Sebagai salah satu kebutuhan utama masyarakat, kenaikan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak yang diputuskan oleh Pemerintah belum lama lalu sudah pasti berpengaruh terhadap kondisi ekonomi secara umum. Tidak hanya membuat mobilitas semakin terbatas karena pengeluaran untuk bensin meningkat, kenaikan harga BBM 2022 juga turut meningkatkan harga kebutuhan pokok lainnya.
Hal tersebut tentu membuat rencana keuangan yang telah disusun rentan berantakan apabila tak dibarengi pula dengan kenaikan pemasukan dalam rasio yang sama. Lantas, apa langkah yang perlu dilakukan untuk menyiasati risiko tersebut agar kondisi keuangan tetap stabil di tengah inflasi yang terjadi pada sejumlah kebutuhan pokok?
Tak perlu bingung apalagi sampai dibikin pusing, ada beragam hal yang bisa kamu lakukan agar mampu bertahan di tengah ancaman resesi saat ini. Tanpa panjang lebar lagi, yuk cari tahu bagaimana cara menjaga arus keuangan tetap kondusif pasca kenaikan harga BBM, penyebab harganya naik, dan dampaknya bagi keuangan berikut ini.
Baca Juga: Ekonomi Tahun 2023 Diramal Gelap, Yuk Cari Tahu Cara Tepat Lawan Inflasi!
Tips Amankan Keuangan di Tengah Kenaikan Harga BBM
Tips Amankan Keuangan di Tengah Kenaikan Harga BBM
Situasi ekonomi yang sulit membuat banyak orang dibuat pusing saat harus mengatur keuangan. Walaupun begitu, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengamankan keuangan di tengah kenaikan harga BBM, antara lain:
-
Tinjau Ulang Anggaran Keuangan
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menyiasati kenaikan harga BBM adalah meninjau ulang budgeting atau anggaran yang telah dibuat. Cek kembali berapa pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan harian dan bulanan, lalu sesuaikan nominalnya dengan penghasilan.
Misalnya, pengeluaran untuk bensin yang awalnya sebesar 200 ribu menjadi 250 ribu Rupiah. Artinya pos keuangan untuk kebutuhan ini harus ditingkatkan dengan mengalihkan pengeluaran lain yang kurang perlu. Idealnya, alihkan pengeluaran untuk kebutuhan konsumtif atau tersier ke pengeluaran pokok atau sekunder agar kondisi keuangan tetap terjaga.
-
Tambah Pemasukan dengan Side Hustle
Jika mengalihkan anggaran tidak memungkinkan, satu-satunya solusi yang bisa diambil adalah dengan menambah pemasukan. Coba untuk mencari pemasukan tambahan via side hustle, seperti, kerja freelance atau membuka bisnis sesuai kemampuan.
Yang terpenting, jangan sampai niat mendapatkan penghasilan tambahan ini mengganggu pekerjaan utama. Dengan begitu, dampak dari kenaikan harga BBM tak terlalu membebani kondisi keuangan.
-
Investasi di Instrumen yang Tepat
Selain itu, cara untuk menyiasati kenaikan harga BBM adalah dengan berinvestasi. Alasannya sederhana, yakni, nilai dari dana yang diinvestasikan mampu berkembang seiring berjalannya waktu dan berpeluang melawan laju inflasi. Karenanya, tidak heran jika kebanyakan orang lebih memilih untuk menyimpan uang via investasi ketimbang tabungan bank biasa.
Tentunya, jangan asal memilih instrumen investasi tanpa menyesuaikannya dengan kondisi keuangan, tujuan, serta profil risiko. Umumnya, jika berinvestasi untuk mencapai tujuan finansial jangka pendek, pilih produk berisiko rendah, seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Sementara untuk investasi jangka panjang, instrumen berisiko tinggi seperti saham dan reksa dana saham menjadi pilihan ideal karena mampu memberi peluang imbal hasil yang lebih menggiurkan.
-
Lebih Bijak Gunakan Kendaraan Pribadi
Tidak ada cara yang lebih ampuh untuk menyiasati kenaikan harga BBM selain lebih bijak dalam menggunakan kendaraan pribadi. Sebagai contoh, usahakan untuk mencari jalur berkendara yang lebih dekat ke tempat tujuan. Tapi, cek pula kondisi lalu lintas di jalur yang akan dilalui dan pastikan tidak terjadi kemacetan.
Pasalnya, terjebak macet malah bisa membuat konsumsi bahan bakar kendaraan lebih boros, walaupun jaraknya dekat. Dalam situasi tersebut, memilih jalur alternatif yang lancar menjadi pilihan yang lebih baik.
Selain itu, hindari melakukan hal yang mampu membuat konsumsi bahan bakar kendaraan meningkat. Beberapa contohnya adalah memainkan gas di lampu merah maupun di tengah kemacetan, tak memanaskan mesin kendaraan lebih dulu, sering ngebut lalu mengerem mendadak, dan jarang melakukan service kendaraan.
-
Mulai Biasakan Diri Pakai Transportasi Umum
Cara lainnya agar pengeluaran untuk bensin menjadi lebih rendah adalah mulai membiasakan diri menggunakan transportasi umum. Walaupun harga BBM naik, tidak jarang tarif kendaraan publik tak terlalu terpengaruh secara signifikan sehingga mampu berimbas positif bagi arus kas bulanan.
Alternatif lainnya jika tetap ingin berkendara menggunakan mobil pribadi, ajak relasi atau teman kerja untuk berangkat bersama. Dalam catatan, pengeluaran untuk bensin ditanggung bersama agar beban keuangan menjadi lebih ringan.
-
Kontrol Diri agar Tak Terlalu Konsumtif
Cara yang terakhir, usahakan untuk mengontrol diri agar tak terlalu konsumtif dalam berbelanja dan hanya penuhi kebutuhan yang memang penting. Tahan dulu keinginan untuk membeli barang yang termasuk kebutuhan tersier sebelum kebutuhan pokok dan sekunder terpenuhi semuanya.
Jika belum memiliki dana darurat, fokuskan dulu penghasilan untuk memenuhinya agar keuangan tidak berisiko berantakan saat muncul pengeluaran mendesak. Membuat skala prioritas seperti ini penting untuk dilakukan agar pengeluaran tetap terjaga.
Baca Juga: Efektif Capai Tujuan Finansial Keluarga dengan Investasi, Begini Tips Menyisihkan Uang Belanja
Alasan Harga BBM Harus Dinaikkan
Kenaikan harga BBM secara resmi diumumkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan. Menurut pemaparan Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan saat ini, kenaikan tarif BBM ditengarai oleh anggaran subsidi yang sudah diberikan pemerintah terus melonjak dibanding sebelumnya. Anggaran yang awalnya sejumlah 18,5 triliun membengkak menjadi 252,5 triliun Rupiah.
Menambahkan penjelasannya, pemerintah juga menilai jika subsidi BBM tersebut masih tak tepat sasaran dan banyak dinikmati oleh masyarakat ekonomi atas. Pernyataan tersebut juga didukung Presiden Joko Widodo di mana lebih dari 70 persen penikmat subsidi BBM ini berasal dari masyarakat yang sebenarnya mampu. Karena alasan itulah mengapa keputusan untuk menaikkan harga BBM harus diambil oleh pemerintah.
Dampak Kenaikan Harga BBM bagi Finansial Masyarakat
Dampak Kenaikan Harga BBM
Kenaikan harga BBM sudah pasti berpengaruh ke hampir seluruh sektor industri, mulai dari bahan pokok, transportasi, sampai bisnis. Karena itu, yang terkena dampaknya pasti seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sederet dampak dari kenaikan harga BBM bagi finansial masyarakat.
-
Biaya Hidup Jadi Lebih Mahal
Dampak utama yang pasti dirasakan oleh masyarakat adalah biaya hidup yang semakin mahal. Penyebabnya tidak lain karena harga BBM turut meningkatkan biaya transportasi yang juga berkaitan langsung dengan proses distribusi sejumlah produk. Alhasil, harga bahan pangan turut mengalami kenaikan pula secara tidak langsung dan membuat biaya hidup masyarakat membengkak.
-
Daya Beli Menurun
Dengan meningkatnya biaya hidup, sudah pasti hal tersebut membuat daya beli masyarakat menurun. Karenanya, kamu harus lebih bijak dan cerdas dalam memenuhi kebutuhan dan prioritaskan hal yang penting terlebih dulu.
-
Penurunan Penghasilan
Karena daya beli masyarakat secara umum menurun, kondisi tersebut tentu akan memengaruhi penghasilanmu sebagai pemilik bisnis kecil. Karena bahan baku melonjak, secara terpaksa harga jual pasti harus ditingkatkan. Jika konsumen tak mampu menjangkaunya, risiko mengalami penurunan penjualan pasti menjadi lebih tinggi dan mengurangi penghasilan bisnis.
-
Alokasi Dana Tabungan Menipis
Imbas dari pengeluaran yang membengkak dan penghasilan yang mungkin stagnan, bahkan menurun, kamu harus merelakan isi tabungan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di saat seperti ini kemampuan manajemen keuangan diadu agar beban finansial tak sampai melonjak terlalu tinggi hingga berisiko menjadi sumber masalah ekonomi keluarga.
-
Ancaman Terkena PHK
Tidak hanya masyarakat secara umum, kenaikan harga BBM juga akan berpengaruh terhadap finansial perusahaan atau bisnis. Jika biaya operasional bisnis meroket terlalu tinggi, salah satu keputusan yang mungkin akan diambil oleh sebuah perusahaan adalah melakukan lay off terhadap beberapa karyawannya. Dalam kata lain, ancaman terkena PHK dalam kondisi ekonomi sekarang ini terbilang tinggi dan perlu dicarikan solusi untuk mengantisipasinya.
Jaga Arus Keuangan agar Tetap Aman untuk Survive di Tengah Badai Ekonomi
Kenaikan harga BBM yang membuat kondisi ekonomi lebih rentan terganggu seperti sekarang ini mengharuskan masyarakat untuk lebih andal dalam mengatur arus kasnya. Sambil merancang ulang budgeting bulanan, menekan pengeluaran, dan menambah penghasilan, kondisi keuangan akan lebih mampu bertahan di tengah badai ekonomi beberapa waktu mendatang. Yang terpenting, tetap fokus dan terus berusaha melakukan segala hal yang dirasa perlu demi menjamin kondisi keuangan tetap terjaga.
Baca Juga: Ingin Hidup Hemat Di Jakarta Dengan Gaji 10 Juta? Baca Tips Ini