Senin 05 Sep 2022 18:54 WIB

Kenangan Berhaji dari Mesir: Tradisi Walimatusaffar Ala Mahasiswa Indonesia di Mesir

berangkat haji dari Mesir

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Subarkah
Farida Prima (kiri), seorang mahasiswi dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, sedang membantu jamaah membereskan barang sebelum bertolak ke Tanah Air di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Rabu (5/9). Sebanyak 125 mahasiswa Indonesia yang belajar di Timur Tengah dikerahkan membantu jamaah haji tahun ini.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Farida Prima (kiri), seorang mahasiswi dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, sedang membantu jamaah membereskan barang sebelum bertolak ke Tanah Air di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Rabu (5/9). Sebanyak 125 mahasiswa Indonesia yang belajar di Timur Tengah dikerahkan membantu jamaah haji tahun ini.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Tradisi Walimatusaffar untuk berangkat ibadah haji atau umroh tidak hanya dilakukan orang tua Muslim di Indonesia. Tradisi ini ternyata menurun kepada anak-anak mudanya yang belajar di Timur Tengah Mesir.

Meski jarak Mesir dan Arab Saudi tidak sejauh jarak Indonesia ke Arab Saudi, mahasiswa Indonesia di Mesir tetap mengadakan Walimatusaffar, ketika ada temannya yang berangkat haji. Pengalaman, menggelar Walimatusaffar diceritakan Kepala Kantor Urusan Haji Konsulat Jenderal (KUH KJRI) Jeddah Nasrullah Jassam semasa dia belajar di Universitas Al-Azhar tahun 1997.

 

"Meskipun berangkat haji dari Mesir, umumnya mahasiswa-mahasiswa Al-Azhar masih memegang erat budaya Nusantara, sebagaimana yang dilakukan oleh calon jamaah haji dari tanah air," katanya beberapa waktu lalu di tengah musim haji 2022.

 

Meski demikian acara ini tidak dilakukan seperti Walimatussafar di Indonesia yang lengkap dengan marhaban, musafahah dan tausiyah. Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, Nasrullah Jassam menggelar walimatussafar kecil-kecilan dengan mengundang teman-teman sesama almamater. 

 

"Tak lupa pula, memohon untuk didoakan agar perjalanan ibadah haji ini lancar dan sesuai harapan. Begitu pula dengan teman-teman juga menitip doa," katanya.

 

Jassam selanjutnta menceritakan bila doa yang teman-temannya mintakan itu macam-macam. Ada yang meminta didoakan agar lulus ujian, ada yang meminta didoakan agar kuliahnya dimudahkan dan dilancarkan. Serta ada pula yang meminta di doakan agar dimudahkan mendapat jodoh.

 

Kata dia, canya mereka minta didoakan pun beragam, ada yang menitipkan doanya dengan lisan dan ada juga yang menuliskannya dalam secarik kertas. Mungkin karena isinya sangat pribadi. 

 

"Mereka hanya berpesan agar dibacakan di depan Multazam di tempat-tempat Mustajab lainnya," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement