Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas. Pemakaian media digital berlebihan, khususnya pada anak, bisa mengakibatkan kecanduan digital. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya membatasi penggunaan gadget pada anak.
“Semua ada waktunya. Ada waktu mereka bergadget ria. Kontrol tetap di orangtua,” ujar Presenter, Indy Barends saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Sabtu (22/7/2022).
Baca Juga: Jakmania Disebut Penyebab Robohnya Pagar Pembatas Tribun JIS, Anies Baswedan Titip Pesan, Simak!
Sekarang ini anak-anak sudah pintar berselancar di media digital. Orangtua, lanjut Indy, dapat mendampingi anaknya agar asyik bermedia digital. Tidak perlu membuat aturan ketat, cukup ajakan, karena anak-anak justru lebih menikmati ketika tidak diatur.
Indy menceritakan pengalamannya dalam membatasi penggunaan gadget pada anak. Waktu makan menjadi momen sakral membangun kedekatan antaranggota keluarga. Sehingga orangtua dan anak tidak boleh memainkan gadget selama makan.
“Mereka tidak bisa diatur, tapi kita berusaha membuat semua akur. Jangan sampai kita satu rumah tapi terasa jauh,” kata Indy.
Baca Juga: Selalu Waspada di Dunia Digital, Upload Sembarangan ke Internet Bisa Berakibat Fatal!
Dosen Fikom Unitomo, Dr. Nur’annafi Farni Syam Maella, S.I.Kom, M.I.Kom menyebutkan, sekarang ini anak-anak tidak bisa terhindar dari gadget. Sehingga orangtua wajib membersamai dengan anak ketika menggunakan gadget.
Berikan edukasi secara perlahan kepada anak mengenai bahaya penggunakan gadget berlebihan. Apalagi sulit memisahkan anak jika sudah kecanduan. “Jika anak sudah addict, susah lepas dari gadget. Ada baiknya bersama-sama memproduksi konten, orangtua dan anak,” ujar Nur’annafi.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Baca Juga: Getol Kritik Jokowi, Habib Rizieq Bisa Jadi Wakil Oposisi di Pemilu 2024, Potensinya Gak Main-main!
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan Mafindo, Founder of Erfa Handmade and CEO PT Erfa Karya Mandiri, Kristien Mey Triyana, ST . Kemudian Dosen Fikom Unitomo, Dr. Nur’annafi Farni Syam Maella, S.I.Kom, M.I.Kom, serta Presenter, Indy Barends.
Baca Juga: Pelajari Skill Wajib di Era Digitalisasi
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.