Rabu 13 Jul 2022 14:28 WIB

Waspada di Internet Apalagi Medsos, Pencurian Data di Dunia Digital Bisa Menyerang Tak Teduga!

Waspada ekstra harus dilakukan agar pencurian data di dunia digital tak terjadi, apalagi saat bermain di internet dan media sosial alias medsos.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Serangan siber (Kaspersky)
Serangan siber (Kaspersky)

Saat ini sebanyak 204,7 juta orang, setara dengan 73,7% dari populasi penduduk Indonesia sudah menggunakan internet. Era transformasi juga dipercepat dengan keadaan Covid-19, di mana segala sesuatunya beralih ke online mulai dari bekerja, sekolah, hingga aktivitas keuangan. 

Di sisi lain masyarakat yang makin nyaman dengan segala sesuatunya serba digital, ada oknum-oknum yang memanfaatkan digital untuk penipuan hingga pencurian akun. Sehingga masyarakat harus melindungi dirinya dengan memahami keamanan digital.

Baca Juga: Gak Usah Takut, Beranilah Laporkan Kejahatan Siber di Dunia Digital

"Kita harus merasa aman dulu di dunia digital baru bisa memanfaatkan fungsi ekonomi, hiburan, sosial dan lainnya" kata Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (8/7/2022).

Di antaranya ada kompetensi dasar terkait keamanan digital seperti mengetahui dan memahami mengenai keamanan hardware dan software. Mengamankan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, rekam jejak digital hingga keamanan digital anak, sebab mereka pun memiliki hak-hak digital. 

Mengamankan perangkat digital misalnya berupa password, sebaiknya rutin untuk diganti. Kemudian mengamankan identitas digital berupa tanggal lahir, nama lengkap yang sebaiknya orang lain tidak ketahui melalui media sosial kita. Waspadai penipuan digital dengan lebih teliti saat berbelanja online dan memilih marketplace terpercaya, serta memahami keamanan digital anak dengan tidak menyebarkan informasi pribadi anak. 

"Penipu mendapatkan data diri Anda sedikit demi sedikit menjadi sebuah kesatuan utuh yang dapat digunakan untuk menipu, mencuri, atau dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya," kata Andry lagi. 

Misalnya sekarang mendapatkan nama lengkap, besok bisa mendapatkan tanggal lahirnya. Biasanya pencurian data juga mendapatkannya secara tidak langsung di media sosial dan secara langsung dengan penyamaran. Sebabnya pengguna media sosial harus hati-hati dalam menggunggah terkait informasi pribadi dirinya. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Baca Juga: "Salatnya di Stadion, Olahraganya di Masjid", JIS Jadi Panggung Politik Anies Baswedan

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida. Ketua STIKOSA AWS, Meithiana Indrasari dan Dosen Politeknik Jember, Muhammad Yunus. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement