Survei We Are Social dan HootSuite tahun 2022 menyebutkan, saat ini terdapat 204,7 juta pengguna internet yang setara dengan 73,7% dari populasi penduduk Indonesia. Peningkatan jumlah warga digital ditenggarai kondisi pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat beradaptasi bekerja, belajar, hingga bertransasi dalam ranah digital.
Setelah 2 tahun lebih pandemi berlangsung, masyarakat pun kini sudah nyaman dengan sistem digital, bahkan meski memiliki risiko tinggi terkait transaksi keuangan. Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Baca Juga: Cegah Kepunahan Budaya Indonesia dengan Digitalisasi Budaya
Dosen Politeknik Jember, Muhammad Yunus, mengatakan, untuk sukses belajar online seseorang harus memiliki kompetensi digital. Seperti mampu mengoperasikan perangkat keras berupa laptop maupun gadget dan perangkat lunak, yakni aplikasi belajar yang tersedia. Dalam belajar, seseorang juga akan menggunakan mesin pencarian informasi, berikut aplikasi perpesanan untuk berkomunikasi dan media sosial.
"Media sosial digunakan untuk menemukan informasi terkini atau referensi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat. Serta agar bisa berkolaborasi di ruang digital," kata Muhammad Yunus saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Senin (4/7/2022), dikutip dari rilis yang diterima di Jakarta.
Pelajar juga perlu mengetahui aplikasi dompet digital untuk keperluan pembayaran kursus online, e-book, dan e-journal. Adapun tools lain untuk pendukung pembelajaran online adalah penggunaan web broser untuk melakukan pencarian informasi seperti firefox, safari, chrome, hingga opera. Saat ini untuk mendapatkan sumber informasi terpercaya juga cukup mudah. Ada berbagai platform untuk database journal dan akses buku online, platform pembelajaran online saja saat ini makin banyak bermunculan antara lain Rumah Belajar dan Edmodo.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina dan Pengurus Relawan TIK Surabaya Esti Srijani. Serta Dosen Politeknik Jember, Muhammad Yunus.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.