiswa Muhammadiyah untuk warga Palestina bentuk solidaritas
Foto: Yusuf Assidiq
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Beasiswa Muhammadiyah untuk warga Palestina bentuk solidaritas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seremoni penyerahan beasiswa Muhammadiyah untuk warga Palestina dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Jumat (15/7/2022) secara daring dan luring. Seromoni ini dibuka Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto. 

"Program ini bisa dilaksanakan kembali pada 2022 ini meski masih di tengah pandemi Covid-19. Program ini berkembang secara signifikan berdasarkan adanya permintaan dari banyak mahasiswa dan negara," tutur Gunawan dalam agenda tersebut. 

Baca Juga

Dia pun merasa senang bisa mengajak mahasiswa Palestina untuk menempuh pendidikan kuliah di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dia juga mengatakan, proses pendidikan dalam program ini dilaksanakan secara hybrid, yaitu daring dan luring. "Tetapi tentu tidak mengurangi kualitas dari pendidikan itu sendiri," tuturnya.

Dalam seremoni penyerahan beasiswa itu turut dihadiri Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun. Dia menyampaikan terimas kasih yang sebesar-besarnya kepada universitas Muhammadiyah dan pemerintah Indonesia. 

Menurutnya, Indonesia dan Palestina dapat terus menjalin kerja sama di masa mendatang pada bidang pendidikan.

"Saya senang menerima kesempatan ini dan berterima kasih kepada Muhammadiyah. Dan kami juga mengapresiasi semua pihak yang telah mengimplementasikan program ini. Kami sangat menyambut baik untuk semua kerja sama dan berbagai manfaat ini," ujarnya. 

Zuhair mengatakan, Muhammadiyah telah konsisten memberikan program beasiswa pendidikan kepada pemuda Palestina.

Dia berharap, kerja sama lain dapat dilakukan, seperti kolaborasi antara universitas Muhammadiyah di Indonesia dan lembaga pendidikan tinggi yang ada di Palestina. "Kita adalah mitra dan kemitraan ini dapat ditingkatkan dengan saling berbagi pengetahuan," ucapnya. 

Sementara itu, Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Achmad Sudrajat, menyampaikan Baznas sebagai lembaga pemerintahan non-struktural, menaruh perhatian pada penguatan sumber daya manusia (SDM). Ini penting bagi masa depan Indonesia untuk membangun SDM yang kuat. 

"Kami memberikan apresiasi yang besar khususnya kepada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, karena telah memberikan kesempatan keluarga kita di Palestina dan berbagai negara untuk bersama-sama memberi yang terbaik buat dunia. Memberi untuk negeri tidak hanya negeri Indonesia tetapi juga buat seluruh dunia yang disifati dengan rahmatan lil alamin," tuturnya. 

Baznas, lanjut Achmad, akan melakukan gerakan-gerakan peningkatan SDM bersama Muhammadiyah. "Percayalah bapak ibu, kami ingin memberikan yang terbaik bersama-sama. Tidak ada hal yang paling kita nikmati kecuali berkhidmat kepada Allah SWT," tutur dia. 

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Syafiq A Mughni, menyampaikan  program pemberian beasiswa kepada warga Palestina ini penting tidak hanya dalam konteks meningkatkan dan mengembangkan SDM Palestina di universitas Muhammadiyah. Tetapi, ini adalah langkah yang signifikan dalam perspektif politik. 

Syafiq menyampaikan, kemerdekaan Indonesia tidak bisa lepas dari dukungan Palestina, khususnya Mufti Agung Muhammad Amin al-Husaini. Mufti al-Husaini dikenal sebagai tokoh Muslim di Timur Tengah dari Palestina yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia sebelum diproklamasikan. 

Dukungannya atas kemerdekaan Indonesia ternyata memengaruhi negara-negara lain untuk juga melakukan hal yang sama. 

"Jadi program ini mengimplementasikan nilai kemanusiaan. Kita adalah manusia, dan kami mendukung kemerdekaan Palestina karena kita adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Karena kemanusiaan ini, kami bekerja untuk meningkatkan pendidikan," jelasnya. 

Beasiswa tersebut adalah hasil kolaborasi antara Baznas, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMU), Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, dan Yayasan Quantum Akhyar Institute yang dipimpin Ustadz Adi Hidayat.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement