Kamis 21 Jul 2022 00:00 WIB

Tidak Ada Rumus untuk Viral

Di dunia digital saat ini banyak masyarakat yang memanfaatkan media sosial untuk menjadi viral demi kepentingan menjadi terkenal.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Warga menggunakan aplikasi media sosial Instagram di Jakarta, Senin (18/7/2022). Kemenkominfo akan memblokir beberapa aplikasi terkait adanya pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) sebagai upaya pemerintah Indonesia untuk melindungi konsumen masyarakat, diantaranya Google, Facebook, Instagram, dan WhatsApp. (Antara/Muhammad Adimaja)
Foto: Warta ekonomi
Warga menggunakan aplikasi media sosial Instagram di Jakarta, Senin (18/7/2022). Kemenkominfo akan memblokir beberapa aplikasi terkait adanya pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) sebagai upaya pemerintah Indonesia untuk melindungi konsumen masyarakat, diantaranya Google, Facebook, Instagram, dan WhatsApp. (Antara/Muhammad Adimaja)

Media sosial membebaskan setiap penggunanya mengekspresikan diri sehingga perilaku yang ditunjukkan biasanya tanpa disadari menjadi gambaran karakter setiap pengguna. Di sisi lain, media sosial berkembang adalah yang mampu membuat penggunanya berkembang juga.

Sehingga banyak pengguna media sosial fokus pada konten yang membuatnya bisa populer, menambah follower dan viewer, hingga viral. Pemikiran seperti ini harus disikapi dengan bijaksana.

"Viral itu tidak ada rumusnya, viral itu tingkat originalnya tinggi. Rata-rata yang viral itu original. Tapi kalau membuat sesuatu untuk dibicarakan, ini viral yang berbeda dan harus disikapi dengan hati-hati," kata Ketua Umum Siberkreasi, Yosi Mokalu saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (18/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Baca Juga: Bentengi Anak dari Konten Pornografi di Media Digital

Pengguna media sosial yang baik selalu berusaha membuat konten positif. Tanpa memikirkan konten tersebut akan viral dan menarik perhatian banyak orang. Sebaliknya, konten yang dibuat untuk mengispirasi para follower. Sekarang ini pembuatan konten budaya bisa menjadi salah satu yang perlu digencarkan pengguna media sosial. Digitalisasi budaya ini membantu menunjukkan kepada dunia betapa kaya bangsa Indonesia.

"Kalau kita tidak bangga dengan budaya kita, mungkin kita tidak akan mendokumentasikannya," kata Yosi.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Baca Juga: Hati-Hati! Jejak Digital Bisa Jadi Bukti Autentik

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian Guru SMK YAPALIS Krian, Wakil Ketua Relawan TIK Sidoarjo, Moch. Sofi Asrifin, S.Kom, serta Ketua Umum Siberkreasi, Yosi Mokalu.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement