Kamis 28 Jul 2022 13:00 WIB

Bantu Redakan Nyeri Pasca Operasi, Ini Deskripsi Obat, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Tramadol

Ketika nyeri, terutama pasca operasi, umumnya dokter memberikan obat Tramadol untuk meredakannya. Meskipun menggunakan resep, pahami Tramadol agar tepat penggunaannya.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Karena kondisi atau tindakan medis tertentu, seseorang mungkin saja mengalami rasa nyeri yang terasa begitu sakit dan perlu segera ditangani. Keluhan nyeri dengan rasa sakit yang sedang sampai berat tentu memang perlu segera mendapatkan penanganan medis yang tepat agar tak membahayakan penderitanya. 

Sebagai contoh, salah satu cara mengobati keluhan nyeri sedang dan berat adalah dengan memberikan obat Tramadol. Bagi yang belum tahu, Tramadol adalah jenis obat yang berguna untuk meredakan gejala nyeri sedang dan berat, seperti nyeri pasca operasi. Obat tersebut tidak ditujukan untuk penggunaan secara kontinu serta tak seharusnya digunakan untuk mengatasi keluhan nyeri ringan.

Di samping itu, Tramadol juga termasuk sebagai obat resep sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Nah, agar mengetahui lebih lanjut tentang apa itu Tramadol, manfaat, cara penggunaan, dosis, hingga efek sampingnya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

Baca juga: Mengenal Voltaren, Obat yang Sering Diandalkan untuk Atasi Peradangan dan Nyeri

Deskripsi Obat Tramadol

obat tramadol

Obat Tramadol

Tramadol adalah jenis obat yang berguna untuk mengatasi keluhan nyeri sedang sampai nyeri berat. Obat ini biasanya digunakan oleh pasien yang baru saja menjalani operasi dan mengalami keluhan tersebut. Seperti yang sempat disinggung sedikit sebelumnya, obat ini tak ditujukan untuk penggunaan secara kontinu atau terus-menerus dan bukanlah obat yang digunakan untuk mengatasi keluhan nyeri ringan. 

Termasuk ke dalam golongan obat pereda nyeri opioid, obat ini hanya boleh dipakai sesuai anjuran atau saran dari dokter karena merupakan obat resep. Terkait cara kerjanya sendiri, obat tersebut bekerja pada sistem saraf pusat agar mampu menghambat penghantaran sinyal dari rasa nyeri yang dikirimkan oleh tubuh. Cara kerja tersebut mampu memengaruhi respons tubuh terhadap keluhan nyeri atau rasa sakit. 

Obat ini hanya boleh dikonsumsi oleh orang dewasa saja. Hanya saja, pada ibu hamil obat ini tergolong sebagai obat dari kategori C. Artinya, berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan percobaan, obat ini menunjukkan terjadinya efek samping pada janin, walaupun masih belum ada penelitian yang membuktikan bahwa efek tersebut juga terjadi pada janin manusia.

Tidak hanya itu, obat ini juga diketahui mampu terserap pada ASI saat dikonsumsi. Oleh karena itu, bagi ibu hamil atau menyusui, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter saat akan menggunakan obat ini guna mengetahui efeknya terhadap janin ataupun bayi. Namun, secara umum, jika manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risikonya, obat ini tetap boleh digunakan sesuai dengan aturan dan anjuran dari dokter. 

Selain tersedia dalam bentuk tablet, obat ini juga memiliki sediaan berupa kapsul dan suntik. Beberapa jenis obat Tramadol tersedia dalam bentuk tunggal, meski ada pula yang dikombinasikan dengan jenis obat lainnya, seperti paracetamol. Beberapa contoh merek dagang dari obat ini adalah Corsadol, Dolocap, Dolgesik, Medcotram, Thramed, Tradyl, Tramadol HCL, Forgecix, Tradosik, Tramadol, Tramofal, Tramal, Zephanal, dan Tugesal.

Perhatikan ini saat Akan Menggunakan Tramadol

Sebelum menggunakan obat ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tak berisiko menyebabkan masalah kesehatan lain yang berbahaya. Untuk lebih jelasnya, simak peringatan saat akan menggunakan Tramadol berikut ini.

  • Informasikan pada dokter terkait riwayat alergi yang dimiliki. Tramadol tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki alergi terhadap kandungan obat tersebut. 
  • Informasikan pada dokter jika sedang menderita asma yang mudah kambuh, sumbatan usus, dan masalah pada organ pernapasan karena obat ini tak dianjurkan untuk dipakai penderita penyakit tersebut.
  • Informasikan pada dokter jika sedang kecanduan alkohol maupun menyalahgunakan NAPZA karena penggunaan obat ini pada penderita tersebut bisa memicu risiko efek samping berbahaya. 
  • Informasikan pada dokter jika mengidap epilepsi, penyakit liver, kejang, penyakit tiroid, penyakit ginjal, sleep apnea, sulit berkemih, diabetes, penyakit kantong empedu, maupun masalah mental, tak terkecuali pernah mencoba bunuh diri sebelum menggunakan obat ini.
  • Hindari penggunaan obat ini jika baru saja atau sedang menggunakan obat jenis MAOI selama 14 hari sebelumnya.
  • Informasikan pada dokter jika sedang hamil, berencana mengambil program kehamilan, atau menyusui sebelum menggunakan obat ini.
  • Informasikan pula pada dokter terkait penggunaan jenis obat lainnya, termasuk produk herbal atau suplemen tertentu. 
  • Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala alergi obat, overdosis, efek samping yang serius, atau kecanduan pasca menggunakan obat ini. 

Aturan Pakai dan Dosis Tramadol

Aturan pakai dan dosis Tramadol ditentukan berdasarkan usia pasien, bentuk obat, dan tujuan pengobatan. Berikut adalah dosis penggunaan obat ini secara umum berdasarkan kriteria tersebut.

  • Bentuk Kapsul dan Tablet

Untuk meredakan keluhan nyeri sedang atau berat, pada orang dewasa, dosis penggunaan obat ini adalah 50 sampai 100 mg per 4 hingga 6 jam. Setiap harinya, dosis maksimal obat ini adalah 400 mg. Sementara pada lansia, dosis penggunaan obat harus disesuaikan dengan kondisi serta respons tubuh pasien terhadap pengobatan. 

  • Bentuk Suntik

Untuk meredakan keluhan nyeri pasca operasi, pada orang dewasa, aturan pakainya adalah 100 mg sebagai dosis awal, lalu diikuti dosis lanjutan 50 mg setiap 10 sampai 20 menit. Jumlah dosis di 1 jam pertama penggunaan obat ini pasca operasi, yaitu 250 mg yang termasuk dosis awal. Selanjutnya, penggunaan obat dilakukan setiap 4 sampai 6 jam sekali dengan dosis 50 sampai 100 mg dan dosis maksimal 600 mg sehari.

Sementara untuk meredakan keluhan nyeri sedang dan berat, dosis Tramadol adalah 50 sampai 100 mg per 4 sampai 6 jam. Pemberian obat ini dilakukan dengan menyuntikkannya pada pembuluh darah vena atau intravena, maupun melalui otot selama 2 sampai 3 menit. Pada lansia, penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan kondisi serta respons tubuh terhadap obat.   

Cara Tepat Menggunakan Tramadol

cara menggunakan tramadol

Cara Menggunakan Tramadol

Gunakan obat ini sesuai anjuran dan resep yang diberikan dokter. Untuk jenis suntik, Tramadol hanya boleh diberikan oleh dokter. Sementara untuk jenis kapsul dan tablet, obat ini bisa dikonsumsi sesudah maupun sebelum makan, dengan cara menelannya secara utuh menggunakan air putih. 

Penggunaan Tramadol jenis tablet dan kapsul harus dilakukan secara rutin, dan sesuai dengan dosis serta jangka waktu yang telah ditentukan dokter. Jika tak sesuai dengan resep dokter, penggunaan obat ini bisa memicu kecanduan serta overdosis. Sebaliknya, berhenti menggunakan Tramadol bisa memicu sindrom putus obat. 

Interaksi Tramadol saat Digunakan Bersama Obat Lain

Terdapat beberapa risiko efek interaksi antar obat ketika menggunakan Tramadol dengan jenis obat tertentu, antara lain:

  • Meningkatkan risiko kejang saat digunakan bersama obat dari golongan MAOI.
  • Meningkatkan risiko sindrom serotonin atau kejang saat digunakan bersama jenis obat yang mampu memicu kejang, seperti antridepresan dari golongan SNRI, SSRI, atau trisiklik, maupun bupropion.
  • Menurunkan kadar Tramadol di dalam darah saat digunakan bersama carbamazepine.
  • Meningkatkan efek lithium, norepinephrine, maupun obat5 HT agonist. 
  • Meningkatkan risiko perdarahan maupun memar saat digunakan bersama obat pengencer darah. 

Efek Samping Tramadol

Penggunaan obat ini bisa memicu beberapa efek samping umum, seperti:

  • Muntah atau mual
  • Vertigo atau pusing
  • Kantuk
  • Konstipasi
  • Sakit maag
  • Sakit kepala
  • Mulut kering

Segera periksakan diri apabila efek samping di atas tak kunjung sembuh atau malah bertambah parah. Selain itu, lakukan hal serupa jika muncul gejala alergi obat maupun efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Sleep apnea
  • Gampang tersinggung
  • Sulit berkemih
  • Halusinasi 
  • Sakit perut yang parah
  • Nafsu makan menghilang
  • Kejang 
  • Lelah yang terasa tak biasa
  • Berat badan menurun
  • Pingsan
  • Detak jantung tak beraturan

Harga Tramadol

Untuk jenis kapsul, harga Tramadol tramal adalah Rp150.000 untuk ukuran strip 10 kapsul, dan untuk jenis injeksi adalah Rp165.000. Namun, ada pula jenis lain yang dibanderol dengan harga lebih terjangkau, seperti Tramadol forgesik, dolgesik, atau tradosik dengan harga Rp45.000-Rp100.000. 

Baca juga: Redakan Peradangan dan Nyeri, Ini Deskripsi Obat Diclofenac, Dosis, dan Efek Sampingnya

Selalu Ikuti Resep Dokter agar Penggunaan Tramadol Tepat

Tramadol adalah jenis obat yang berguna untuk meredakan keluhan nyeri berat dan sedang, maupun nyeri akibat tindakan operasi. Meski begitu, penggunaan obat ini harus mengikuti resep dokter, termasuk dosis dan jangka waktu pemakaian. Dengan begitu, risiko kecanduan, overdosis, maupun sindrom putus obat yang bisa membahayakan kesehatan pasien tidak akan sampai terjadi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement