Jumat 24 Mar 2023 18:00 WIB

Apa Itu Liabilitas? Pengertian, Jenis, dan Karakteristiknya

Dalam dunia bisnis, kamu perlu mengerti apa itu liabilitas. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lengkap tentang liabilitas.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Liabilitas merupakan hal yang sering dikaitkan dengan dunia bisnis. Komponen yang satu ini menjadi salah satu komponen dalam laporan keuangan. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dalam kegiatan operasional perusahaan yang sedang berjalan.

Liabilitas atau yang sering disebut pasiva memegang andil penting dalam dunia bisnis. Seperti apa karakteristik liabilitas? Apa saja jenis-jenis liabilitas?

Baca Juga: Memahami Harga Diskon: Tujuan, Tipe, dan Cara Menerapkannya

 

Pengertian Liabilitas

Liabilitas

Liabilitas disebut juga pasiva atau utang, merupakan suatu kewajiban yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak lain saat jatuh tempo. Pihak lain yang dimaksud adalah bank, perusahaan lain, koperasi, maupun individu yang memberikan modal untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.  Liabilitas menjadi hal yang wajar dalam kegiatan bisnis, terutama jika perusahaan ingin melakukan ekspansi bisnis.

Pengajuan liabilitas biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Seandainya perusahaan butuh uang Rp5.000.000.000 untuk membuat produk baru, maka sebesar inilah jumlah yang diajukan kepada debitur. Pengajuan yang sesuai memudahkan perusahaan saat membayar liabilitasnya, jadi terhindar dari kredit macet.

Kebanyakan perusahaan telah melengkapi liabilitasnya dengan asuransi liabilitas atau liability insurance. Asuransi ini memberikan jaminan kepada debitur atas segala risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang. Risiko tersebut dapat berupa tuntutan dari pihak ketiga yang berkaitan dengan kegiatan usaha.

Asuransi liability ditujukan bagi orang-orang yang rentan terhadap tuntutan hukum. Adapun orang yang berhak mendapat asuransi liability adalah pengusaha, profesi penyedia jasa, maupun profesional yang memiliki pengaruh dalam pekerjaannya. Adanya liability insurance memberikan rasa aman bagi pelaku usaha.

Selain liability insurance, dikenal juga vicarious liability. Maksudnya adalah pengecualian pidana atas perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Vicarious liability memiliki batasan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan apabila:

  • Orang lain tidak terlibat dalam lingkup pekerjaan atau bisnis.
  • Hal yang dilakukan karyawan adalah perbantuan atau dengan tujuan membantu.
  • Yang dilakukan karyawan adalah percobaan tindak pidana.

Liabilitas Berbeda dengan Beban

Liabilitas atau utang sering dikaitkan dengan beban. Padahal, keduanya memiliki pengertian dan tujuan penggunaan yang berbeda. Utang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan, sedangkan beban untuk mengurangi pendapatan.

Keduanya merupakan komponen dalam pasiva. Hanya saja, liabilitas tidak memandang seperti apa kondisi di perusahaan. Ketika liabilitas atau utang jatuh tempo, perusahaan harus membayarnya sebagai bentuk kalau perusahaan telah memenuhi kewajibannya.

Beban tidak demikian, karena besaran nominal yang dikeluarkan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan berbeda-beda setiap bulan. Beban digunakan untuk mengurangi pendapatan perusahaan guna mengetahui jumlah pendapatan bersih atau laba yang diperoleh dalam periode tertentu. Nominalnya di dalam laporan keuangan belum termasuk pajak. 

Liabilitas Berbeda dengan Aset

Liabilitas dan aset merupakan dua hal yang berbeda. Aset adalah harta atau simpanan yang dapat menambah nilai kekayaan perusahaan. Aset digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis. 

Terdapat dua jenis aset. Pertama, aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan, seperti uang tunai, deposito, investasi, piutang, dan surat-surat berharga. Sedangkan aset tidak lancar adalah aset yang sulit dicairkan, seperti gedung, tanah, mesin, hingga peralatan di perusahaan.

Baik liabilitas maupun aset dapat dikelola oleh perusahaan. Hanya saja, liabilitas harus dikembalikan saat jatuh tempo karena menjadi

Hubungan Aset, Liabilitas, dan Modal dalam Laporan Keuangan

Prospek jangka panjang suatu perusahaan dapat dilihat dari kestabilan jumlah aset dan liabilitasnya. Sementara selisih antara aset dan liabilitas dapat menentukan nilai ekuitas atau modal yang dimiliki perusahaan. Baik aset, liabilitas, maupun modal saling berkaitan karena ketiga komponen ini dapat ditemukan dalam laporan keuangan dan menjadi faktor penentu jumlah dividen yang diperoleh investor setiap tahun.

Baca Juga: Untung dan Rugi MLM yang Wajib Kamu Ketahui

Jenis-jenis Liabilitas

Liabilitas dapat ditemukan di laporan keuangan, tepatnya di bagian paling kanan bersamaan dengan ekuitas. Pencatatannya sudah ditentukan sesuai urutan masing-masing. Nah, terdapat dua jenis liabilitas dalam dunia bisnis, antara lain.

  1. Liabilitas Jangka Pendek

    Disebut juga current liabilities, artinya kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka pendek. Jangka waktu utang biasanya kurang dari satu tahun. Total utang yang dibayar dapat diketahui dengan menjumlahkan komponen yang termasuk dalam current liabilities. 

    Beberapa komponen yang termasuk dalam liabilitas jangka pendek, antara lain:

    • Utang Dagang

      Merupakan utang yang digunakan untuk membeli bahan baku agar kegiatan operasional perusahaan berjalan lancar. Bukan bank atau koperasi, tapi perusahaan berutang kepada supplier atau partner. Utang ini akan dibayarkan sesuai jangka waktu yang ditetapkan antara perusahaan dan kreditur di awal peminjaman.

    • Utang Wesel

      Sering disebut sebagai notes payable. Liabilitas jangka pendek yang satu ini merupakan utang berupa catatan atau perjanjian tertulis antara satu pihak dengan pihak lain yang dibayarkan dalam kurun waktu tertentu. Biasa dalam 30, 60, atau 90 hari, tergantung dari kesepakatan di awal.

    • Beban yang Perlu Dibayar

      Seperti namanya, jenis liabilitas jangka pendek ini statusnya belum dilunasi oleh peminjam dana. Makanya dalam waktu kurang dari satu tahun perlu dilunasi. Adapun komponen dalam beban yang belum dibayar, seperti beban sewa, beban iklan, beban gaji, dan beban yang secara rutin dikeluarkan oleh perusahaan.

    • Penghasilan yang Ditangguhkan

      Penghasilan yang ditangguhkan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

      1. Unearned revenue merupakan penghasilan yang diterima dari suatu perusahaan atas jasa kepada pihak ketiga. Utang ini sebenarnya sudah dibayar, tapi belum diakui sebagai penghasilan atau belum menjadi hak milik perusahaan. Maka dari itu, masih diakui sebagai utang.

      2. Deferred liability atau deferred revenue adalah pendapatan di muka atas barang maupun jasa yang belum dikirimkan. Disebut utang karena perusahaan belum melakukan kewajibannya sebagaimana mestinya. Jika barang sudah dikirim atau jasa sudah selesai dikerjakan, barulah diakui sebagai pendapatan. 

    • Utang Dividen

      Dividen merupakan sisa pembagian hasil usaha yang diberikan kepada para pemegang saham. Sebelum dividen ini dibagikan kepada pemegang saham, maka perusahaan masih mengakuinya sebagai utang. Sebab, perusahaan masih memiliki kewajiban untuk dibayarkan saat dividen jatuh tempo.

    • Utang Gaji

      Merupakan kewajiban yang belum perusahaan bayarkan kepada karyawan. Total yang dibayar sesuai dengan nominal gaji yang karyawan terima setiap bulan. Nominalnya bisa berubah dari bulan lalu kalau terjadi perubahan gaji pada beberapa karyawan atau adanya penambahan karyawan.

    • Utang Pajak

      Merupakan kewajiban yang harus perusahaan bayarkan kepada dirjen pajak. Perhitungan pajak dilakukan berdasarkan jumlah aset yang perusahaan miliki. Semakin besar jumlah aset, maka semakin besar pajak yang dibebankan kepada perusahaan.

  2. Liabilitas Jangka Panjang

    Disebut juga long term liabilities, merupakan kewajiban suatu perusahaan yang jangka waktu pembayarannya relatif lama. Bisa 3, 5, atau bahkan 10 tahun, tergantung siklus keuangan perusahaan. Adapun komponen yang terdapat dalam liabilitas jangka panjang, antara lain.

    • Utang Bank

      Merupakan dana yang diperoleh perusahaan dari bank. Dana ini ditujukan untuk mengembangkan usaha, seperti melakukan akuisisi atau merger. Dengan demikian, skala perusahaan menjadi lebih besar.

    • Utang Obligasi

      Merupakan utang jangka panjang yang dinyatakan dalam bentuk surat utang. Surat ini sebagai bukti bahwa seorang investor telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan. Surat obligasi dapat dipindahtangankan kepada pihak lain.

    • Utang Hipotek

      Merupakan liabilitas yang diperoleh dengan menjadikan aset tetap sebagai jaminannya. Sebut saja gedung, rumah, kantor, maupun apartemen. Salah satu wujud nyata dari utang obligasi adalah KPR. 

    • Utang Berdurasi

      Merupakan salah satu utang jangka panjang dari para pemegang saham di dalam suatu perusahaan. Utang ini tidak memiliki bunga. Artinya, jumlah yang dilunasi sama dengan jumlah yang dipinjam.

    • Utang Sewa Dana

      Merupakan utang yang diperoleh dari investor atau perusahaan asing. Tujuannya untuk membeli aset pada perusahaan. Pelunasan utang dapat dilakukan dengan cara dicicil sesuai jangka waktu yang telah disepakati.

    • Kredit Noveltasi

      Merupakan utang yang perusahaan peroleh dari bank atau lembaga keuangan lain. Bentuknya berupa pinjaman jangka panjang. Waktu pelunasannya cukup lama, sesuai waktu yang ditentukan oleh kedua belah pihak saat mengajukan utang.

    • Utang Pemegang Saham

      Utang yang satu ini wajib apabila perusahaan memiliki afiliasi atau anak. Perusahaan induk memberikan dana kepada anak perusahaan agar dapat menjalankan kegiatan bisnis sebagaimana mestinya. Jika belum dibayar, maka perusahaan induk mengakuinya sebagai utang.

Karakteristik Liabilitas

Liabilitas sebagai salah satu komponen dalam laporan keuangan memiliki karakteristik. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

  • Pinjaman yang diperoleh digunakan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan maupun pribadi.
  • Pinjaman dibayarkan sesuai tanggal jatuh tempo.
  • Menjadi bentuk tanggung jawab suatu entitas kepada pihak lain.
  • Bersifat wajib bagi suatu entitas apabila transaksi telah terjadi atau terlaksana.

Liabilitas Tidak Selamanya Buruk Bagi Perusahaan

Sekilas, liabilitas dapat merusak citra perusahaan, padahal kenyataannya tidak. Justru dengan liabilitas, perusahaan menjadi terbantu dalam menjalankan kegiatan bisnis karena adanya suntikan dana untuk mengembangkan bisnis. Asalkan dikelola dengan baik, maka liabilitas dapat mendatangkan keuntungan besar bagi perusahaan.

Baca Juga: Dijamin Sukses, Ini 8 Cara Cerdas Memulai Usaha Sendiri di Rumah

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement