Kamis 28 Jul 2022 20:40 WIB

Riyadh Gelar Konferensi Internasional Pertama tentang Keamanan Unta 

Selain sebagai transportasi dan konsumsi, unta juga dijadikan hewan perlombaan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Salah satu unta balap yang berpartisipasi dalam Festival Unta Arab Saudi. Riyadh Gelar Konferensi Internasional Pertama tentang Keamanan Unta 
Foto: arab news
Salah satu unta balap yang berpartisipasi dalam Festival Unta Arab Saudi. Riyadh Gelar Konferensi Internasional Pertama tentang Keamanan Unta 

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- CEO Klub Unta Eng. Bandar Al-Qahtani meresmikan Konferensi Internasional Pertama tentang Keamanan Unta di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (27/7/2022). Pembukaan konferensi dihadiri juga oleh para ahli dan spesialis dari berbagai negara di dunia.

 

Baca Juga

Dilansir dari Riyadh Daily, Rabu (27/7/2022), konferensi ini diselenggarakan oleh Camel Club dan membahas tentang keamanan dan keselamatan hewan unta. Hal-hal yang dibahas adalah terkait standar keamanan unta dan cara-cara untuk melindunginya.

Acara unik itu dihadiri oleh sejumlah spesialis dari Kerajaan Arab Saudi, UEA, Qatar, Mesir, Sudan, Amerika Serikat, dan Jerman. Selain sebagai hewan untuk transportasi dan konsumsi, unta di negara-negara Teluk juga tidak jarang dijadikan sebagai hewan perlombaan. Seperti lomba kecantikan unta yang digelar Arab Saudi akhir tahun lalu. 

 

Kontes kecantikan unta adalah inti dari karnaval besar-besaran, yang juga menampilkan balapan unta, penjualan, dan perayaan lainnya yang biasanya menampilkan ribuan hewan unta. Penyelenggara berusaha untuk melestarikan peran unta dalam tradisi dan warisan Badui saat negara kaya minyak itu terus memodernisasi berbagai mega proyek. Pemuliaan unta adalah industri bernilai jutaan dolar dan acara serupa terjadi di seluruh wilayah.

 

Uniknya, tahun lalu, otoritas Arab Saudi mendiskualifikasi lebih dari 40 unta yang mengikuti kontes kecantikan unta tahunan mereka. Unta-unta itu didapati telah diberikan suntikan botox sebelum mengikuti festival unta King Abdulaziz. Hal ini wajar karena para peternak di festival populer itu bersaing memperebutkan hadiah uang lebih dari Rp 948 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement