Jumat 22 Jul 2022 15:00 WIB

Perbedaan Reksa Dana Saham dan Jual Beli Saham

Terdapat beberapa perbedaan yang harus diketahui sebelum berinvestasi di salah satu atau keduanya. Simak perbedaan tersebut berikut ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Reksa dana merupakan instrumen investasi yang dibagi dalam jenis berbeda. Ada reksa dana pasar uang, obligasi, dan yang terakhir saham.Jika membandingkan ketiganya, reksa dana saham memiliki risiko paling tinggi.

Meski demikian, reksa dana saham tidak sama dengan jual beli saham. Terdapat beberapa perbedaan yang harus diketahui sebelum berinvestasi di salah satu atau keduanya. Simak perbedaan tersebut di bawah ini.

1. Tentang Pihak Pengelola Dana

pengelolaan dana investasi

Perbedaan paling mendasar adalah tentang pihak yang mengelola dana investasi. Reksa dana umumnya dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang sudah bekerja sama dengan sekuritas atau platform penyedia investasi. Penting untuk melihat kinerja seorang MI pada platform investasi tersebut karena otomatis mempengaruhi hasil di portofolio investasi.

Sedangkan saham dikelola oleh seorang investor, yaitu kamu sendiri sebagai pemilik modal. Investasi saham juga dapat dikelola oleh pihak lain, seperti pialang atau broker untuk meminimalisir kerugian. 

Sebelum membeli reksa dana saham maupun saham, kamu wajib memiliki akun atau rekening  untuk mempermudah proses transaksi.

2. Persentase Keuntungan

Sudah bukan rahasia lagi kalau saham memberikan keuntungan yang besar, sebanding dengan modal yang diinvestasikan. Selain keuntungan dari hasil jual beli saham, kamu berhak mendapatkan dividen berupa uang yang akan otomatis ditransfer ke rekening RDN. 

Keuntungan reksa dana saham juga lumayan, tapi tidak lebih besar daripada investasi saham. Persentase keuntungan sesuai dengan kinerja manajer investasi.

Persentase keuntungan yang diperoleh akan dipotong otomatis dengan biaya penjualan maupun penarikan. Besar kecilnya persentase tergantung kebijakan platform yang menyediakan investasi.

Baca Juga:  Trading Saham: Definisi, Cara Kerja, dan Tips Sukses jadi Trader

3. Risiko yang Ditanggung

Well dari segi risiko, investasi saham jauh lebih berisiko karena seluruh modal dikelola sendiri. Keputusan jual maupun beli ada di tangan masing-masing, karenanya banyak investor yang terkadang merugi kalau kemampuan analisisnya kurang. 

Diperlukan pemahaman yang baik tentang cara bermain untuk meminimalisir terjadinya kerugian. Berbeda dengan reksa dana saham karena dananya dikelola oleh manajer investasi.

Memang, kamu pun membuat keputusan saat membeli saham dari perusahaan mana. Tapi, harganya tidak fluktuatif seperti saham yang kenaikannya bisa mencapai 10% dari harga pembukaan. 

4. Proses Pencairan Dana

Keuntungan investasi saham adalah proses pencairan dananya lebih cepat daripada reksa dana saham. Proses penarikan dana dari rekening RDN cuma 2x24 jam saja, bisa lebih cepat tergantung dari sisi pelayanan platform investasi. Ada platform yang proses pencairannya same day asal penarikannya dilakukan sebelum jam tertentu.

Nah, untuk reksa dana saham, proses pencairan dana butuh waktu lebih lama. Waktu tunggu bisa mencapai 5 hari kerja karena pencairannya melalui pihak ketiga, yaitu platform yang bersangkutan.

5. Perhitungan Pajak

pajak

Perbedaan yang harus diketahui adalah dari segi pembayaran pajak. Investasi saham membebankan pajak sebesar 0,1% kepada para investor, dihitung dari nilai penjualan saham. 

Biaya ini biasanya sudah sekaligus dihitung dengan biaya penjualan, jadi rinciannya dapat dilihat pada email. Kamu juga akan dikenakan pajak dividen sebesar 10% dari total yang didapat. 

Berbeda dengan reksa dana saham yang tidak dibebankan pajak sama sekali, jadi keuntungannya bersih masuk ke rekening RDN. Meskipun dipotong atau tidak, ada baiknya tetap melaporkan total aset investasi saat melaporkan SPT guna menghindari sanksi hukum.

6. Modal Awal Investasi

Keduanya sama-sama membutuhkan modal dan harus ada rekening investasi sebelum mulai bertransaksi. Perbedaannya ada pada nominal yang disetorkan di awal.

Untuk rekening saham, jumlah minimal yang harus disetorkan biasanya Rp 500 ribu. Ini langsung ditransfer ke rekening RDN, jadi bisa digunakan untuk transaksi jual beli saham.

Berbeda dengan reksa dana saham yang modal awalnya sangat terjangkau, yaitu Rp 100 ribu. Lima kali lipat lebih rendah dibandingkan rekening saham, jadi bisa banget dilirik jika modal awal yang dimiliki saat awal berinvestasi minim.

Baca Juga:  Perusahaan Efek – Definisi, Fungsi dan Daftar Perusahaan Efek di Indonesia

7. Variasi Saham yang Dapat Dibeli

variasi saham

Baik reksa dana saham maupun investasi saham, keduanya menawarkan emiten yang berbeda-beda. Hanya saja, jumlah emiten pada reksa dana saham lebih sedikit dan nama emitennya sudah ditentukan oleh platform atau perusahaan pengelola. 

Jadi, kamu tidak memiliki andil yang besar untuk memilih emiten. Berbeda dengan saham yang emitennya bisa dipilih sesuka hati. Kamu diperbolehkan membeli lebih dari 20 emiten sekaligus dalam satu hari asal punya modal yang cukup.

Karenanya, saham masih menjadi investasi yang menarik bagi para pencari cuan. Ditambah lagi dengan adanya pembagian sektor investasi, jadi memilih emiten jauh lebih mudah.

Percayakan Pada Perusahaan yang Reputasinya Baik

Mengingat yang diinvestasikan adalah uang, maka carilah informasi tentang perusahaan pengelola sebanyak-banyaknya untuk mengetahui reputasi, kredibilitas, dan performanya. Ketahui apa saja kelebihannya dari perusahaan lain, jadi kamu tidak salah pilih dan menyesal di kemudian hari.

Baca Juga: Book Value: Definisi, Pengertian Price to Book Value dan Cara Hitung

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement