Selasa 19 Jul 2022 09:15 WIB

Budaya Tak Dimakan Zaman, Sangat Penting dalam Kehidupan Serba Digital

Budaya tak akan dimakan oleh zaman, akan terus relevan dan sangat penting walau kehidupan sudah masuk fase semua hal serba digital.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Digitalisasi (Unsplash/XPS)
Foto: Warta ekonomi
Digitalisasi (Unsplash/XPS)

Saat ini manusia tak bisa dipisahkan dari teknologi. Teknologi telah membawa kemudahan dan dampak baik bagi kehidupan. Namun tentunya perkembangan ini juga harus diiringi dengan budaya digital sebagai salah satu landasan dalam bermedia digital di era modern. 

"Budaya digital merupakan syarat dalam melakukan transformasi digital. Sebab penerapan budaya digital akan mengubah pola pikir masyarakat supaya dapat beradaptasi dengan perkembangan digital," kata Kabid Litbang Mafindo, Rohmad Ardianto, saat Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar pada Jumat (15/7/2022). 

Baca Juga: Ada Rekam Jejak Digital, Perhatikan Kebebasan Berekspresi di Internet

Lebih jauh dia mengatakan, digitalisasi budaya juga sebagai wujud pelestarian budaya. Dampak positif keberadaan teknologi internet harus bisa dimanfaatkan untuk pelestarian budaya. Bentuk pelestarian budaya dan teknologi atau biasa disebut digitalisasi budaya pun sangat banyak bentuknya, dari tingkat sederhana hingga yang kompleks. 

Bentuk digitalisasi budaya bisa berupa artikel dengan mendeskripsikan budaya secara detail, infografis mengenalkan budaya dengan ilustrasi yang menarik. Serta foto dan video, agar bisa dikenal dunia. Adapun beberapa aspek penting dalam membangun budaya digital meliputi partisipasi masyarakat, remeditation yakni bagaimana mengubah budaya lama menjadi baru yang lebih bermanfaat dan bagaimana memanfaatkan hal-hal yang telah ada sebelumnya untuk membentuk hal baru. 

"Dunia digital adalah dunia kita saat ini. Marinjadikan dan isi di dalamnya sebagai ruang yang berbahaya. Tempat kita belajar, berinteraksi. Tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, dan tempat kita sebagai bangsa hadir bermartabat, katanya lagi. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Baca Juga: Langkah Tegas Polri Nonaktifkan Irjen Ferdy Sambo, Ternyata Ini Alasan Jenderal Listyo, Simak!

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia. Kabid Litbang Mafindo, Rohmad Ardianto dan Serta Relawan TIK Tulungagung, Arif Nuraini. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement