Selasa 29 Nov 2022 02:27 WIB

Kantor Pusat Apple Disebut Mirip Kota Baghdad di Era Abbasiyah

Kantor Apple di California salah satu bangunan yang dibangun dengan spektakuler

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Gita Amanda
Banyak pihak menyebut Markas Besar Apple (HQ) di California, Amerika Serikat adalah bangunan yang terinspiransi dari arsitektur Kota Bagdad selama era Abbasiyah. (ilustrasi).
Foto: Reuters
Banyak pihak menyebut Markas Besar Apple (HQ) di California, Amerika Serikat adalah bangunan yang terinspiransi dari arsitektur Kota Bagdad selama era Abbasiyah. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Banyak pihak menyebut Markas Besar Apple (HQ) di California, Amerika Serikat adalah bangunan yang terinspiransi dari arsitektur Kota Bagdad selama era Abbasiyah. Bentuknya yang sangat mirip, membuat dugaan itu tidak terelakkan.

Dilansir dari The Islamic Information, Senin (28/11/2022), Kantor pusat Apple di California adalah salah satu bangunan yang dibangun dengan spektakuler. Bangunannya mirip Kota Bagdad Di Era Abbasiyah pada masa kejayaannya.

Markas Besar ini terinspirasi oleh desain cerdik Baghdad pada Khalifah Abbasiyah dan perbandingan antara keduanya mengungkapkan seberapa dekat Apple Inc mengikuti Khalifah Abbasiyah.

Markas Apple ini banyak disebut palimg mirip dengan versi modern dari kota fantastis al-Mansur. Itu juga merupakan simbol dari Bayt Al-Hikmah yang merupakan pusat pembelajaran, teknologi dan tempat di mana Algoritma dan Aljabar secara harfiah ditemukan oleh Al-Khawarizmi yang merupakan kepala Astronom di institusi tersebut! Tidak sulit untuk melihat kesejajaran antara Apple Inc dan sirkuit intelektual Bagdad saat itu.

Baghdad masa Islam

Secara historis, umat Islam telah menjadi master arsitektur, sains, dan sastra ketika mereka mengangkat agama mereka dan memandang Nabi mereka sebagai panutan. Namun, ketika mereka memandang Barat sebagai panutan, mereka diklasifikasikan sebagai negara dunia ketiga saat ini.

Kekhalifahan Abbasiyah didirikan dan didirikan di Baghdad oleh para Khalifah. Sebagai akibat dari meninggalnya Nabi Muhammad (SAW), para pemimpin Arab disebut sebagai khalifah. Bagdad secara strategis terletak di antara Eropa dan Asia, menjadikannya lokasi yang ideal untuk perdagangan dan pertukaran intelektual.

Zaman Keemasan Islam berasal dari abad ketujuh hingga ketiga belas M, ketika para sarjana yang berbasis di Bagdad menerjemahkan teks-teks Yunani dan membuat penemuan-penemuan ilmiah.

Di Bagdad, ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah, yang didirikan pada 762 masehi, kecintaan terhadap ilmu terlihat jelas. Di pusat perdagangan dan pengembangan budaya ini, semua cendekiawan, filsuf, dokter, dan pemikir lainnya berkumpul. Para sarjana yang fasih berbahasa Yunani dan Arab bertukar pikiran dan menerjemahkan teks Yunani ke dalam bahasa Arab.

Masa ini dianggap sebagai Zaman Keemasan Islam ketika Khalifah Abbasiyah membangun dan memerintah Bagdad setelah kematian Muhammad. Pengetahuan juga berkembang selama periode ini.

Bagdad saat itu menjadi pusat ilmu pengetahuan, budaya, dan penemuan dalam apa yang kemudian dikenal sebagai Zaman Keemasan Islam. Lingkungan multietnis dan multiagama serta beberapa lembaga akademik utama membuatnya memiliki reputasi sebagai “Pusat Pembelajaran” di seluruh dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement