Jumat 26 Aug 2022 06:28 WIB

Algoritma Ikut Tentukan Jenis Konten yang Tampil di Layar Digital

Dunia digital mampu merekam jejak digital sehingga makin sering mengklik konten ngatif, konten sejenis juga makin sering muncul.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Teknologi Digital (Unsplash/NordWood Themes)
Teknologi Digital (Unsplash/NordWood Themes)

Kemajuan teknologi informasi makin masif. Konten positif maupun negatif bertebaran di dunia digital sehingga setiap individu harus berhati-hati ketika berselancar di media sosial.

Karena itu, Dosen dan Praktisi, M Adhi Prasnowo, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Rabu (24/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta meminta setiap pengguna memperhatikan konten yang dikonsumsi.

Baca Juga: Berinternet Harus Sadar dan Penuh Tanggung Jawab

"Ketika kita klik link konten negatif, artinya juga akan memperbanyak jumlah penonton konten negatif tersebut. Yang perlu diingat, ketika kita klik, nanti akan terbentuk algoritma digital yang terjadi di media sosial kita atau ruang digital kita," katanya.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Netizen harus memahami algoritma untuk menekan konten negatif di media sosial. Sekarang ini dunia digital mampu merekam jejak selama berselancar di internet sehingga makin sering mengklik konten-konten ngatif, ruang digital atau media sosial juga sering menampilkan atau bermunculan konten-konten sejenis.

"Ada algoritma negatif ketika sering klik konten negatif. Ketika muncul konten negatif, di setiap media sosial ada fasilitas atau fitur, ketika kita tidak ingin melihat, kita bisa lapor sebagai konten tidak baik," kata Adhi.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Orang Tua Lebih Bijak Gunakan Internet

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Korwil Mafindo, Astin Mey; Dosen dan Praktisi, M Adhi Prasnowo; serta Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, JAPELIDI Indonesia, Frida Kusumastuti.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement