Sudah bukan rahasia lagi bahwa hampir semua negara mengalami gejolak ekonomi yang sulit untuk ditebak akibat permasalahan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Mulai dari masalah pandemi yang masih mengalami pasang surut, isu perselisihan antar negara, sampai kendala internal dalam negeri memicu pergerakan ekonomi yang simpang siur. Alhasil, tidak sedikit negara mengalami tingkat inflasi yang cukup mengkhawatirkan.
Untungnya, di Indonesia, bisa dibilang bahwa tingkat inflasi yang terjadi masih terkontrol dan belum ke tahap yang membahayakan. Menurut laporan Kementerian Keuangan, tingkat inflasi di Indonesia pada tahun lalu relatif ringan, yakni di angka 1,6%. Sementara pada kuartal pertama tahun 2022, yaitu pada bulan Januari serta Februari, laporan inflasi di dalam negeri berada sedikit di atas angka 2%.
Nilai tersebut tentu patut untuk diapresiasi pasalnya banyak negara lain yang mengalami tingkat inflasi cukup tinggi, mencapai lebih dari 5%. Bahkan, negara maju seperti Amerika Serikat diketahui memiliki peningkatan inflasi di atas 8%.
Lantas, bagaimana cara jitu atau strategi yang dilakukan pemerintah untuk menjaga nilai inflasi Indonesia agar tak sampai membludak selayaknya negara lain? Secara umum, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan pemerintah agar lebih optimal mengendalikan penurunan nilai mata uang. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan tentang apa itu inflasi, dan cara mengatasi inflasi berikut ini.
Baca juga: Ini Pilihan Bisnis yang Kebal Inflasi
Apa Itu Inflasi?
Inflasi di Indonesia
Mengutip dari situs resmi Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga produk, baik jasa ataupun barang. Inflasi ini terjadi secara umum serta terus-menerus pada kurun waktu tertentu.
Sebaliknya, saat terjadi penurunan harga produk yang terjadi terus-menerus dan secara menyeluruh, hal tersebut disebut sebagai deflasi. Inflasi ataupun deflasi ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh perekonomian negara mana pun dan pasti akan terjadi seiring berjalannya waktu.
Ada beragam faktor yang bisa menyebabkan inflasi. Namun, inflasi yang tak dapat dikendalikan mampu menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap stabilitas ekonomi suatu negara.
Contoh imbas buruk dari inflasi ini adalah menurunnya daya beli dari masyarakat akibat harga produk yang terus mengalami kenaikan dan makin tak terjangkau keuangan. Tidak hanya terhadap masyarakat saja, inflasi yang terus berlangsung juga rentan menyebabkan ketidakpastian pada pelaku ekonomi. Karena itu, pemerintah perlu aktif bersikap dan mengambil kebijakan agar laju inflasi ini bisa diredam dan tak sampai berdampak buruk bagi ekonomi masyarakat secara umum.
Cara Mengatasi Inflasi
Agar mampu menekan laju inflasi, terdapat sejumlah cara yang perlu dilakukan oleh pemerintah. Berikut adalah 3 cara mengatasi inflasi yang umum dilakukan pemerintah beserta penjelasannya.
-
Kebijakan Moneter
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengendalikan laju inflasi adalah melalui kebijakan moneter. Bisa juga disebut sebagai kebijakan keuangan, kebijakan moneter dilakukan dengan menambahkan maupun menurunkan jumlah uang beredar di masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan menstabilkan moneter agar kesejahteraan masyarakat di sebuah negara juga bisa ditingkatkan.
Contoh kebijakan moneter lain adalah melakukan operasi pasar secara terbuka. Langkah tersebut dapat dilakukan melalui pengendalian total keseluruhan uang yang beredar di masyarakat.
-
Kebijakan Fiskal
Selain itu, pemerintah juga bisa melakukan kebijakan fiskal, yaitu kebijakan yang berhubungan dengan pengeluaran atau penerimaan anggaran pemerintah. Contoh dari kebijakan fiskal tersebut adalah mengurangi pengeluaran pemerintah, melakukan pinjaman, ataupun peningkatan pada tarif pajak.
Kebijakan Non Moneter dan Non Fiskal
Tidak hanya kedua contoh di atas, cara mengatasi inflasi juga bisa dilakukan melalui kebijakan non moneter dan non fiskal. Kebijakan ini bisa dilakukan melalui beragam cara, antara lain:
-
Meningkatkan Jumlah Produksi
Cara ini berkaitan dengan peran pemerintah dalam membantu meringankan pengusaha agar bisa menggenjot tingkat produksinya lebih besar lagi. Saat jumlah produk yang beredar di pasar meningkat, artinya perputaran uang juga akan menjadi lebih cepat dan masif. Secara tidak langsung, hal tersebut bisa membuat jumlah uang beredar di masyarakat kembali seimbang dan stabil.
-
Mempermudah Masuknya Produk Impor
Pemerintah juga bisa mempermudah proses masuknya produk impor untuk menurunkan tingkat inflasi. Langkah ini penting untuk diambil, khususnya saat produsen lokal tak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan optimal. Cara meningkatkan masuknya produk impor ke dalam negeri ini dapat dilakukan melalui penurunan beban pajak maupun melonggarkan perizinan masuk produk impor.
-
Menstabilkan Penghasilan Masyarakat
Memastikan pendapatan masyarakat tetap stabil juga dapat menjadi metode untuk menurunkan tingkat pertumbuhan inflasi. Dengan begitu, penambahannya bisa lebih terkendali dan tak sampai membahayakan kondisi ekonomi negara secara umum.
-
Menetapkan Harga Produk Maksimal
Cara yang keempat adalah dengan menetapkan harga maksimal dari suatu produk saat peningkatannya mulai tak terkendali. Tujuannya agar daya beli masyarakat bisa meningkat dan menjadi lebih baik lagi.
-
Mengawasi Proses Distribusi Barang
Kelima, cara untuk menekan laju inflasi adalah dengan mengawasi proses distribusi barang dari produsen ke konsumen. Sebab, masalah distribusi produk yang tersendat juga dapat menjadi salah satu pemicu naiknya harga di pasaran. Besarnya tingkat permintaan yang tak dibarengi dengan jumlah produk yang bisa dibeli tentu dapat membuat harganya melejit tak terkendali.
Karena itu, dibutuhkan pengawasan terhadap proses distribusi ini agar bisa memastikan bahwa produk yang dikirimkan oleh produsen sampai ke masyarakat dengan lancar. Langkah ini sangat penting untuk dilakukan khususnya ketika ada isu penimbunan barang yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Strategi Mengatasi Inflasi Indonesia yang Dilakukan Pemerintah
Strategi Inflasi Indonesia
Dengan adanya beragam gejolak yang tengah terjadi di sejumlah belahan dunia, pemerintah Indonesia tetap perlu bersikap waspada dan siaga. Pasalnya, hal tersebut bisa memberi dampak yang signifikan terhadap perekonomian di dalam negeri, tak terkecuali tingkat inflasi.
Sebagai contoh, tidak sedikit negara yang berusaha mengetatkan angka inflasi akan mempengaruhi tingkat konsumsi dan daya beli. Sebagian dari dampak tersebut diyakini belum sampai ke Indonesia karena pemerintah melakukan kebijakan pengaturan harga. Itu sebab harga pangan di dalam negeri terbilang masih stabil dan menjadi pembendung inflasi.
Di lain sisi, pemerintah juga mewaspadai harga dari jenis pangan lainnya, seperti minyak goreng, gandum, dan kedelai akibat konflik Ukraina-Rusia. Menurut pemaparan pemerintah, sudah dilakukan kalkulasi yang mampu memberi tekanan terhadap harga tersebut pada inflasi beberapa bulan selanjutnya.
Pemerintah bakal terus melakukan pemantauan dinamika ekonomi serta volatilitas dari harga komoditas. Pemerintah juga telah menyusun analisis risiko fiskal dan ekonomi pada sejumlah skenario guna merumuskan langkah antisipasi kenaikan harga tersebut. Tujuannya tentu agar daya beli dari masyarakat tetap terlindungi, termasuk stabilitas ekonomi dan juga keberlanjutan fiskal serta pemulihan sektor bisnis.
Tidak hanya itu, pemerintah juga akan memanfaatkan sejumlah tools, baik itu fiskal moneter atau intervensi pada pasar. Mitigasi pada dampak peningkatan dari harga komoditas yang ekstrem juga bakal dilakukan secara kontinu, beserta upaya memastikan ketersediaan stok barang maupun jasa ketika permintaan turut meningkat seiring proses pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Baca juga: Inflasi: Pengertian, Penyebab, Rumus Menghitung, dan Dampaknya ke Ekonomi RI
Dengan Kebijakan yang Tepat, Tingkat Inflasi Bisa Lebih Ampuh Diredam
Tingkat inflasi Indonesia yang rendah bisa dibilang cukup membuat banyak pihak kagum karena banyak negara lain yang dibuat kelabakan dan tak mampu membendungnya. Hal tersebut tentu bisa saja terjadi karena pemerintah mampu mengambil cara mengatasi inflasi yang tepat, ataupun dampak dari masalah keuangan dunia masih belum terasa di dalam negeri. Namun, asalkan bisa mengambil keputusan dan kebijakan yang optimal, sudah pasti jika tingkat inflasi bisa lebih ampuh untuk dibendung dan tak sampai menunjukkan peningkatan yang terlalu signifikan.