Memasuki bulan Ramadan, semua orang pasti bersiap untuk menjalankan ibadah puasa dengan taat dan khusyu’. Namun, berbarengan dengan kegiatan ibadah tersebut pula, tidak sedikit orang yang mulai menyiapkan dana untuk kebutuhan mudiknya saat tiba libur lebaran.
Ya, libur lebaran yang cukup panjang kerap dijadikan sebagai kesempatan oleh banyak orang untuk pulang kampung dan bertemu dengan sanak saudara. Hal tersebut dimudahkan pula dengan adanya bonus tahunan berupa THR atau Tunjangan Hari Raya yang didapatkan oleh setiap pekerja kantoran. Dengan dana tersebut, alokasi anggaran untuk mudik dan persiapan lebaran tentu bisa lebih mudah dilakukan.
Akan tetapi, ketika menyusun anggaran untuk kebutuhan lebaran tersebut, jangan lupakan kemungkinan munculnya biaya tak terduga yang bisa muncul sewaktu-waktu. Nah, agar keuangan tetap aman, cek sederet biaya tidak terduga saat libur lebaran dan tips mengantisipasinya berikut ini.
Baca juga: Rekreasi Hemat Pengganti Mudik Lebaran
Deretan Biaya Tidak Terduga saat Libur lebaran
Biaya Tak Terduga saat Mudik
Tidak sedikit orang yang menyambut momen liburan lebaran dengan cukup meriah dan penuh harapan. Bahkan, tidak sedikit pula masyarakat yang telah sejak lama menyiapkan keuangannya agar mampu memenuhi segala kebutuhannya saat libur lebaran tiba, seperti biaya mudik dan sebagainya.
Namun, di samping sederet pengeluaran yang umumnya harus disiapkan untuk momen libur lebaran, kamu juga perlu mengantisipasi munculnya biaya tidak terduga yang bisa muncul sewaktu-waktu, antara lain:
-
Biaya Servis atau Perawatan Kendaraan
Bagi yang berencana untuk pulang kampung atau mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kondisinya tengah prima. Perawatan kendaraan yang terpadu wajib dilakukan sebelum mudik guna menjamin keamanan selama di perjalanan.
Dengan jarak tempuh di perjalanan yang panjang, ditambah dengan risiko macet dan berbagai kejadian tak terduga saat berlalu lintas, kamu tentu perlu memastikan kondisi kendaraan terjaga. Belum lagi dengan kondisi jalan di area perkampungan yang mungkin tak sebagus di kota besar membuat risiko kerusakan pada kendaraan relatif lebih tinggi.
Karena alasan tersebut, servis kendaraan secara menyeluruh perlu dilakukan sebelum pulang kampung. Biaya untuk perawatan kendaraan ini tentu bervariasi dan tidak dapat secara pasti diketahui, tergantung dari kondisi kendaraan terkini. Jika diharuskan untuk membeli spare part kendaraan, biaya servis ini tentu bisa membengkak cukup tinggi.
Di samping itu, walaupun kendaraan telah diservis, usahakan untuk tak membawa barang bawaan berlebihan. Hal tersebut amat mempengaruhi kinerja kendaraan dan, pun risiko saat berkendaraan. Terlebih bagi pengendara sepeda motor, gunakan jenis kendaraan tersebut sesuai ketentuannya, seperti tak membonceng 2 orang atau lebih, dan menyesuaikan barang bawaan dengan tingkat keamanan selama berkendara.
-
Biaya Berobat di Rumah Sakit
Saat melakukan perjalanan jauh ketika berpuasa, dalam hal ini menahan lapar dan dahaga, risiko terkena penyakit akan menjadi lebih tinggi terjadi. Tidak jarang muncul kasus orang “tumbang” karena kelelahan, kepanasan, dan kelaparan saat melakukan perjalanan ke kampung halaman. Khususnya bagi anak-anak, hal ini memang menjadi masalah yang kerap terjadi di kala mudik.
Karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, kamu perlu menyiapkan anggaran berobat atau kesehatan khusus. Dengan begitu, saat penyakit benar menyerang, keuangan telah siap untuk menanggung biaya medisnya di rumah sakit.
Hal tersebut tentu mampu meningkatkan peluang kesembuhannya dengan lebih cepat agar rencana berlibur lebaran tetap bisa terwujud. Sebaliknya, jika memang belum sembuh sepenuhnya, jangan ragu untuk menunda rencana pulang kampung atau libur lebaran agar masalah yang lebih runyam tak sampai terjadi.
-
Budget untuk Membeli Oleh-Oleh dan Buah Tangan
Ketika mudik, tidak jarang kamu akan melewati beberapa kota dan daerah yang memiliki ciri khas kulinernya masing-masing dan pas dijadikan sebagai oleh-oleh atau buah tangan. Hal serupa juga berlaku pada barang khas sebuah daerah yang tidak bisa didapatkan selain datang ke sana.
Untuk kebutuhan tersebut, kamu tentu perlu menyiapkan anggaran khusus agar bisa membelinya. Nominalnya pun beragam dan tidak bisa ditentukan dengan patokan pasti. Oleh karena itu, kamu perlu menyusun budget untuk membeli oleh-oleh ini yang mungkin ditemukan saat mampir ke suatu tempat tertentu.
Tentunya, sesuaikan anggaran ini dengan kondisi keuangan dan kebutuhan. Kalau memang dananya terbatas, pilih saja kuliner, pakaian, atau barang lain dengan harga murah meriah sebagai oleh-oleh atau buah tangan untuk diberikan kepada keluarga besar di kampung halaman nanti.
-
Kebutuhan Akomodasi saat Pulang Kampung
Biaya tak terduga saat libur lebaran lain yang harus disiapkan dan diantisipasi adalah akomodasi. Biaya akomodasi ini mencakup biaya transportasi, seperti anggaran untuk naik kendaraan umum, ataupun menyewa mobil. Tergantung dari keinginan dan kebutuhan, kamu perlu memprioritaskan biaya ini agar perjalanan mudik bisa terwujud sesuai rencana.
Sebagai contoh, di beberapa lokasi dan daerah, aksesnya hanya bisa dilakukan menggunakan moda transportasi khusus, seperti pesawat atau perahu. Tanpa anggaran untuk memenuhi biaya tersebut, tentu rencana pulang kampungmu bisa saja berantakan.
Pengeluaran untuk bahan bakar ketika pulang kampung menggunakan kendaraan pribadi juga termasuk pada biaya akomodasi ini. Untuk menghitung besaran biaya tersebut, kamu bisa mencari tahu berapa jarak pulang pergi ke kampung halaman, kemudian bagi dengan jarak yang mampu ditempuh kendaraan per 1 liter konsumsi bensin. Lalu, kalikan hasilnya dengan harga bensin per liter.
Sebagai contoh, jarak pulang pergi ke kampung halaman adalah sekitar 400 kilometer, dan dengan 1 liter bensin kendaraan mampu menempuh jarak 20 kilometer. Artinya, konsumsi bensin yang dibutuhkan adalah 20 liter. Dengan harga bensin per liter 10 ribu, artinya biaya akomodasi untuk bensin yang harus disiapkan setidaknya adalah 200 ribu.
-
Memenuhi Keperluan Logistik dan Konsumsi Selama Mudik
Selain biaya akomodasi, kebutuhan logistik serta konsumsi juga tidak boleh terlewat saat merencanakan perjalanan ke kampung halaman. Lalu, apa saja yang termasuk sebagai biaya ini? Contoh paling mendasar adalah makanan sehari-hari dan juga obat.
Karena tengah berpuasa, biaya konsumsi ini berlaku untuk makan saat berbuka dan juga sahur. Selain itu, siapkan pula biaya untuk membeli air mineral, makanan ringan, buah segar, roti, atau jenis makanan lain sesuai keinginan.
Sementara untuk obat-obatan yang harus disiapkan adalah obat anti mabuk perjalanan, hingga suplemen kesehatan. Terkait biaya obat ini, sebaiknya kamu tak berusaha menghematnya dan upayakan untuk mampu memenuhinya sesuai kebutuhan. Dengan begitu, kondisi kesehatan selama libur lebaran tetap terjaga dan mampu menjalaninya sesuai ekspektasi.
-
Biaya Pulsa dan Paket Data Internet
Karena diharuskan untuk menghabiskan sebagian besar waktu di perjalanan, selama libur lebaran, kamu tentu harus menyiapkan biaya pulsa dan juga paket data internet. Dengan begitu, aktivitas komunikasi tetap bisa dilakukan dengan lancar dan mampu digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Tanpa pulsa dan paket data internet, layanan seluler smartphone tentu tidak akan bisa digunakan. Padahal, ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari memiliki jaringan internet dan pulsa. Beberapa di antaranya adalah mengakses aplikasi Google Maps, mencari informasi, hingga menghubungi pihak keluarga di kampung halaman.
Untuk menghemat biaya ini, kamu bisa mematikan fitur data seluler saat tidak digunakan. Dengan begitu, kuota internet akan tetap aman dan tidak terpakai untuk hal yang tidak jelas dan tak berguna.
Baca juga: Siapkan Sejak Dini, Ini Deretan Biaya Mudik dan Tips Mengumpulkannya secara Efektif
Tips Mengantisipasi Biaya Tidak Terduga saat Libur lebaran
Siapa yang menyangka bahwa ada cukup banyak biaya tidak terduga saat libur lebaran yang harus bisa diantisipasi oleh setiap orang yang sedang mudik atau pulang kampung. Mengetahui hal tersebut, kamu mungkin penasaran tentang bagaimana cara meminimalkan deretan biaya tersebut agar beban keuangan menjadi lebih ringan.
Salah satu caranya adalah dengan membedakan antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Tentunya, yang termasuk kebutuhan primer adalah hal yang wajib dipenuhi dan tak boleh sampai terlewat, misalnya, biaya konsumsi, transportasi, obat, hingga akomodasi.
Sementara untuk kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang tak mendesak dan tak berimbas buruk saat tak tercukupi. Kebutuhan sekunder ini mencakup makanan ringan, oleh-oleh, dan lain sebagainya. Jadi, jangan sampai memenuhi kebutuhan sekunder, atau bahkan tersier, sebelum memastikan semua kebutuhan primer telah tercukupi.
Baca juga: Anti Ribet, 10 Aplikasi Rental Mobil Ini Bisa Jadi Solusi Buat Kamu yang akan Mudik
Mulai Hitung Biaya Tidak Terduga saat Libur lebaran dan Persiapkan Seoptimal Mungkin
Itulah sederet biaya tidak terduga saat libur lebaran yang wajib diantisipasi agar tak mengganggu rencana mudikmu. Dengan menghitung perkiraan pengeluaran untuk biaya tak terduga tersebut, kamu pun bisa mempersiapkannya sedini mungkin tanpa berisiko mengacaukan kondisi keuangan.