Buat kamu yang suka belanja online, pastinya sudah tak asing dengan istilah Buy Now Pay Later atau BNPL. Seperti namanya, fitur pembayaran ini memang dibuat untuk memudahkan penggunanya, di mana kamu bisa bertransaksi saat ini dan membayarnya nanti.
Meskipun banyak yang menyamakan fitur pembayaran ini dengan kartu kredit, namun ada beberapa perbedaan di antara keduanya.
Baca Juga: 6 Manfaat Paylater, Salah Satunya Bantu Jaga Cash Flow
Perbedaan PayLater dan Kartu Kredit
Salah satu perbedaan mendasar antara BNPL dan kartu kredit adalah lembaga yang menaungi kedua jenis layanan pembayaran tersebut. Di mana, kartu kredit diterbitkan oleh lembaga perbankan. Sementara, BNPL dikeluarkan oleh fintech atau perusahaan pembiayaan berbasis teknologi.
Mau tahu perbedaan lainnya antara BNPL dan kartu kredit? Yuk, simak ulasan berikut ini.
Berbeda dengan pengajuan kartu kredit yang mengharuskan calon pengguna untuk memenuhi sejumlah syarat dan ketentuan yang jauh lebih lengkap. Mulai dari KTP, slip gaji, hingga minimal penghasilan tertentu.
Tidak jarang, karena sulitnya tahap pengajuan di awal banyak calon nasabah yang mengurungkan niatnya untuk memiliki kartu kredit. Namun, kelengkapan dokumen tersebut memang dibutuhkan demi menjamin keamanan, baik nasabah maupun pihak bank.
Hal ini pula yang memengaruhi proses pengajuannya yang lebih mudah ketimbang kartu kredit. Karena semua hal dilakukan secara online, dengan prinsip mudah dan cepat.
Tenor untuk BNPL sendiri cukup beragam, tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan. Namun, secara umum, jangka waktunya lebih singkat dibandingkan dengan kartu kredit.
Mulai dari 3 bulan hingga 12 bulan maksimal. Sementara tenor kartu kredit bisa lebih panjang hingga mencapai 36 bulan maksimal. Hal ini dianggap lebih unggul, karena bisa meringankan beban cicilan nasabah dalam jangka waktu tertentu.
Selain dapat digunakan untuk bertransaksi secara online, kartu kredit juga bisa digunakan bertransaksi secara offline. Jangkauan transaksinya juga lebih leluasa bisa digunakan di berbagai platform belanja online maupun offline.
Terlebih merchant dan toko yang bekerja sama juga cukup luas jaringannya. Sehingga penggunaannya bisa lebih luas, dari belanja baju, beli makanan di resto, hingga berbelanja kebutuhan untuk sehari-hari.
Lain halnya dengan BNPL yang hanya dapat digunakan di beberapa platform belanja tertentu saja.
Untuk BNPL, pengguna pertama biasanya akan mendapatkan limit awal yang rendah jika dibandingkan dengan kartu kredit yakni mulai dari 750 ribu hingga satu jutaan Rupiah saja. Namun, limit pinjaman tersebut akan meningkat sesuai skor kredit pengguna yang turut meningkat. Bahkan bisa sampai puluhan jutaan Rupiah.
Sementara untuk pengguna kartu kredit bisa mendapatkan limit pinjaman awal yang lebih besar, mulai dari tiga jutaan Rupiah. Tergantung dari jenis kartu kredit yang dipilih oleh pengguna.
Misalnya saja, pengguna kartu kredit akan dibebani dengan biaya tahunan yang dibebankan per tahun meski kartu tersebut jarang digunakan. Kemudian ada biaya tarik tunai, jika pengguna melakukan penarikan tunai. Biaya denda keterlambatan yang cukup tinggi, hingga biaya over limit jika pengguna melakukan transaksi melebihi batas.
Sementara untuk pengguna layanan BNPL hanya perlu membayar biaya layanan per transaksi saja.
Namun demikian, tetaplah bijak dalam menggunakannya karena bisa memengaruhi kondisi keuangan. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Beda Bunga PayLater, Pinjol, dan KTA