Sabtu 30 Jul 2022 07:15 WIB

Manfaatkan Kecakapan Digital, Pekerjaan dan Bisnis Beralih ke Online

Pengguna internet di Indonesia yang mencapai 204,7 juta orang ternyata belum sebanding dengan kecakapan digital masyarakat.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Teknologi Digital (Unsplash/Avel Chuklanov)
Teknologi Digital (Unsplash/Avel Chuklanov)

Transformasi digital membawa perubahan besar pada jenis pekerjaan dan bisnis yang berkembang saat ini. Pandemi Covid-19 yang terjadi selama 2 tahun lebih juga turut mempercepat perubahan ke arah digitalisasi. Masyarakat kini telah terbiasa memanfaatkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari.

Pengguna internet menurut data We Are Social Februari 2022 telah mencapai 204,7 juta atau 73,7% dari total populasi Indonesia. Namun, jumlah yang cukup besar ini ternyata belum sebanding dengan kecakapan digital masyarakat.

Baca Juga: Berpikir Kritis Menerima Informasi di Dunia Digital

"Data BPS 2018 mengungkapkan bahwa tiga dari subindeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, yaitu akses dan infrastruktur, intensitas penggunaan dan keahlian atau kecakapan, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah," kata Dekan IAI Dalwa dan Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji, saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (26/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Dia mengatakan, kecakapan digital bukan sekadar mengetahui dan memakai teknologi digital, melainkan meliputi kemampuan mengakses, mencari, menyaring, memanfaatkan setiap data dan informasi yang diterima, serta didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital yang dimiliki.

Lebih lanjut Novianto mengatakan, era digital juga membawa banyak bidang pekerjaan dan bisnis menjadi online. Jika dulu mal begitu ramai dikunjungi, kini transaksi belanja lebih banyak dilakukan secara online. Markerplace kini menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan nilai transaksi yang terus berkembang pesat.

Sementara, pekerjaan yang dulunya dikerjakan manusia sebagian sudah digantikan robot seperti kasir dan petugas parkir. Kini ada tren pekerjaan seperti content creator, software enginering, social media specialist, cyber security enginer, serta digital marketing. Dengan perubahan ke arah digitalisasi tersebut, diharapkan masyarakat bisa beradaptasi agar tetap dapat bertahan hidup.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Jangan Sebar Informasi Pribadi di Dunia Digital

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Wakil Koordinator Mafindo Bekasi Raya, Kristien Mey Triyana, ST; Dekan IAI Dalwa dan Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji Raharjo, S.Kom, M.I.Kom; serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), seorang Public Figure, Enno Lerian.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement