Tidak sedikit yang mungkin menyadari bahwa ada banyak layanan perbankan berbasis digital yang bermunculan di Indonesia. Hal ini wajar saja karena perbankan digital digadang-gadang sebagai masa depan dari industri tersebut dan memiliki peluang perkembangan serta kemajuan yang menjanjikan.
Di antara beragam perbankan berbasis digital yang ada di dalam negeri, salah satu yang menarik perhatian adalah Allo Bank yang memiliki kode saham BBHI pada Bursa Efek Indonesia. Bagi yang belum tahu, Allo bank adalah perbankan yang sebelumnya memiliki nama Bank Arta Harda dan telah berdiri sejak tahun 1992.
Setelah melalui berbagai aksi korporasi, akhirnya perusahaan perbankan ini resmi berganti nama menjadi Allo Bank. Namun, apa sebenarnya bidang usaha yang dilakukan oleh perusahaan perbankan ini?
Di samping itu, bagaimana rekam jejak perjalanan Allo Bank hingga berhasil meraih kesuksesan seperti sekarang ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan tentang apa itu Allo Bank, perjalanan sejarah, beragam layanan yang ditawarkan, sampai ulasan sahamnya berikut ini.
Baca juga: Bank Mega dan Call Center-nya yang Berbiaya Murah
Apa Itu Allo Bank?
All in One Bank
Allo Bank adalah sebuah layanan perbankan berbasis digital yang dapat memudahkan setiap nasabahnya dalam melakukan kegiatan finansial ataupun non finansial pada satu aplikasi. Bagi yang belum tahu, nama dari Allo Bank sebenarnya memiliki singkatan "All in One" dan mempunyai arti sebagai "one for all, and all for one" alias semua untuk satu dan satu untuk semua.
Kehadiran dari layanan perbankan ini berawal dari visi serta misinya agar bisa menjadi perbankan digital terbaik via aplikasi yang menawarkan pelayanan serba ada dan pemanfaatan ekosistem CT Corpora guna memberi nilai tambah seoptimal mungkin bagi masyarakat.
Sebagai perusahaan perbankan dengan basis teknologi digital, Allo Bank menawarkan layanan dan produk perbankan yang terintegrasi pada ekosistem dari bisnis CT Corp. Dengan begitu, layanan tersebut mampu memberi pengalaman tak terbatas bagi para nasabahnya dan juga bisa memberi keunggulan pada setiap pemangku kepentingan yang terkait.
Beragam kelebihan yang disediakan oleh perusahaan perbankan digital ini, antara lain, gratis biaya administrasi dan tak ada aturan saldo minimum pada layanannya. Fasilitas perbankan digital dari Allo Bank ini juga bisa dengan mudah diunduh pada smartphone, baik Android ataupun iOS, secara gratis.
Secara umum, Allo Bank hadir untuk masyarakat yang ingin mewujudkan segala kebutuhannya, mulai dari kebutuhan finansial sampai hiburan, dengan praktis dan mudah melalui sebuah aplikasi bernama Allo Apps. Melalui aplikasi yang diluncurkan tersebut, Allo Bank mampu memudahkan nasabahnya untuk terhubung dengan sejumlah merchant pada ekosistem CT Corpora.
Rekam Jejak atau Sejarah Allo Bank
Allo Bank dan Bank Mega
Sebelum dikenal dengan nama Allo Bank, perbankan ini awalnya bernama Bank Arta Griya dan didirikan pada tahun 1992, tepatnya tanggal 21 Oktober. Kemudian, perbankan tersebut kembali melakukan penggantian nama pada tahun 1993 dan menjadi Bank Harda Griya atau bisa juga disebut sebagai Bank Harda.
Di tahun 1996, sekali lagi bank ini melakukan penggantian nama menjadi Bank Harda Internasional atau BHI. Sekitar hampir 2 dekade berselang, di tahun 2015 perusahaan perbankan ini memutuskan untuk melakukan IPO atau Initial Public Offering pada masyarakat dan memiliki kode saham BBHI.
Berlanjut ke tahun 2021, perusahaan Mega Corpora resmi melakukan akuisisi terhadap perusahaan perbankan ini dan memperoleh persetujuan dari OJK pada bulan Maret. Kemudian, bertepatan pada bulan Juni di tahun yang sama, BHI setelah diakuisisi oleh Mega Corpora dan resmi kembali mengganti namanya menjadi Allo Bank Indonesia hingga sekarang.
Beragam Layanan yang Disediakan Allo Bank
Berbagai Layanan dalam Aplikasi Allo Bank
Allo Bank adalah layanan perbankan digital yang mampu memudahkan nasabahnya dalam menjalankan berbagai aktivitas finansial maupun non finansial via satu aplikasi. Melalui aplikasi tersebut, Allo Bank menyediakan beragam fitur dan layanan yang tak dimiliki perbankan digital lainnya, sebagai contoh gratis biaya administrasi serta tak ada ketentuan saldo minimum. Aplikasi Allo Bank ini bisa dengan mudah dan gratis diunduh melalui Google Playstore ataupun AppStore.
Terkait layanannya, kamu bisa melakukan top up melalui sejumlah kanal, baik itu ATM, internet atau mobile banking, sampai melalui ekosistem dari CT Corp itu sendiri tanpa dipungut biaya apa pun. Selain itu, nasabah juga bisa melakukan transfer ke bank lain secara gratis menggunakan layanan BI Fast.
Pengguna layanan perbankan ini juga bisa melakukan pembayaran tagihan apa pun dengan mudah dan lengkap. Di samping itu, ada pula layanan tabungan serta deposito dengan beragam keuntungan, seperti biaya operasional rendah, bunga menarik mencapai 4% per tahun untuk tabungan dan 6% per tahun untuk bunga deposito.
Agar lebih praktis melakukan pembayaran di seluruh merchant, Allo Apps juga menyediakan fitur QRIS, dan pembayaran online via aplikasi atau platform e-commerce. Bagi yang terdesak kebutuhan finansial, kamu juga bisa memanfaatkan fitur paylater dari aplikasi ini dengan limit mencapai 100 juta dan instant approval. Jadi, nasabah Allo Bank dijamin bisa merasakan sederet manfaat layanan dan fitur menarik tersebut melalui sebuah aplikasi saja dengan praktis, simpel, dan cepat.
Perkembangan Saham Allo Bank atau BBHI
Seperti yang telah dibahas sedikit sebelumnya, Allo Bank saham yang memiliki kode BBHI pada dasarnya telah melantai pada Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2015. Pada tanggal 31 Juli tahun 2015 tersebut, BBHI mendapatkan pernyataan efektif untuk melakukan IPO alias Penawaran Umum Perdana oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan dengan kode saham BBHI.
Melalui aksi korporasi tersebut, BBHI melepas sejumlah 800 juta lembar saham yang dibanderol dengan harga 100 Rupiah per lembarnya dan harga penawaran 125 Rupiah per saham. Saham tersebut berhasil dicatatkan pada BEI atau Bursa Efek Indonesia pada 12 Agustus 2015.
Jika melihat pada grafik pergerakan sahamnya beberapa tahun belakangan, BBHI sempat memuncak ke angka 7.300 Rupiah per lembarnya pada awal tahun ini, tepatnya tanggal 11 Januari. Semenjak saat itu, harga saham perusahaan perbankan ini terus berfluktuasi, tapi masih bisa dibilang stabil.
Hanya saja, memasuki bulan Mei, harga Allo Bank saham sempat mengalami penurunan cukup tajam. Dari yang awalnya berada di angka 6.100 Rupiah pada 12 Mei, harga saham BBHI merosot ke level 4.940 Rupiah pada 18 Mei 2022. Hal tersebut terus berlangsung hingga harga saham perbankan ini mencapai titik 3.460 Rupiah per lembarnya pada 19 Juli 2022.
Terkait persentase kepemilikan saham dari Allo Bank ini, sekitar 60 persen alokasi saham berada di tangan perusahaan Mega Corpora, 11% dimiliki oleh Bukalapak, 7% milik Abadi Investment, dan sekitar 6% dimiliki oleh Indolife Investasi. Melalui porsi kepemilikan saham tersebut, bisa diketahui jika perusahaan Mega Corpora merupakan pihak pengendali utama pada aktivitas bisnis dari Allo Bank karena merupakan pemilik saham mayoritas perusahaan perbankan tersebut.
Baca juga: Kode Bank Mandiri - Kode Transfer Bank Mandiri dan Kode Bank Indonesia Lainnya
Layanan Perbankan Digital dari Allo Bank
Itulah ulasan tentang apa itu Allo Bank, rekam perjalanan, sampai analisis singkat terkait pergerakan sahamnya. Sebagai perusahaan perbankan dengan basis teknologi digital, Allo Bank pada dasarnya memiliki peluang untuk terus berkembang dan berinovasi dengan lebih pesat lagi, termasuk dalam hal layanan dan produk keuangan yang ditawarkannya. Mengetahui hal tersebut, apakah tertarik dengan layanan perbankan digital dari Allo Bank ini?