Selasa 19 Jul 2022 10:15 WIB

Era Digital, Mulai Tanamkan Nilai Pancasila Lewat Media Sosial, Bahkan YouTube!

Walau masuk era digital, nilai-nilai dari Pancasila dan wawasan kebangsaan akan selalu relevan. Melalui media sosial atau YouTube, semua bisa tanamkan.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Garuda bird, the symbol of the Indonesian state which is located in the Sipanji Hall, Purwokerto (Unsplash/Mufid Majnun)
Foto: Warta ekonomi
Garuda bird, the symbol of the Indonesian state which is located in the Sipanji Hall, Purwokerto (Unsplash/Mufid Majnun)

Kemajuan teknologi informasi menghadirkan tantangan budaya digital. Sekarang ini wawasan kebangsaan mulai mengabur, sehingga banyak orang melupakan nilai-nilai Pancasila ketika berselancar di media digital.

Adanya perbedaan generasi membuat edukasi nilai-nilai Pancasila perlu disegarkan cara pendekatannya. Tidak harus dengan mendoktrin, tapi memberikan contoh melalui media sosial.

Baca Juga: Ada Rekam Jejak Digital, Perhatikan Kebebasan Berekspresi di Internet

“Pancasila selalu relevan, tapi cara merelevankan yang menjadi tantangan kita. Bisa menggunakan media sosial atau YouTube. Influencer merupakan contoh nyata. Mereka bisa menggunakan karakteristik mereka sebagai perwujudan nilai-nilai kecintaan terhadap Pancasila,” kata Dosen Unika Widya Mandala Surabaya, Yohanes Adven Sarbani, S.Pd., M.AB saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (15/7).

Budaya Pancasila selalu bersinonim dengan budaya produktif. Warga Indonesia memiliki Pancasila sebagai budaya dan jati diri bangsa. Sehingga kehadiran media digital harus dimanfaatkan secara produktif.

Budaya pancasila bisa dipakai untuk solidaritas dan gotong royong. Sehinnga ruang digital dapat hadir di sini. Ketika pandemi covid-19 misalnya, banyak inisiatif masyarakat memanfaatkan platform media sosial ataupun media digital untuk kegiatan membuat website warga bantu warga dan melakukan kegiatan Jumat berkat. Aksi Ini viral berkat bantuan media sosial.

“Semangat kerelawanan dan gotong royong sulit ditiru, ini yang membentuk bangsa kita. Ini kekuatan kita. Ini budaya kita, budaya Pancasila. Tidak perlu berkoar Saya Pancasila, tapi melalui karya dan inspirasi yang diberikan sudah menunjukkan Pancasilais,” kata Yohanes.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, UMKM Investor, Andry Hamida. Kemudian Pengusaha, KABID Program & Aptika RTIK Sidoarjo, Mei Sya Ardhi. S,kom, serta Dosen Unika Widya Mandala Surabaya, Yohanes Adven Sarbani, S.Pd., M.AB.

Baca Juga: PDIP Beri Sindiran Pedas, NasDem Langsung Balas: Daripada Partainya, Gak Mau Calonkan Kader Hebat!

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement