Kamis 08 Dec 2022 22:00 WIB

Masih Muda dan Ingin Berinvestasi? Ini Caranya!

Mau mulai berinvestasi tapi masih bingung caranya? Tenang, berikut ada cara dan panduan investasi untuk kamu generasi muda.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Berinvestasi di usia muda itu sangat penting. Setuju? Investasi setidaknya akan membantu kita untuk keluar dari jeratan finansial saat usia bertambah tua. 

Investasi secara tidak langsung menambah pos pengeluaran yang membuat kita harus menghemat pengeluaran lain. Misalnya, transportasi, belanja, dan perawatan diri.

Tapi demi masa depan yang indah, kita harus memulai penghematan dari sekarang. Caranya sangat mudah, kok!

Baca Juga: Mengenal Profil Risiko Investasi dan Tipe-Tipe Investor Berdasarkan Kepribadian

Pertama-tama, Bedakan Menabung dan Berinvestasi

Menabung dan Berinvestasi

Menabung dan Berinvestasi

Kan sudah menabung, untuk apa lagi investasi? Kita mungkin sering menanyakannya kepada diri sendiri. Padahal pada kenyataannya, kedua hal tersebut memiliki perbedaan.

  • Menabung

    Menabung adalah kegiatan mengumpulkan uang yang biasanya ditujukan untuk kebutuhan jangka pendek. Misalnya, untuk membeli gadget baru, tas, atau sepatu. 

    Menabung dilakukan di bank yang mana uangnya bisa diambil kapan saja dibutuhkan. Bahkan kita tidak perlu datang ke bank untuk pencairannya. Tinggal pergi ke ATM, uangnya langsung bisa digunakan. 

  • Investasi

    Investasi ditujukan untuk kebutuhan jangka panjang, misalnya menyiapkan dana pensiun atau dana untuk membeli rumah. Singkatnya, investasi ini untuk memenuhi kebutuhan yang memerlukan dana besar.

    Mengingat dananya besar, maka jangka waktu mengumpulkan uangnya juga lebih lama. Uangnya juga tidak bisa diambil kapan saja ketika kita butuh. Harus mengikuti prosedur masing-masing produk investasi sesuai ketentuan yang ditetapkan. 

Kedua, Ketahui Jenis-jenis Investasi

Jenis-jenis Investasi

Jenis-jenis Investasi

Investasi dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan tujuan penggunaan dananya, antara lain.

  • Investasi Jangka Pendek

    Seperti namanya, investasi jenis ini ditujukan untuk kebutuhan jangka pendek dengan rentang waktu di bawah 5 tahun. Misalnya, untuk renovasi rumah, beli kendaraan baru, atau untuk membuka suatu usaha. 

    Mengingat jangka waktunya lebih singkat, maka usaha untuk mengumpulkan uangnya sedikit lebih besar, terutama kalau target dananya besar.

    Adapun jenis investasi jangka pendek yang bisa dijadikan pilihan adalah deposito, reksa dana, obligasi, dan peer to peer lending (P2P). 

     

  • Investasi Jangka Panjang

    Merupakan kebalikan dari investasi jangka pendek. Ya. jika tujuan investasinya untuk dana pensiun, beli rumah, atau biaya pendidikan anak, maka ini dikategorikan ke dalam investasi jangka panjang. Sebab, target dana yang harus dikumpulkan untuk mencapai tujuan tersebut lebih besar dan waktu pengumpulannya lebih lama.

    Berinvestasi dalam produk investasi jangka panjang dipercaya dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Hal ini tidak terlepas dari kemungkinan meningkatnya jumlah permintaan masyarakat terhadap produk investasi yang bersangkutan. 

    Contoh investasi jangka panjang, seperti properti, emas, saham, barang antik, dan berbagai barang mewah.

Baca Juga: Intip Bedanya Strategi Investasi Pria dan Wanita

Panduan Investasi untuk Anak Muda

Panduan Investasi

Panduan Investasi

  • Sisihkan Dana Investasi Saat Gajian

    Gajian adalah momen yang dinanti-nanti, tapi sebelum uangnya digunakan untuk hal-hal kurang penting, lebih baik sisihkan untuk rekening investasi. Persentasenya dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial kita, tapi idealnya adalah antara 10% sampai 30% dari total gaji bulanan.

    Anggaplah gaji Rp6 juta per bulan dan kita sisihkan 15% untuk investasi. Maka nilai investasi kita akan bertambah Rp10,8 juta per tahun. Dalam 10 tahun, kita bisa mengumpulkan Rp100 jutaan!

    Tentu dengan catatan, di mana aktivitas investasi tidak membuat kita gagal memenuhi kebutuhan yang lain. Tetap utamakan kebutuhan sehari-hari, seperti makan, transportasi, dan asuransi. Sedangkan kebutuhan untuk belanja, jalan-jalan, dan perawatan bisa dikurangi. 

  • Ubah Mindset Hidup YOLO

    Benar, hidup memang hanya satu kali, tapi bukan berarti kita harus menghabiskan apa yang ada saat ini untuk mendapatkan kesenangan sesaat. Justru kita harus lebih memikirkan masa depan yang masih penuh dengan teka-teki.

    Ketika persiapan masa depan sudah matang, kita tinggal menikmatinya saja saat usia bertambah tua. Jauh lebih enak daripada kita masih banting tulang bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Maka dari itu, kurangilah kebiasaan nongkrong, party, atau belanja. Alihkan uangnya ke rekening investasi dan mulailah hidup hemat. 

  • Jangan Sekadar Ikut-ikutan

    Investasi sebaiknya dilakukan karena kita ingin mencapai suatu hal yang berarti dalam hidup. Jadi bukan sekadar ikut-ikutan karena investasi sedang trend di kalangan anak muda. 

    Jika motivasinya hanya ikut-ikutan, yang ada praktiknya malah tidak maksimal. Saat investasi bukan lagi menjadi trend, kita jadi malas berinvestasi.

    Ketahuilah tujuan yang ingin dicapai dari sekarang sejelas mungkin. Dari sini kita bisa mengambil langkah berikutnya.

  • Fokus Mencapai Target

    Jika kita sudah punya target, maka upayakan segala cara agar target tersebut tercapai. Cara yang paling efisien adalah dengan berhemat. Mulai dari hemat jajan, belanja, pakai kuota, listrik, dan transportasi. 

    Kita harus selalu mengingat target ini agar kita fokus dalam berinvestasi. Sekalipun ada godaan untuk menghabiskan uang dalam jumlah berlebih, kita bisa melindungi diri sendiri agar tidak tergiur pada godaan tersebut.

Tak Perlu Ragu untuk Berinvestasi

Investasi adalah aktivitas yang menyenangkan, jadi jangan pernah ragu apalagi takut untuk memulainya. Memang berisiko, tapi risikonya sesuai dengan keuntungan yang didapatkan, kok!

Baca Juga: Pilihan Jenis Investasi yang Tetap Menguntungkan di Tengah Resesi

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement