Selasa 26 Jul 2022 16:00 WIB

Bantu Obati Herpes Simpleks, Ini Deskripsi Obat, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Methisoprinol

Methisoprinol diberikan dokter untuk penyakit seperti herpes simpleks. Sebagai obat resep, perlu diketahui dulu deskripsi, manfaat, dan efek samping Methisoprinol.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Infeksi virus yang menyerang tubuh memang kerap menjadi momok bagi semua makhluk hidup. Pasalnya, jika sistem kekebalan tubuh tidak mampu mengatasinya, bukan tidak mungkin infeksi virus bisa menyebabkan gejala penyakit yang bahkan sampai mengancam nyawa penderitanya. Oleh karena itu, pengobatan medis yang tepat untuk mengatasi infeksi virus perlu didapatkan segera agar kondisinya tak bertambah parah.

Obat antivirus yang digunakan untuk mengatasi infeksi virus pun berbeda-beda, tergantung dari jenis virus yang menyerang. Sebagai contoh, untuk mengatasi masalah kutil kelamin, herpes simpleks, hingga sclerosing panencephalitis, penderita penyakit tersebut akan disarankan untuk mengonsumsi methisoprinol. Dengan cara kerja menghambat perkembangan dan penyebaran dari virus, obat ini kerap digunakan sebagai antivirus terhadap penyakit tersebut.

Meski begitu, termasuk sebagai obat resep, penggunaan obat ini tentu tidak boleh dilakukan secara sembarangan dan harus mengikuti saran dari dokter. Jika tidak, manfaat obat tidak akan bisa didapatkan secara optimal atau malah menyebabkan gejala efek samping yang membahayakan. Nah, agar mengetahui lebih jauh tentang jenis obat tersebut, simak deskripsi methisoprinol, manfaat, dosis, aturan pakai, hingga interaksi antar obat dan efek sampingnya berikut ini.

Baca juga: Mengenal ISPA, Penyakit Saluran Pernapasan yang Terjadi Akibat Infeksi

 

Deskripsi Obat Methisoprinol

methisoprinol

Obat Methisoprinol (Sumber: hdmall.id)

Seperti yang sempat dijelaskan sedikit sebelumnya, methisoprinol adalah jenis obat antivirus yang berguna untuk mengobati beberapa penyakit akibat infeksi virus. Obat tersebut bisa digunakan untuk mengatasi herpes simpleks, sclerosing panencephalitis, dan juga kutil kelamin. 

Obat yang bisa juga disebut dengan nama isoprinosine atau inosine pranobex ini memiliki cara kerja menghambat perkembangan dan penyebaran dari virus yang menginfeksi tubuh. Obat tersebut juga mampu meningkatkan sistem kerja dari imun tubuh sehingga mampu membantu dalam melawan infeksi virus.

Termasuk ke dalam kategori antivirus, obat ini hanya boleh digunakan menggunakan resep dokter. Obat ini juga boleh dikonsumsi oleh orang dewasa ataupun anak-anak dengan aturan pakai dan dosis yang berbeda. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dulu penggunaan obat ini dengan dokter agar bisa mengetahui cara tepat mengonsumsinya dan tak sampai menyebabkan risiko efek samping maupun overdosis. 

Sementara pada ibu hamil, obat ini termasuk ke dalam kategori N. Artinya, keamanan penggunaan obat ini pada janin masih belum diketahui dan dikategorikan. Jadi, bagi ibu hamil, pastikan untuk tak menggunakan methisoprinol tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Lalu, untuk ibu yang sedang menyusui, belum diketahui apakah penggunaan obat ini bisa menyebabkan kandungannya terserap pada ASI ataukah tidak. Oleh sebab itu, sama halnya dengan ibu hamil, penggunaan obat ini hanya boleh dilakukan pada ibu menyusui setelah berkonsultasi dengan dokter. 

Obat ini bisa ditemukan dalam bentuk sirop atau tablet. Beberapa contoh merek dagang dari methisoprinol adalah Isoprinosine, Lanavir, Laprosin, Isprinol, Maxprinol, Moprin, Pronovir, Prinol, Visoprine, Viridis, Tropsine, dan Methisoprinol.

Perhatikan Ini Sebelum Menggunakan Methisoprinol

Sama halnya dengan jenis obat lainnya, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakan obat methisoprinol. Selain selalu mengikuti saran dan anjuran dokter, berikut adalah sejumlah hal yang harus diperhatikan selama melakukan pengobatan dengan menggunakan obat ini.

  • Jangan menggunakan obat ini jika memiliki alergi terhadap methisoprinol. Agar lebih aman, selalu informasikan terlebih dahulu pada dokter terkait riwayat alergi atau kondisi kesehatan lain yang pernah diderita saat meminta resep penggunaan obat ini.
  • Informasikan pula pada dokter terkait kondisi medis, termasuk rekam jejak penyakit yang pernah kamu atau anggota keluarga derita. Hal ini amat penting untuk dilakukan khususnya bagi penderita penyakit batu ginjal, asam urat, gagal ginjal, dan juga penyakit jantung.
  • Informasikan pada dokter apabila tengah aktif menggunakan jenis obat lainnya, tak terkecuali produk herbal atau suplemen tertentu. 
  • Informasikan pula pada dokter apabila sedang hamil, berencana mengambil program kehamilan, maupun menyusui sebelum menggunakan obat ini.
  • Segera lakukan pemeriksaan pada dokter jika muncul gejala alergi obat ataupun overdosis pasca menggunakan obat ini agar penanganan medis yang tepat bisa didapatkan.  

Aturan Pakai dan Dosis Methisoprinol

dosis methisoprinol

Dosis Methosoprinol

Methisoprinol adalah jenis obat yang tersedia dalam 2 bentuk, yaitu sirop dan tablet. Untuk jenis tablet, setiap tabletnya memiliki kandungan methisoprinol sebanyak 500 mg. Sementara itu, untuk jenis sirop mengandung methisoprinol sebanyak 250 mg pada setiap 1 sendok teh atau 5 ml. 

Dengan kandungan yang berbeda tersebut, penggunaan dan dosis dari masing-masing sediaan obat ini tentu berbeda. Di samping itu, tergantung dari usia pasien, dosis methisoprinol juga perlu disesuaikan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah rincian aturan pakai dan dosis penggunaan obat ini.

Jenis Tablet

  • Pada orang dewasa, dosis penggunaan methisoprinol jenis tablet adalah 6 sampai 8 tablet sehari dan terbagi dalam beberapa jadwal penggunaan. 
  • Sementara pada anak-anak, dosisnya adalah 3 sampai 4 tablet sehari dan terbagi dalam beberapa jadwal penggunaan. 

Jenis Sirop

  • Untuk orang dewasa, dosis penggunaan obat ini adalah 10 ml, dan diminum sebanyak 6 sampai 8 kali sehari sesuai anjuran dokter. 
  • Untuk anak umur di atas 7 tahun ataupun dengan berat badan di atas 21 kg, dosis penggunaan obat ini adalah 5 ml dan diminum sebanyak 6 kali sehari.
  • Pada anak umur 3 sampai 7 tahun ataupun dengan berat badan 14 sampai 21 kg, dosis penggunaannya adalah 3,75 ml dan diminum 6 kali sehari. 
  • Untuk anak umur 1 sampai 3 tahun ataupun dengan berat badan 9 sampai 14 kg, dosis penggunaannya adalah 2,5 ml dan diminum 6 kali sehari. 
  • Terakhir, untuk anak umur di bawah 1 tahun ataupun dengan berat badan di bawah 9 kg, dosis penggunaannya adalah 1,25 ml dan diminum 6 kali sehari.  

Cara Tepat Menggunakan Methisoprinol

Selalu ikuti saran dokter dan aturan pemakaian saat menggunakan obat ini. Jangan pernah menambah atau mengurangi dosis penggunaan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. Methisoprinol bisa dikonsumsi sesudah makan dan usahakan untuk digunakan di jam yang sama agar mendapatkan hasil optimal.

Pastikan untuk terus menggunakan obat ini sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dokter, walaupun kondisi badan sudah membaik sekalipun. Tujuannya agar infeksi virus tak kembali kambuh dan mengalami resistensi terhadap obat. 

Selama menjalani pengobatan ini, pasien mungkin akan perlu menjalani tes urine atau tes darah secara rutin guna memantau respons tubuh. Saat lupa mengonsumsi obat ini, segera minum apabila jadwal penggunaan selanjutnya masih lama. Jika telah dekat, abaikan lalu minum di jadwal penggunaan selanjutnya tanpa menggandakan dosis. 

Interaksi Methisoprinol saat Digunakan Bersama Obat Lain

Methisoprinol bisa menyebabkan interaksi saat digunakan bersama obat lain. Contohnya adalah meningkatkan konsentrasi dari zidovudine ketika methisoprinol digunakan bersama obat tersebut. Karena itu, untuk mencegah risiko terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, selalu informasikan pada dokter terkait jenis obat, produk herbal, maupun suplemen yang sedang aktif dikonsumsi sebelum menggunakan methisoprinol. 

Efek Samping Methisoprinol

Penggunaan obat ini bisa menyebabkan kadar asam urat meningkat sehingga pemeriksaan rutin guna memantau kondisi tersebut perlu dilakukan. Selain itu, ada beberapa efek samping lainnya yang mungkin muncul pasca menggunakan obat ini, antara lain:

  • Diare
  • Pusing
  • Mual dan muntah
  • Konstipasi
  • Sakit perut
  • Insomnia
  • Sakit kepala

Segera periksakan diri pada dokter apabila efek samping tersebut tak kunjung hilang atau malah bertambah parah. Lakukan hal serupa jika muncul gejala over dosis atau alergi obat pasca menggunakan obat ini, seperti kelopak mata dan bibir membengkak, sulit bernapas, atau ruam yang terasa gatal. 

Harga Methisoprinol

Harga methisoprinol jenis tablet isi 10 biasanya dibanderol dengan harga Rp45.000-Rp58.000 per stripnya. Sementara itu, untuk jenis sirop, beberapa merek membanderol produknya dengan harga Rp100.000-Rp200.000. Tentunya, harga tersebut bisa berbeda-beda di apotek. 

Baca juga: Picu Infeksi Sinus, Kenali Penyakit Polip Hidung, Penyebab, hingga Cara Obatinya

Cegah Infeksi Virus Berkembang dan Menyebar dengan Methisoprinol

Itulah penjelasan mengenai obat methisoprinol, manfaat, dosis, hingga efek sampingnya. Sebagai obat yang berguna untuk mengatasi infeksi virus, penggunaan obat ini harus terus dilakukan hingga virus bisa ditumpas secara total. Karenanya, tetap gunakan obat ini hingga durasi yang telah ditentukan dokter agar risiko infeksi kembali kambuh dan resistensi virus tak sampai terjadi.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement