Kamis 21 Jul 2022 11:30 WIB

Walau Internet Bebas, Selalu Jaga Sopan Santun Apalagi di Media Sosial

Selalu jaga sopan dan santun dimana pun termasuk di internet apalagi media sosial dan medsos, demi kenyamanan dan keamanan.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Internet (Unsplash/ Christopher Gower)
Foto: Warta ekonomi
Internet (Unsplash/ Christopher Gower)

Perubahan gaya hidup menjadi serba digital membuat orang mudah dan praktis melakukan berbagai aktivitas. Sehingga orang merasa bebas mengekspresikan diri, tapi bukan berarti harus melupakan sopan santun.

Semua yang ada di dunia digital sama dengan di dunia nyata. Sopan santun tetap diterapkan meski tidak bertatap muka secara langsung. Sehingga setiap individu harus berhati-hati ketika menuangkan pikirannya dalam tulisan.

Baca Juga: Sambut Era Digital, Penuhi Google dan Medsos dengan Kearifan Lokal Indonesia

“Kita harus tahu, dalam setiap tulisan yang diketik untuk chat memiliki nilai rasa,” kata Ketua STIKOSA AWS, Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (19/7/2022).

Sekarang ini orang kerap berkomunikasi di dunia digital tanpa memerhatikan etika. Padahal cara berbicara dengan kelompok usia tua, seumuran, dan lebih mudah berbeda. Di dunia kampus misalnya, banyak mahasiswa menghubungi dosen tanpa menunjukkan kesopanan.

Sopan santun, lanjut Meithiana, tetap harus diterapkan meski tidak bertemu secara langsung. Yang perlu diingat, ketika berkomunikasi di dunia digital, bisa saja lawan bicara dari sisi usia sudah ada perbedaan.

“Maka harus disesuaikan, personal communication harus dibangun, karena ini bagian dari skill,” kata Meithiana.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer. Lim Sau Liang. Kemudian Ketua STIKOSA AWS, Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM, serta Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Dr. Reny Yuliati, S.I.Kom., M.Si.

Baca Juga: Pentingnya Warga Digital Ketahui Kesadaran dan Kemanfaatan dalam Berinternet

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement