Sabtu 08 Oct 2022 23:00 WIB

Pelunasan KPR Lebih Awal vs Nyicil Sampai Lunas, Untung Mana?

Semuanya perlu dipertimbangkan dengan matang! Berikut perbedaan serta untung rugi dari pelunasan KPR lebih awal dan nyicil sampai lunas.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Beli rumah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara cash atau KPR. Jika disuruh memilih, pilihan cenderung jatuh ke KPR karena membuat beban finansial menjadi lebih ringan. 

Jika seandainya kamu punya uang, KPR tersebut juga dapat dilunasi lebih awal, lho! Jika tidak, kamu tetap bisa cicil mengikuti skema cicilan sampai lunas.

Keduanya memiliki keuntungan masing-masing. Apa saja? Sebelum membahasnya, kenali dulu perbedaan keduanya di bawah ini, ya!

Baca Juga: Tak Bisa Bayar Cicilan KPR Bulan Ini, Apa yang Harus Dilakukan?

Perbedaan Pelunasan KPR Lebih Awal dan Nyicil Sampai Lunas

Pelunasan KPR Lebih Awal vs Nyicil Sampai Lunas

Pelunasan KPR Lebih Awal vs Nyicil Sampai Lunas

Perbedaan keduanya ada di jangka waktu pembayaran. Kamu diperbolehkan melunasi KPR lebih awal dari waktu yang sudah ditetapkan kalau suatu hari uangmu cukup untuk melunasi sisa cicilan. Membayar lebih awal bukan wanprestasi karena bank memperbolehkan debitur melakukan hal ini, dengan catatan debitur dikenakan biaya penalti sesuai kebijakan bank. 

Sedangkan mencicil sampai lunas, berarti melakukan kewajiban sesuai ketentuan cicilan yang sudah disepakati bersama. Cicilan 10 tahun, maka dilunasi dalam jangka waktu 10 tahun. 

Keuntungan dan Kerugian Pelunasan KPR Lebih Awal

Melunasi KPR lebih awal memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri, makanya perlu dipertimbangkan baik-baik sebelum memilihnya. Berikut poin-poin keuntungan dan kerugian tersebut.

  1. Utang Berkurang

    Porsi utang otomatis berkurang jika pelunasan dilakukan lebih awal. Dengan berkurangnya utang, maka kemampuan untuk mengelola finansial menjadi lebih baik. Kamu dapat memenuhi seluruh kebutuhan tanpa memangkas pos-pos pengeluaran.

    Sayangnya, tabungan yang kamu miliki bisa habis dalam sekejap karena melunasi sisa KPR. Itu artinya kamu harus mulai menabung dari awal lagi untuk mengembalikan porsi tabungan seperti sedia kala. 

  2. Bisa Fokus Melirik Aset Lain

    Setelah utang lunas, kamu bisa melirik aset lain yang tak kalah menguntungkan. Membeli rumah lagi, misalnya, untuk investasi anak dan cucu. Lumayan sebelum harga properti semakin mahal. 

    Sayangnya kalau tidak punya cadangan uang tunai, maka hal yang sama akan terulang kembali. Kamu harus mengajukan KPR ke bank, melengkapi dokumen persyaratan, dan mencicil utang sampai lunas. 

  3. Porsi Tabungan dan Investasi Meningkat

    Dengan lunasnya utang KPR, persentase gaji yang dapat ditabung dan diinvestasikan menjadi lebih besar. Artinya, cadangan untuk masa tua dapat dipersiapkan dari sekarang agar hidupmu menjadi tenang.

    Di lain sisi, kamu perlu berhati-hati mengelola keuangan karena indikasi terjadinya pemborosan sangat besar. Wajar karena beban finansialmu lebih ringan daripada sebelumnya, jadi keinginan untuk bersikap impulsif sangat mungkin terjadi. 

 

Keuntungan dan Kerugian Nyicil Sampai Lunas

Sama seperti melunasi KPR lebih awal, mencicil sampai lunas juga memiliki keuntungan dan kerugian. Perhatikan poin-poin berikut sebagai bahan pertimbangan.

  1. Tabungan dan Investasi Aman

    Mencicil sampai lunas otomatis menyelamatkan tabungan dan investasi. Kamu tidak perlu mencairkan sepeserpun untuk melunasi KPR, malah dapat menambah jumlah keduanya dari gaji yang berhasil dialokasikan.

    Sedangkan kerugiannya, kamu akan punya utang sampai beberapa tahun ke depan. Sebaiknya hindari mengajukan utang baru untuk mengurangi beban finansial sekaligus menyelamatkan finansial dari kehancuran. 

  2. Gaya Hidup Terjaga

    Jika masih punya kewajiban atau utang, kamu akan dengan berat hati untuk hidup dalam kemewahan. Gaya hidupmu akan terjaga dengan baik untuk menghindari pengeluaran yang tidak direncanakan.

    Kerugian yang mungkin terjadi adalah adanya balas dendam ketika KPR lunas. Kamu yang dulunya merasa terkekang karena utang tiba-tiba menjadi impulsif. Maka penting untuk mengingat tujuan finansial sejak awal untuk menjauhkan diri dari pemborosan.

Poin-poin Penting Sebelum Melunasi KPR Lebih Awal

Jika kamu memilih untuk melunasi KPR lebih awal, maka ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Di antaranya sebagai berikut.

  1. Menghitung Sisa Pokok Utang

    Sebelum melunasi KPR lebih awal, mintalah rincian sisa pokok utang kepada bank. Tujuannya agar kamu bisa menyiapkan uang sebelum pelunasan dilakukan. Apabila uang belum cukup, maka pelunasan dapat ditunda sampai beberapa bulan kemudian.

    Perlu diketahui, cicilan KPR yang sudah dibayarkan tidak serta-merta mengurangi pokok utang karena ada biaya bunga yang dibebankan setiap bulan kepadamu. 

    Jika total yang dibayarkan selama ini mencapai Rp200.000.000, misalnya, mungkin pokok yang dibayar masih Rp135.000.000 saja. Supaya kamu tidak kaget nantinya.

  2. Menghitung Biaya Penalti

    Anggaplah kamu sanggup membayar sisa pokok KPR sekarang, tapi bagaimana dengan biaya penaltinya? Meskipun persentasenya tidak besar, kamu tetap harus menyediakan uang tambahan untuk membayarnya. 

    Pastikan keuanganmu menyanggupi besaran penalti tersebut. Jangan sampai KPR lunas, tapi finansial menjadi terombang-ambing karena dampaknya bisa jangka panjang, lho! 

  3. Mengecek Kestabilan Finansial

    Sebelum melunasi KPR, cek kestabilan finansial sebaik mungkin. Hindari mengambil keputusan secara gamblang sebelum memikirkan dampaknya.

    Kamu harus menjamin kalau finansial akan tetap aman bila memutuskan untuk melunasi KPR lebih awal. Dengan demikian, hal ini tidak akan menghambat kamu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Setiap Keputusan Ada Konsekuensinya, Pertimbangkan!

Melunasi KPR lebih awal atau mencicil sampai lunas, sebenarnya sama-sama menguntungkan. Hanya ingat, kedua opsi ini memiliki konsekuensi masing-masing yang perlu dipertimbangkan agar tidak mengganggu kestabilan finansialmu dalam jangka panjang. 

Baca Juga: Akta Jual Beli: Pengertian, Fungsi, Cara Mengurus dan Contoh

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement