Senin 15 Aug 2022 21:00 WIB

8 Tips Raih Cuan Besar untuk Produk Obligasi

Tertarik berinvestasi obligasi? Berikut beberapa tips investasi obligasi yang bisa diterapkan supaya cuan besar.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Investasi merupakan salah satu cara terbaik untuk mengamankan sekaligus meningkatkan aset yang dimiliki. Salah satu dari beberapa instrumen investasi yang bisa dicoba adalah obligasi. Selain menguntungkan, tingkat risiko obligasi lebih rendah dibandingkan saham. 

Tertarik berinvestasi obligasi? Berikut beberapa tips investasi obligasi yang bisa diterapkan supaya cuan besar.

1. Pilih Obligasi dari Korporasi Terbaik

produk obligasi

Berbicara tentang obligasi, yang paling aman tentu yang diterbitkan oleh pemerintah atau sering disebut SBN. Namun kalau ingin mendiversifikasi produk obligasi, pilihlah yang diterbitkan oleh korporasi terbaik.

Perhatikan kinerja korporasi tersebut selama beberapa tahun terakhir. Jadikan laporan keuangannya sebagai pertimbangan. Sebab perusahaan yang arus kasnya kurang baik, kemungkinan besar akan mengalami kendala saat mengembalikan uang para investor.

2. Perhatikan Rentan Waktunya

Obligasi merupakan surat hutang yang diberikan oleh peminjam kepada investor. Di dalamnya terdapat perjanjian mengenai suku bunga jangka waktu peminjaman, biasanya antara 1 sampai 10 tahun. 

Semakin lama jangka waktu peminjaman, biasanya semakin besar suku bunga yang diberikan. Jika dapat memastikan tidak akan menggunakan dana ini dalam waktu dekat, sebaiknya ambil obligasi jangka panjang. 

3. Amati Rate Suku Bunga

Ketahuilah kalau harga obligasi juga fluktuatif, kadang naik dan turun. Hal ini otomatis mempengaruhi besarnya keuntungan yang didapatkan. Maka penting untuk melihat rate suku bunga yang korporasi tetapkan sebelum membeli sebuah obligasi.

Apabila suku bunganya naik, maka harga obligasinya sendiri akan turun, dan sebaliknya. Pertimbangkan hal ini agar nantinya terhindar dari penyesalan karena telah berinvestasi di obligasi.

Baca Juga:  8 Perbedaan Saham dan Obligasi, Mana Paling Untung?

4. Transaksi Pada Waktu yang Tepat

Investor diperbolehkan menjual obligasinya kapan saja melalui pasar sekunder. Untuk memperoleh keuntungan, sebaiknya beli obligasi saat harganya sedang turun dan jual saat harganya naik. Ini adalah cara paling mudah untuk mendapatkan sekaligus mengumpulkan keuntungan. 

Jangan tunggu sampai nilai obligasi meningkat 30%. Meningkat 10% dari harga awalnya saja sebenarnya sudah lumayan. Saat uangnya berhasil didapatkan, kamu bisa melirik obligasi dari korporasi lain atau beralih ke instrumen investasi yang lebih menarik, sehingga uangmu terus berputar.

5. Gunakan Jasa Manajer Investasi

manajer investasi

Bagi yang belum pernah berinvestasi, sebaiknya gunakan jasa manajer investasi. Tujuannya untuk membantumu menentukan profil investasi yang sesuai dengan membandingkan antara besarnya keuntungan dan risiko yang harus ditanggung. Sebab, tidak semua orang berani mengambil risiko tinggi saat hendak berinvestasi.

Manajer investasi jugalah yang nantinya akan mengelola portofolio investasi milikmu. Misalnya dari 100% total aset, 35% akan dimasukkan ke instrumen pendapatan tetap, 35% ke surat berharga, dan 30% sisanya ke instrumen saham. Dari masing-masing instrumen, kamu akan memperoleh imbal hasil atau return yang menarik. 

6. Hindari Jebakan Batman

Jebakan yang dimaksud adalah iming-iming yield besar yang kerap kali dijanjikan oleh penerbit obligasi. Ada juga berupa “pom-pom” kalau kondisi perekonomian akan memburuk, jadi disarankan untuk segera menjual obligasi daripada nilainya semakin menurun. 

Sebelum terkena jebakan di atas, lebih baik cari tahu sendiri tentang besar bunga atau rate yang wajar dalam obligasi. Begitu juga dengan kondisi perekonomian yang terjadi di suatu negara, jadi tidak termakan berita hoax. Dengan demikian, kamu tahu membuat keputusan investasi yang tepat agar untungnya tetap maksimal.  

7. Mencicil Investasi

Mencicil investasi yang dimaksud bukanlah membeli investasi dengan cara dicicil, melainkan membeli satu per satu produk sampai banyak. Semakin banyak produk yang dimiliki, maka potensi untung biasanya lebih besar. Kamu bisa sesuaikan dengan tujuan investasimu agar tidak salah memilih produk.

Jika sudah mempunyai obligasi berupa SBN, nanti bisa melirik surat berharga dari korporasi lainnya, seperti perbankan. Pilih perbankan yang prospek keuangannya jelas, jadi obligasi milikmu aman sampai jatuh tempo.

Baca Juga: 4 Risiko dalam Investasi Obligasi dan Tips Mengatasinya 

8. Manfaatkan Aplikasi Investasi Online

Untuk memudahkanmu saat berinvestasi obligasi, sebaiknya memanfaatkan aplikasi online yang kini bisa diunduh di smartphone berbasis Android maupun iOS. Kamu bisa menentukan, membeli, dan membayar obligasi yang diinginkan lewat satu aplikasi saja. Dimana dan kapanpun, investasi bisa dilakukan. 

Jagalah keamanan akun yang digunakan untuk berinvestasi. Jangan sampai orang lain mengetahuinya untuk menghindari terjadinya pencurian, peretasan, atau penjualan tanpa diketahui. Jadi, obligasi tersebut sepenuhnya menjadi milikmu dan kamu yang menentukan kapan hendak menjual atau membeli.

Tempatkan Uangmu di Instrumen yang Pas

Dalam berinvestasi, sudah seharusnya menempatkan uangmu pada instrumen yang pas, jadi jangan lakukan pembelian secara asal. Ketahui tingkat risiko masing-masing instrumen investasi agar tidak terkejut kalau portofolio investasi menurun, dan jangan lupa lakukan diversifikasi. Jika kamu sudah punya obligasi, tidak ada salahnya untuk melirik investasi P2P, emas, atau properti. 

Baca Juga: Investasi Obligasi di Masa Pandemi, Ini Untung Ruginya

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement