Kamis 21 Jul 2022 16:00 WIB

Biaya Operasi Usus Buntu, Metode dan Persiapan Operasi

Biaya operasi usus buntu tidaklah murah. Oleh karena itu, perlu diketahui dahulu biaya operasi usus buntu dengan BPJS dan juga di rumah sakit agar tidak keluar uang banyak.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Penyakit usus buntu atau dalam istilah kedokteran disebut apendisitis terjadi ketika adanya peradangan di bagian usus buntu atau apendiks. Usus buntu adalah bagian usus yang terletak pada pertemuan antara usus besar dan usus halus yang berbentuk kantong. Apendisitis terjadi disebabkan adanya penyumbatan pada usus buntu. 

Faktor utama penyumbatan dalam sebagian besar kasus adalah masuknya benda asing yang kecil dan keras. Benda asing itu dapat berupa kotoran hasil pencernaan tubuh, benda yang seharusnya tidak masuk ke dalam tubuh, dan sel kanker.  

Penyakit usus buntu dapat terjadi kepada siapa saja, tidak mengenal tua maupun muda. Namun, umumnya penyakit ini menjangkiti orang-orang yang berada pada rentang usia 10—30 tahun. Maka, penyakit usus buntu ini tidak dapat disepelekan.

Bagi yang menderita penyakit usus buntu, harus segera dikonsultasikan kepada dokter. Sebab, penanganan penyakit usus buntu harus melalui prosedur operasi di rumah sakit. Jika sedang merencanakan untuk menjalani prosedur operasi, alangkah baiknya mengetahui biaya operasi usus buntu, metode dan persiapan operasi.

 

Baca juga: Operasi LASIK: Persiapan, Prosedur, hingga Efek Sampingnya

Biaya Operasi Berdasarkan Kategori Rumah Sakit

operasi di rumah sakit

Operasi di Rumah Sakit

Besaran biaya operasi usus buntu di rumah sakit tergolong cukup tinggi. Kisaran biaya yang diperlukan adalah Rp8 juta hingga lebih dari Rp45 juta. Besaran biaya operasi tergantung oleh beberapa faktor, di antaranya tipe dan kelas rumah sakit, kondisi pasien, metode operasi yang digunakan, dan lamanya perawatan pasca operasi

Ketentuan mengenai biaya operasi usus buntu telah tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014. Dalam peraturan itu, biaya operasi usus buntu didasarkan pada regional wilayah, kelas rumah sakit, dan metode operasi.

Rumah sakit memiliki beberapa tipe dan kelas yang diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan. Rumah sakit dibagi menjadi rumah sakit umum dan khusus. Ketentuan mengenai tipe rumah sakit diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/Menkes/Per/III/2010. 

Operasi usus buntu dapat dilakukan di rumah sakit umum untuk berbagai tipe. Dalam pasal 4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 disebutkan bahwa rumah sakit umum memiliki empat tipe, yakni rumah sakit tipe  A, tipe B, tipe C, dan tipe D. Tipe rumah sakit tersebut ditetapkan berdasarkan faktor pelayanan, manajemen, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, serta administrasi.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 diatur besaran biaya operasi usus buntu untuk tiap tipe dan kelas rumah sakit. 

1. Biaya Operasi Usus Buntu di Rumah Sakit Tipe A

Biaya operasi usus buntu atau dalam istilah medis disebut apendektomi terbagi ke dalam tiga prosedur penanganan bergantung kepada kondisi pasien, di antaranya:

  • Apendektomi ringan: kelas 3 Rp4,61 juta, kelas 2 Rp5,532 juta, dan kelas 1 Rp6,454 juta.
  • Apendektomi sedang: kelas 3 Rp8,050, kelas 2 Rp9,661, dan kelas 1 Rp11,271 juta.
  • Apendektomi berat: kelas 3 Rp8,616 juta, kelas 2 Rp10.340, dan kelas 1 Rp12,063. 

2. Biaya Operasi Usus Buntu di Rumah Sakit Tipe B

  • Apendektomi ringan: kelas 3 Rp3,729 juta, kelas 2 Rp 4,474 juta, dan kelas 1 Rp 5,22 juta.
  • Apendektomi sedang: kelas 3 Rp6,253 juta, kelas 2 Rp7,503 juta, dan kelas 1 Rp8,754 juta.
  • Apendektomi berat: kelas 3 Rp6,957 juta, kelas 2 Rp 8,348 juta, dan kelas 1 Rp 9,739 juta.

3. Biaya Operasi Usus Buntu di Rumah Sakit Tipe C

  • Apendektomi ringan: kelas 3 Rp2,846 juta, kelas 2 Rp3,416 juta, dan kelas 1 Rp3,985 juta.
  •  Apendektomi sedang: kelas 3 Rp4,997 juta, kelas 2 Rp5,997 juta, dan kelas 1 Rp6,996 juta.
  • Apendektomi berat: kelas 3 Rp5,332 juta, kelas 2 Rp6,398 juta, dan kelas 1 Rp7,463 juta.

4. Biaya Operasi Usus Buntu di Rumah Sakit Tipe D

  • Apendektomi ringan: kelas 3 Rp2,195 juta, kelas 2 Rp2,634 juta, dan kelas 1 Rp3,073 juta.
  • Apendektomi sedang: kelas 3 Rp3,844 juta, kelas 2 Rp4,613 juta, dan kelas 1 Rp 5,382 juta.
  • Apendektomi berat: kelas 3 Rp4,104 juta, kelas 2 Rp4,925 juta, dan kelas 1 Rp5,746 juta.

Jenis operasi yang dilakukan pada pasien tergantung diagnosis yang dilakukan oleh dokter. Hal yang harus diingat, biaya operasi di atas bisa jadi lebih mahal atau lebih murah. Oleh sebab itu, ada baiknya kamu mempersiapkan dana tidak terduga sebesar 20—30% dari biaya yang diperkirakan oleh rumah sakit untuk berjaga-jaga.

Biaya Operasi Usus Buntu Menggunakan BPJS

bpjs kesehatan

Bayar Operasi dengan BPJS Kesehatan

Biaya operasi usus buntu memang cukup mahal. Namun, kamu tidak perlu khawatir, sebab pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dapat menanggung biaya operasi usus buntu. Biaya operasi usus buntu menggunakan BPJS 100% gratis sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sedikitpun untuk melakukan operasi

Oleh sebab itu, pastikan terlebih dahulu status keanggotaan BPJS. Apabila tidak aktif, segera lunasi iuran bulanan. Sementara itu, bagi yang belum mendaftar BPJS, segera daftarkan diri.

Metode Operasi Usus Buntu

Operasi usus buntu (apendektomi) dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode apendektomi terbuka dan apendektomi laparoskopi.

1. Metode Apendektomi Terbuka

Metode apendektomi terbuka umumnya dilakukan dalam kondisi usus buntu pasien yang sudah pecah dan terindikasi infeksinya telah menyebar. Apendektomi terbuka juga umum dilakukan kepada pasien yang memiliki riwayat pembedahan di bagian perut. Metode ini dilakukan dengan cara memberi sayatan pada perut bagian kanan bawah sepanjang 5—10 cm. 

Sayatan itu berfungsi membuka akses untuk melakukan pengangkatan usus buntu. Alat bedah digunakan untuk mengangkat usus buntu. Setelah usus buntu berhasil diangkat, maka sayatan akan ditutup atau dijahit kembali.

2. Metode Apendektomi Laparoskopi

Metode apendektomi laparoskopi memerlukan 1—3 sayatan kecil di perut bagian kanan bawah untuk mengangangkat usus buntu. Metode ini menggunakan alat yang disebut laparoskopi. 

Laparoskopi adalah tabung tipis panjang yang dilengkapi teknologi kamera dan peralatan bedah. Metode apendektomi laparoskopi dapat meminimalisasi sayatan dan tidak menimbulkan luka bedah yang besar di perut.

Metode apendektomi laparoskopi lebih efektif daripada metode apendektomi terbuka, sebab minimnyaluka sayatan. Namun, pemilihan metode operasi harus dikonsultasikan dengan dokter. Jadi, kamu harus tetap mengikuti instruksi dokter ya

Persiapan Operasi Usus Buntu

Ada persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum operasi usus buntu dilakukan. Pasien harus mempersiapkan langkah-langkah berikut ini

1. Berpuasa Makan

Lakukan puasa makan atau setidaknya tidak makan 8 jam sebelum operasi dilakukan. Berpuasa makan akan mengurangi risiko aspirasi, yakni kondisi saat lambung masuk ke bagian paru-paru, dan komplikasi lainnya. Dokter juga akan mudah untuk melihat rongga perut saat kondisi perut kosong, sehingga memudahkan proses operasi.

2. Menghindari Konsumsi Obat Tertentu Sebelum Operasi

Pada umumnya, dokter akan menyarankan pasien agar tidak mengonsumsi insulin di waktu pagi hari karena pasien tidak diperbolehkan makan sebelum dan sesaat setelah operasi. Berikan informasi kepada dokter sebelum operasi dilakukan, informasi tersebut di antaranya:

  • Status kehamilan
  • Status penggunaan obat-obatan tertentu
  • Status terapi atau pengobatan tertentu.
  • Riwayat alergi terhadap anestesi atau latex
  • Riwayat penyakit
  • Riwayat pendarahan

Baca juga: Ketahui Apa Itu Turun Berok atau Hernia, dan Cara Tepat Menanganinya

Biaya Operasi Usus Buntu Mahal, Kesehatan Harus Dijaga

Ada berbagai cara mencegah penyakit usus buntu. Salah satu cara termudah adalah menjaga cairan tubuh sesuai dengan kebutuhan. Kamu harus minum air putih yang cukup setiap hari. 

Selain itu, konsumsi makanan berserat, seperti sayur, buah, gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, dan oatmeal. Makanan berserat dapat melancarkan sistem pencernaan dan menjaganya tetap sehat. 

Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung probiotik. Bakteri baik dalam probiotik dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat dalam tubuh, sehingga sistem pencernaan menjadi sehat. Temukan kandungan probiotik dalam tempe, yogurt, kombucha atau kimchi, dan kefir.  

Dengan mengonsumsi makanan-makanan yang sehat, kamu akan merasakan manfaat baiknya. Tubuhmu akan sehat dan membantu kamu untuk hidup produktif.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement