Forsage adalah proyek yang terdapat pada jaringan Ethereum dan dibangun menggunakan sistem smart contract dengan tujuan untuk menghasilkan aset kripto. Hal ini membuat layanan Forsage Indonesia cukup banyak diminati sejak kemunculannya.
Dengan kata lain, sejak awal Forsage memang menjanjikan jumlah keuntungan yang besar, sebab para pemakainya kelak dapat menghasilkan penghasilan pasif dari aktivitas yang satu ini. Hal ini tentu langsung membuat banyak orang bertanya-tanya, apa itu Forsage?
Baca Juga: Waspadai Flexing jadi Modus Investasi Bodong! Kenali Ciri dan Tips Menghindarinya
Forsage
Bukan hal yang asing lagi jika banyak orang berpendapat bahwa Forsage penipu. Hal ini tentu disebabkan oleh kinerja dan sistem yang membuat Forsage penipuan bisa berjalan dan memperdaya banyak orang di berbagai belahan dunia. Jika melihat kenyataan tersebut, mengetahui sejarah Forsage tentu akan menjadi hal yang menarik, bukan?
Forsage didirikan oleh Lado Othok Icof, seorang pria berkebangsaan Rusia. Dia mengklaim bahwa Forsage sudah membantu banyak orang untuk menghasilkan keuntungan dari dunia kripto atau mata uang virtual yang belakangan ini begitu banyak diminati.
Namun sejak awal, layanan ini memang terlihat tidak masuk akal. Bagaimana tidak, Forsage bahkan dikatakan tidak memiliki penanggung jawab serta staf admin maupun founder sama sekali di website mereka. Hal ini tentu sudah patut menjadi sebuah indikasi bahwa tindakan Forsage penipuan.
Kondisi di atas terjadi pada semua layanan Forsage, termasuk untuk Forsage Indonesia yang memiliki cukup banyak pengguna. Keuntungan yang besar merupakan hal menggoda yang akan membuat siapa saja tertarik, dan inilah yang ditawarkan Forsage dalam bisnis mereka.
Jika masih penasaran tentang Forsage bisnis apa, maka secara singkat bisnis ini bisa digambarkan sebagai skema ponzi yang puluhan tahun lalu sempat populer di berbagai belahan dunia. Forsage penipu dan mengiming-imingi penggunanya keuntungan besar dengan risiko yang minim.
Ciri ini begitu khas, di mana investasi hanya berjalan dengan mengandalkan perputaran uang para anggotanya sendiri. Hal tersebut dilakukan dengan mengandalkan pemasukan dana investasi yang berasal dari anggota baru, di mana dana tersebut “dikembalikan” kepada anggota/investor lama terlebih dahulu.
Dengan pola tersebut, maka sudah jelas orang yang posisinya paling atas dalam skema piramida akan mendapatkan keuntungan yang paling banyak. Sementara itu, orang dengan posisi paling bawah wajib menyetorkan sejumlah dana kepada orang yang levelnya berada di atasnya. Jika orang ini ingin mendapatkan keuntungan, maka yang bersangkutan harus mencari orang/investor baru.
Artinya, pengguna Forsage Indonesia harus merekrut sebanyak-banyaknya orang untuk menjadi pengguna alamat Forsage tertentu. Semakin banyak yang mau dan menggunakan alamat tersebut, maka keuntungan yang didapatkan juga akan semakin besar.
Jika telah mengakses platform tersebut, maka pengguna wajib membeli salah satu posisi di sana, yakni matriks X3 maupun matriks X4, di mana yang bersangkutan harus membayar setidaknya 0,025 ETH.
Forsage dengan posisi X3 ini harus membuat 3 orang baru menjadi pengguna dan berada di bawah posisinya. Hal yang sama juga akan dilakukan oleh ke-3 orang baru tersebut, sehingga level mereka juga berubah menjadi X3 dan memiliki 3 orang di bawah mereka.
Pembayaran yang diterima dari ke-3 orang yang berada di bawah level X3 akan diberikan kepada orang yang berada di atasnya (X3). Kondisi seperti ini akan terus berulang, sehingga bisa dikatakan Forsage penipuan dan keuntungan yang didapatkan di dalamnya merupakan setoran dari para pengguna baru di bawah level mereka.
Inilah yang dilakukan Forsage penipu, di mana lingkaran perekrutan ini tidak putus dan membawa lebih banyak orang setiap tahunnya ke dalam pusaran yang sama. Semakin tinggi level seseorang di dalam posisi ponzi ini, maka akan semakin banyak juga keuntungan yang bisa didapatkannya, apalagi jika orang-orang yang berada di bawahnya sangat rajin melakukan perekrutan anggota yang baru.
Baca Juga: Investasi Bodong, Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya
Berikut ini adalah beberapa benefit yang ditawarkan Forsage Indonesia dan yang lainnya kepada calon pengguna:
Forsage Indonesia mengharuskan setiap anggotanya untuk merekrut anggota baru, sehingga mendapatkan keuntungan atas hal tersebut. Namun perekrutan ini tentu bisa saja tidak berhasil, sehingga potensi keuntungan juga menjadi nol. Di dalam praktiknya, selalu ada masa di mana merekrut orang adalah pekerjaan yang tidak bisa dilakukan dengan sukses, sehingga mendapatkan keuntungan juga menjadi hal yang tidak mungkin terjadi.
Sementara untuk mendapatkan kode tersebut, anggota harus menyetorkan sejumlah dana terlebih dahulu. Kenyataan ini jelas menimbulkan kerugian bagi anggota Forsage, apalagi jika yang bersangkutan tidak pernah bisa mendapatkan/merekrut anggota baru.
Namun jika ingin naik ke level berikutnya, maka anggota wajib menyetorkan dana tambahan yang jumlahnya bisa saja jutaan sampai ratusan juta Rupiah. Ini tentu bukan lagi modal kecil untuk keuntungan besar. Sebaliknya, ini adalah modal yang besar dengan potensi keuntungan yang tidak terjamin sama sekali.
Pada umumnya, para manajer atau orang-orang yang berada pada level yang lebih tinggi akan begitu bersemangat untuk membujuk setiap anggota yang berada di bawahnya untuk segera naik level. Tujuannya tentu jelas, agar yang bersangkutan mendapatkan keuntungan lebih besar dari setoran yang nilainya juga luar biasa besar tersebut.
Hindari bisnis yang satu ini dan bijaklah dalam memilih bisnis maupun investasi mulai sekarang. Berikut ciri-ciri perusahaan investasi bodong yang wajib dihindari:
Baca Juga: Kasus Investasi Bodong MeMiles Seret Para Artis Papan Atas Ini. Siapa Saja Mereka?