Perkembangan teknologi digital semakin masif. Sehingga individu yang cakap bermedia digital dituntut mampu beradaptasi dengan rentetan inovasi yang terjadi di dunia digital.
Sekarang ini rentetan inovasi terlihat di media sosial. Instagram misalnya, awalnya aplikasi ini hanya untuk berbagi foto, kini para pengguna memanfaatkannya sebagai tempat berjual online.
Baca Juga: Optimalkan Pelayanan Nasabah, Jalin dan Bank DKI Jajaki Kerja Sama Layanan Digital
“Kita harus selalu siap beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Saya rasa ke depan tetap akan ada inovasi, masalahnya kita juga berinovasi dan beradaptasi juga tidak. Jangan sampai platform berinovasi, kita tidak,” ujar Entrepreneur & Founder of Coffee Meets Stocks, Billy Tanhadi saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (8/7).
Media sosial memiliki manfaat beragam. Setiap orang menjadikannya tempat hiburan, menambah teman, tempat belajar, tempat beropini, hingga media berkarya. Sekarang ini media sosial juga bisa menghasilkan cuan atau menghasilkan uang.
Influencer dan konten kreator, bisnis online, hingga konsultan media sosial. Pekerjaan-pekerjaan ini bisa dilakukan melalui media sosial dan tidak ada pada 15 tahun lalu. Individu yang cakap digital harus mampu beradaptasi dan berinovasi untuk bisa berkarier memanfaatkan media digital.
“Kita bisa dengan memulainya dulu. Keahlian muncul ketika sering melakukan secara berulang,” kata Billy.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Entrepreneur & Founder of Coffee Meets Stocks, Billy Tanhadi. Kemudian Pengurus RTIK Sidoarjo, Founder Digiprener, Co Founder WorkNessia, Abdul Hamid Hasan ST, serta Public Figure, Fanny Fabriana.
Baca Juga: Kecurigaan Novel Bamukmin Soal Insiden Rumah Irjen Ferdy Sambo Gak Main-main, Singgung Fitnah!
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.