Investasi dalam dunia mata uang crypto atau cryptocurrency mungkin akan selalu memiliki 2 pihak yang saling berseberangan. Di satu sisi, tidak sedikit orang yang menganggap aset digital tersebut memiliki peluang keuntungan dan perkembangan yang menjanjikan di masa mendatang. Di lain sisi, cukup banyak pihak pula yang merasa bahwa investasi atau trading crypto terlalu berisiko dan sebaiknya dihindari.
Padahal, selayaknya instrumen investasi lainnya, kamu wajib mempelajari betul bagaimana mekanisme investasi pada aset digital ini. Pasalnya, ada banyak protokol, jenis token, dan sistem yang bermunculan pada dunia cryptocurrency tersebut dan masing-masing memiliki cara kerjanya yang unik.
Salah satu contohnya adalah Curve Finance yang merupakan salah satu jenis decentralized exchange yang dioptimalkan untuk swap atau menukar token secara langsung via wallet. Dengan cara kerjanya tersebut, Curve Finance digadang-gadang memiliki potensi perkembangan yang menjanjikan dan mampu meningkatkan value koinnya, yaitu CRV.
Nah, jika ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu Curve Finance, beragam fitur yang diberikan, cara kerja, sampai value koin CRV miliknya, simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Investasi Crypto: Jenis, Manfaat dan Risiko yang Perlu Diketahui
Curve Finance
Secara umum, Curve Finance merupakan pertukaran terdesentralisasi atau decentralized exchange yang dioptimalkan guna swap slip rendah antar-stablecoin maupun aset serupa lain yang dipatok dengan value yang sama, seperti renBTC/wBTC. Protokol tersebut menggunakan AAM alias Automated Market Maker dan dirancang secara khusus untuk memberi pengguna DeFi atau decentralized finance slippage rendah serta pendapatan biaya tetap liquidity provider atau penyedia likuiditas.
Dengan mekanisme AAM, asset yang ada pada protokol ini tak akan ditransaksikan sebagai buku pesanan atau order book. Melainkan, aset tersebut akan diswap pada liquidity pool atau kumpulan likuiditas sesuai dengan rumus atau formula smart contracts.
Walaupun termasuk sebagai decentralized exchange atau DEX, protokol Curve Finance tak bersifat permisionless selayaknya Uniswap. Hal tersebut berarti jika penggunanya tak bisa bebas membuat liquidity pool atau kumpulan likuiditas. Kumpulan likuiditas pada Curve hanya diciptakan apabila proposal terkait Tata Kelola mendapat dukungan semua pihak.
Curve Finance Token (CRV)
Selesai membahas tentang apa itu protokol Curve Finance, kamu juga perlu memahami governance token yang terdapat pada jaringan tersebut, yaitu CRV. Koin CRV sendiri adalah governance token yang memiliki mekanisme berupa voting tertimbang nilai akrual dan waktu.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai token CRV ini.
Pemilih bisa memeriksa masing-masing kumpulan serta mengambil keputusan alokasi yang berbeda dan bisa menghasilkan return atau pengembalian lebih tinggi maupun lebih aman. Jumlah keseluruhan hak suara yang dipunyai oleh pengguna ditentukan jumlah token CRV miliknya yang dipertaruhkan serta jumlah waktu atau durasi mempertaruhkannya. Pengguna yang sudah mempertaruhkan atau staking lebih banyak token maupun untuk durasi yang lebih panjang akan mempunyai hak suara lebih besar.
Baca juga: Mengenal Balancer atau BAL dalam Dunia Crypto Membuat Aktivitas Perdagangan Tanpa Perantara
Alat pengukur likuiditas tersebut menilai jumlah dolar yang diberikan pengguna pada kumpulan Curve. Setiap kumpulan tersebut mempunyai pengukur likuiditas tersendiri yang mana pengguna bisa mempertaruhkan token liquidity provider.
Selain itu, pengguna bisa mengunci token CRV miliknya selama paling sebentar seminggu dan paling lama 4 tahun. Semakin banyak saham yang dimiliki pengguna, hak suara yang dimilikinya juga menjadi lebih tinggi.
Kumpulan likuiditas tersebut mempunyai protokol AMM yang menjadi smart contract guna memungkinkan terjadinya transaksi tanpa order book. Dalam kata lain, transaksi AMM tak membutuhkan rekanan.
Keunggulan kumpulan likuiditas ialah pengguna bisa menjual atau membeli asetnya kapan pun. Bahkan, hal tersebut bisa dilakukan tanpa penjual atau pembeli pada sisi lain kesepakatan.
Hal tersebut berlaku pula pada Curve Finance yang beroperasi dan memungkinkan pengguna menyediakan liquidity pada pool miliknya. Para pengguna tersebut dikenal dengan sebutan penyedia likuiditas dan mendapatkan CRV dalam menyediakan likuiditas.
Agar bisa menggunakan CRV yang dimiliki, pengguna harus mengunci token tersebut dalam jangka waktu atau durasi tertentu. Hal tersebut akan memberi pengguna hak suara atau bisa juga disebut veCRV jangka pendek. Token veCRV secara umum akan memberi pemiliknya hak suara terhadap sejumlah proposal DAO serta perubahan parameter pool.
Token CRV bisa dipertaruhkan atau staking pada platform. Bagi pengguna yang melakukan staking akan memperoleh sebagian biaya perdagangan yang didapatkan oleh Curve. Pengguna juga mempunyai pilihan untuk meningkatkan imbal hasil likuiditas miliknya dengan cara mengunci suara token CRV.
Baca juga: Cryptocurrency: Pengertian, Jenis dan Cara Investasi Kripto