Kamis 14 Jul 2022 18:00 WIB

Selalu Waspada Penipuan di Dunia Maya

Masyarakat diminta waspada saat mengakses internet karena kejahatan siber terutama penipuan banyak beredar. Baca di sini.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ilustrasi serangan siber (F5 Labs)
Foto: Warta ekonomi
Ilustrasi serangan siber (F5 Labs)

Sebanyak 204,7 juta orang atau setara 73,7% dari populasi penduduk Indonesia telah menggunakan internet, menurut survei We Are Social dan HootSuite 2021. Masifnya jumlah pengguna ditenggarai kondisi Covid-19 yang membuat adanya pembatasan sosial sehingga banyak aktivitas yang beralih ke online.

Setelah dua tahun berjalan, di mana masyarakat seolah dipaksa untuk melakukan transformasi digital, akhirnya sebagian besar orang makin nyaman untuk bertransaksi digital. Padahal, ada risiko yang mengancam, yaitu data pribadi di internet bisa disalahgunakan.

Baca Juga: Pancasila dan Bhinneka Tungga Ika Harus Jadi Landasan Budaya Bermedia Digital

"Tidak ada 100% yang aman di dunia digital, tetapi risikonya bisa dikurangi sedapat mungkin," kata Anggota Ikatan Guru TIK PGRI, Fajar Tri Laksono saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Senin (11/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Lebih jauh dia mengatakan, sebaiknya jangan mudah percaya dengan segala hal yang ada di internet. Apalagi, di internet segala macam informasi begitu banyak beredar, lebih teliti lagi mengenai hoaks dengan cek dan ricek kembali sumber berita sebelum membagikan ulang agar tidak menimbulkan kegaduhan.

"Mawas diri dan selalu waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital," katanya lagi.

Bukan hanya beredarnya hoaks. Kewaspadaan terkait keamanan digital diperlukan dengan kompetensi pengetahuan terkait hardware dan software yang sehari-hari digunakan. Amankan kerahasiaan data perangkat seperti gadget termasuk laptop, kemudian lindungi password dengan tidak membuatnya mudah ditebak dan sering-sering untuk menggantinya secara berkala.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Parents Mesti Waspada, Anak Bisa Jadi Sasaran Kejahatan di Internet

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina. Anggota Ikatan Guru TIK PGRI, Fajar Tri Laksono dan Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, Frida Kusumastuti. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement