Jumat 26 Aug 2022 23:00 WIB

Jadi Indikator Teknis Baca Pergerakan Kripto, Ini Ulasan Tentang Ichimoku Cloud dan Cara Bacanya

Simak penjelasan tentang pengertian, cara membaca, kelebihan serta kelemahan, dan cara menggunakan Ichimoku Cloud ketika trading berikut ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Bagi yang sudah pernah, atau bahkan cukup lama berkecimpung di dunia pasar crypto, saham, ataupun Forex, kamu tentu sudah memahami jika membaca pergerakan pasar menjadi salah satu kemampuan yang wajib dimiliki. Dengan kemampuan tersebut, kamu menjadi lebih mudah dalam mengambil keputusan terkait aktivitas investasi ataupun trading. Alhasil, peluang untuk mendapatkan keuntungan pun menjadi lebih tinggi dan optimal.

Pada dasarnya, ada banyak hal yang bisa dijadikan sebagai indikator teknis dalam membaca dan mengetahui pergerakan pasar saham, Forex, ataupun cryptocurrency. Salah satu contohnya adalah Ichimoku Cloud. Secara umum, yang dimaksud dengan Ichimoku Cloud ialah suatu indikator pergerakan dari pasar yang telah dikembangkan sejak tahun 1968.

Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara menggunakan Ichimoku Cloud ini pada saat trading atau investasi agar bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal? Nah, tanpa panjang lebar lagi, simak penjelasan tentang pengertian, cara membaca, kelebihan serta kelemahan, dan cara menggunakan Ichimoku Cloud ketika trading berikut ini. 

Pengertian Ichimoku Cloud pada Trading Crypto

ichimoku cloud

Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, Ichimoku Cloud merupakan suatu indikator dari pergerakan pasar yang telah dikembangkan sejak tahun 1968. Bisa juga disebut dengan nama Ichimoku Kinko Hyo atau Ichimoku, indikator ini dikembangkan Goichi Hosoda dan terus digunakan dalam sejumlah aspek hingga saat ini, salah satunya pada pergerakan pasar saham, Forex, ataupun crypto.

Jika dilihat secara visual, Ichimoku Cloud ialah indikator yang tampak sebagai sekumpulan garis dan saling bertindih antara satu dengan lainnya. Hal tersebut dikarenakan indikator ini terdiri dari sejumlah komponen, antara lain, Kijun Sen, Tenkan Sen, Senkou Span A serta Senkou Span B, serta Chikou Span. Melalui pemahaman dari setiap jenis komponen tersebut seorang trader atau investor mampu lebih mudah membaca indikator dari Ichimoku Cloud ini. 

Baca Juga: Miliki Banyak Fungsi bagi Perusahaan dan Investor, Ini Pengertian Free Cash Flow dan Cara Hitungnya

Cara Baca Ichimoku Cloud

Agar bisa memahami cara membaca Ichimoku Cloud, kamu perlu memahami dulu sederet komponen dari indikator tersebut. Berikut adalah penjelasan dari setiap komponen dari indikator ini.

1. Conversion Line atau Tenkan Sen

Komponen Conversion Line atau Tenkan Sen merupakan titik tengah harga tertinggi dan terendah dari sebuah aset di 9 periode sebelumnya. Komponen ini mengekor pergerakan harga paling cepat dan umumnya dimanfaatkan guna memantau pergerakan harga pada jangka waktu yang singkat serta dengan mencermati kemiringan atau slope. Garis konversi ini bisa disebut pula sebagai garis jangka pendek serta mewakili rerata tertinggi dan terendah dalam 9 periode.

Rumus dari Conversion Line sendiri adalah sebagai berikut

              Tenkan Sen = (9 Periode Tertinggi + 9 Periode Terendah) : 2

2. Base Line atau Kijun Sen

Pada Kijun Sen, garis atau komponen ini mengambil sebanyak 26 periode sebelumnya. Nama lain dari Kijun Sen ini adalah garis jangka panjang dan dinilai sebagai rerata tertinggi dan terendah pada 26 periode. Secara matematis, berikut adalah rumus dari komponen Base Line ini.

              Base Line = ½ (26 Periode Tertinggi + 26 Periode Terendah)

Pengambilan 26 periode ini didasarkan dari total hari kerja Jepang yakni 6 hari dalam seminggu dan mewakili sekiranya 1 bulan perdagangan.

3. Lagging Span atau Chikou Span

Selanjutnya untuk Chikou Span merupakan komponen yang dibuat melalui plot harga penutupan selama 26 periode menjelan candlestick terakhir. Bisa disebut pula sebagai Lagging Span atau garis rentang paling lambat dan mewakili harga penutupan pada 26 periode terakhir. Komponen ini digunakan untuk mengetahui momentum aset serta membantu pengguna dalam mengidentifikasi perubahan trend. 

Berikut adalah rumus dari Chikou Span. 

              Chikou Span = plot harga penutupan terakhir dalam  26 periode sebelumnya

4. Leading Span atau Senkou Span

Komponen terakhir yang terdapat pada Ichimoku Cloud agar bisa membacanya adalah Senkou Span atau bisa juga disebut sebagai Leading Span. Komponen ini bisa dibagi kembali menjadi 2, yaitu Senkou Span A alias rentang utama A, serta Senkou Span B alias rentang utama B.

Untuk Senkou Span A sendiri adalah rerata atau titik tengah Tenkan Sen serta Kijun Sen yang telah ditentukan selama 26 periode ke depan dari nilai aset saat ini. Sedangkan untuk jenis Senkou Span B merupakan rerata harga tertinggi dan terendah harga aset di 52 periode terakhir dan diplot 26 periode ke depan dari nilai aset saat ini. 

Rumus Leading Span A dan B ini adalah:

Senkou Span A = (Conversion Line + Base Line) : 2

Senkou Span B = (52 Periode Tertinggi + 52 Periode Terendah) : 2

Selain itu, ada pula Kumo atau Ichimoku Cloud alias awan, yaitu, fitur paling menarik yang disajikan di grafik atas serta terletak di area antara garis Senkou Span A dan Senkou Span B. Mengetahui strategi dari indikator ini sebenarnya tidaklah sulit seperti kelihatannya. Kamu bakal menemukan potensi sinyal dengan mencermati di mana harganya berada ketika dibandingkan dengan indikator Ichimoku Cloud.

Apabila nilainya berada di atas Kumo, artinya tren positif akan berpotensi terjadi. Sementara jika nilai turun di bawah Kumo, kamu bisa memperkirakan tren negatif akan terjadi. Tingkat nilai yang berada di dalam Kumo menandakan tren datar terjadi.

Baca Juga: Bantu Susun Strategi agar Cuan, Ini Pengertian Candlestick Hammer pada Grafik Harga Pasar Crypto

Keunggulan dan Kekurangan Ichimoku Cloud

Keunggulan utama dari Ichimoku Cloud adalah kemampuannya dalam menunjukkan potensi dari resistensi dan support pada grafik pasar mendatang. Terkait hal tersebut, indikator ini mampu membuat skenario terkait arah trend serta momentum berbentuk indikator teknis. 

Akan tetapi, di balik kelebihannya tersebut, Ichimoku Cloud mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:

  • Trader pemula barangkali akan merasa bingung ketika melihat banyaknya garis di grafik serta sulit untuk menentukan strategi investasi atau trading yang sebaiknya diambil.
  • Karena merupakan data historis, informasi yang didapatkan terkait pasar yang bakal datang hanyalah berupa skenario prediksi atau kemungkinan dari indikator Ichimoku. Indikator tersebut dapat menjadi tak relevan dalam jangka waktu lama.

Tujuan Menggunakan Ichimoku Cloud saat Trading

tujuan ichimoku cloud

Terdapat 2 tujuan yang bisa didapatkan dari menggunakan jenis indikator dan cara membaca Ichimoku Cloud ini, antara lain:

  • Menentukan Sinyal Bearish dan Bullish

Mengacu dari penjelasan dari M. Patel pada bukunya yang membahas tentang Ichimoku Cloud, harga dari aset diperkirakan bakal naik atau bullish ketika garis dengan periode yang lebih pendek atau Tenkan Sen melewati dan memotong dari bagian bawah menuju atas garis dengan Kijun Sen atau periode yang lebih panjang. Sementara itu, nilai akan diperkirakan bakal turun alias bearish apabila Tenkan Sen atau Conversion Line memotong dari bagian atas menuju bawah dari Base Line atau Kijun Sen.

  • Mengetahui Garis Resistensi dan Support

Tujuan lain dari penggunaan Ichimoku Cloud adalah menentukan garis resistensi dan support. Kegunaan tersebut bisa didapatkan melalui garis Kijun Sen dan Tenkan Sen yang mampu memberi tanda dari garis resistance atau garis support. 

Pada kondisi pasar yang meningkat atau bearish, garis jenis Tenkan Sen bakal menjadi garis resistensi jangka pendek atau yang pertama. Sementara garis jenis Kijun Sen bakal menjadi garis resistensi yang kedua atau bisa disebut sebagai key resistance level.

Di samping itu, strategi trading dengan menggunakan Ichimoku Cloud mampu memberi penanda terkait adanya potensi ataupun sinyal pembelian maupun penjualan. Hal ini mengingat indikator tersebut bisa mengidentifikasi kemungkinan arah dan juga momentum tren. 

Indikator ini juga bisa digunakan apabila trader ingin menentukan poin stop loss yang bisa berada di level support. Tidak hanya itu, Ichimoku digunakan para trader sebab mampu memberi estimasi tertentu terkait tingkat harga pada masa mendatang. Dalam kata lain, secara umum, Ichimoku Cloud ini mampu digunakan pada strategi trading, khususnya terkait dengan penentuan arah tren, mengidentifikasi garis resistensi dan garis support, serta menentukan persilangan atau crossover

Lebih Mudah Baca Tren dan Memperkirakan Pasar dengan Ichimoku Cloud

Itulah ulasan tentang apa itu Ichimoku Cloud, cara membaca, serta tujuan atau manfaatnya dalam dunia trading. Sebagai indikator teknis yang mampu digunakan dalam membaca tren serta memprediksi pasar, indikator ini tentu penting untuk dipahami. Terlebih, Ichimoku juga bisa digunakan untuk menentukan garis resistance dan support dan memberi sinyal bearish atau bullish pada grafik pasar aset.

Baca Juga:  Mengenal Marketplace Axie Infinity yang Kian Populer di Kalangan Pegiat Crypto

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement