Senin 25 Jul 2022 18:30 WIB

Yuk Mulai Tanggung Jawab Soal Jejak Digital di Internet!

Mulailah bertanggungjawab akan jejak digital yang ditinggalkan di internet, selalu meninggalkan sesuatu yang positif demi hindari masalah.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Internet (Unsplash/ Christopher Gower)
Foto: Warta ekonomi
Internet (Unsplash/ Christopher Gower)

Menurut data We Are Social Januari 2022, pengguna internet kini mencapai 204,7 juta atau 73,7% dari total populasi. Rata-rata penggunaan internet hampir 9 jam per hari, dapat dikatakan masyarakat Indonesia sudah menghabiskan sepertiga hidupnya dengan berinternet. Namun menurut BPS ternyata kecakapan digital masyarakat Indonesia masih memiliki skor rendah. 

"Setiap warga digital memerlukan keterampilan teknis untuk mengakses medium-medium penunjang komunikasi dan keterampilan berpikir kritis dalam mengelola informasi," kata Loina saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Jumat (22/7/2022). 

Baca Juga: Tingkatkan Terus Kemampuan Digital Skills di Era Internet

Oleh karena itu kecakapan digital memang perlu untuk setiap warga digital. Dampak dari rendahnya pemahaman akan budaya bermedia digital membuat pengguna tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, atau provokasi. Selain itu diikuti ketidakmampuan individu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi di ruang digital. 

Hal tersebut juga berhubungan dengan jejak digital. Di mana setiap aktivitas digital akan menimbulkan jejak digital seperti antara lain unggahan foto atau status, konten blog, komentar, riwayat pencarian, transaksi belanja, riwayat email. Mengetahui hal tersebut maka setiap pengguna harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk memanfaatkan internet secara positif. Apalagi jejak digital tidak bisa dihapus, setiap komentar negatif, penyebaran berita palsu akan bisa berdampak pada masa depan.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Baca Juga: Digital Aset Dapat Menjadi Jaminan Kredit di Bank, Pakar : Ini Sebuah Terobosan

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University. Ketua Relawan TIK Surabaya, M. Sulthonul dan Digital Marketer Enthusiast, Victor Wahanggara. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement