Ahad 17 Jul 2022 08:00 WIB

Ingin Berjualan di Media Sosial? Dibocorkan Cara-Caranya Agar Menarik Perhatian

Kini setiap orang dapat kenalkan produk/jasa secara gratis melalui media sosial. Salah satunya menggunakan Instagram yang populer dan mudah untuk digunakan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Digitalisasi (Unsplash/Shamin Haky)
Foto: Warta ekonomi
Digitalisasi (Unsplash/Shamin Haky)

Dengan semakin majunya teknologi, sejumlah aktivitas semakin dipermudah sehingga orang jadi lebih konsumtif. Di sisi lain, media digital memiliki potensi meningkatkan produktivitas.

Kini setiap orang dapat kenalkan produk/jasa secara gratis melalui media sosial. Salah satunya menggunakan Instagram yang populer dan mudah untuk digunakan. Pengguna tinggal membuat konten berupa gambar untuk promosi.

“Untuk lebih menarik, sebisa mungkin kontennya berbentuk video dan ada voice over (suara latar). Engagement konten video lebih tinggi dibandingkan sekadar gambar,” kata Digital Marketer, Lim Sau Liang saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (14/7).

Baca Juga: Masifnya Penggunaan Internet Memunculkan Tantangan Budaya Digital

Untuk menarik banyak orang, tak cukup sekedar mempromosikan barang dagangan. Penjual online bisa membuat konten edukatif, informatif, inspiratif, hingga menghibur.

Bagi yang baru mulai, cukup menggunakan konten gambar. Kemudian perlahan belajar membuat konten video. Pinterest biasa menjadi wahana mencari inspirasi, tapi jangan langsung menjiplak konten yang sudah ada, karena itu merupakan tindakan plagiat.

RTIK Jawa Timur & Praktisi Komunikasi Digital, Reiza Praselanova, M.I.Kom mengatakan, etika bermedia digital tidak membatasi kreativitas seseorang. Namun, individu yang cakap digital tidak akan kebablasan dalam berkreativitas.

“Etika tidak mengekang kreativitas, masih banyak yang bisa diekspos untuk kreativitas tanpa melewati batas. Etika itu adalah sesuatu yang ada di hati. Ketika membuat konten, di hati merasa ada  yang salah, sudah harus dihindari. Itu alarm pertama,” ujar Reiza.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer, Lim Sau Liang. Kemudian RTIK Jawa Timur & Praktisi Komunikasi Digital, Reiza Praselanova, M.I.Kom, serta Wakil Ketua RTIK Kab. Situbondo, Ufil Hidayatul Laili S.Kom.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement