Berbicara tentang Jepang, sudah pasti banyak orang yang ingin berkunjung ke sana. Bukan tanpa alasan, tapi negara dengan julukan ‘Negeri Sakura’ ini memang menawarkan berbagai keindahan. Mulai dari tempat wisata, budaya, ragam kuliner, serta berbagai hal menarik lain yang patut dicoba.
Tapi, tahukah kamu bahwa Jepang juga memiliki hal unik yang mungkin jarang ditemukan di negara lain, yaitu banyak terdapat rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya. Ini tentu sangat berkebalikan dengan beberapa negara di dunia yang justru mengalami krisis tempat tinggal karena kurangnya lahan untuk mendirikan rumah. Namun, di Jepang justru hunian tersebut dibiarkan terbengkalai dan tak terawat.
Tentunya ada banyak alasan mengapa fenomena ini terjadi di Jepang. Kira-kira seperti apa alasannya? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Baca juga: 7 Tips Mencari Penyewa Rumah yang Cepat
Alasan Mengapa Banyak Hunian Kosong di Jepang
Rumah Kosong di Jepang
Memiliki tempat tinggal merupakan hal yang diinginkan banyak orang, apalagi jika rumah tersebut dibangun setelah sekian lama dengan hasil jerih payah yang tak sedikit. Tak heran jika beberapa orang berusaha mewujudkan hunian impian yang nyaman untuk ditinggali.
Namun, hal ini ternyata tidak berlaku di Jepang. Pasalnya, hingga saat ini ada jutaan rumah yang dibiarkan terbengkalai ditinggalkan pemiliknya. Ada beberapa alasan mengapa fenomena seperti ini terjadi, di antaranya:
-
Menolak Tinggal di Desa
Saat beranjak dewasa, seseorang tentu memerlukan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Sebagian besar pekerjaan tersebut banyak tersedia di kota, bukan di desa. Tak heran jika banyak penduduk desa yang berbondong-bondong pindah ke kota untuk bekerja demi mengubah nasibnya.
Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak rumah kosong di daerah pedesaan. Biasanya, pemiliknya telah menetap di kota dalam waktu yang lama dan memiliki hunian baru di sana. Maka, rumah yang ditinggalkan di desa pun menjadi terbengkalai.
Selain kesempatan hidup yang lebih baik, tinggal di kota juga dipilih karena fasilitas dan kenyamanan yang tersedia lebih lengkap dan memadai. Hal ini sangat berbeda dengan suasana di desa yang masih asri dan cenderung tradisional. Jadilah banyak dari masyarakat Jepang yang menolak untuk tinggal di desa.
-
Lebih Memilih Rumah Baru
Perlu diketahui bahwa menjual rumah di Jepang bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, masyarakat Jepang lebih menyukai membeli atau membangun rumah baru dibandingkan dengan membeli rumah bekas. Selain kondisinya yang mengkhawatirkan, rumah bekas juga dianggap telah kehilangan banyak ‘nilai’ saat dijual.
Belum lagi jika lokasi rumah bekas yang dijual berada di area yang kurang strategis. Tentu menjadi faktor lain yang akan sangat dipertimbangkan. Kalau pun terjual, harganya akan cenderung lebih murah dari yang ditawarkan.
Selain itu, masyarakat Jepang juga percaya bahwa rumah bekas itu berhantu. Apalagi jika sudah lama tak dihuni. Jadilah mereka enggan membeli rumah bekas yang mana pada akhirnya rumah-rumah itu tak laku terjual dan dibiarkan kosong.
-
Pemilik Sudah Menua
Alasan selanjutnya mengapa banyak rumah kosong di Jepang adalah karena ditinggal pemiliknya yang sudah mulai menua. Ini menjadi hal yang umum karena mereka yang sudah tua, lebih nyaman tinggal bersama anak atau saudara. Kalaupun tinggal sendiri, pastilah memilih rumah dengan lingkungan yang tenang, damai, serta memiliki akses yang mudah.
-
Tidak Memenuhi Standar Keamanan
Jepang merupakan negara yang rawan akan gempa bumi. Itulah mengapa pemerintah menerapkan standar kemanan yang tinggi, khususnya pada bangunan agar lebih tahan gempa dan hemat energi. Dengan begitu, kerusakan yang terjadi saat terjadi gempa bisa diminimalisir.
Nah, beberapa rumah di Jepang, khususnya bangunan tua, tak memiliki standar tersebut. Konsep bangunannya yang kuno identik dengan bangunan yang rapuh dan tak tahan gempa. Itulah mengapa banyak pemilik yang lebih memilih meninggalkan bangunan tersebut.
-
Populasi yang Menurun
Jepang merupakan negara yang padat penduduknya. Namun, jumlah populasinya kian menurun setiap tahun karena rendahnya angka kelahiran. Banyak masyarakat yang enggan menikah atau bahkan memiliki keturunan karena biaya hidup yang terus mengalami kenaikan.
Hal ini tentu sangat berpengaruh pada keberlanjutan pertumbuhan negara Jepang, tak terkecuali di sektor properti dan perumahan. Pasalnya, minat masyarakat untuk memiliki rumah pun juga ikut merosot. Untuk apa mereka membeli rumah lagi, jika rumah yang sekarang ditinggali sudah memenuhi standar dan nyaman ditinggali.
Populasi yang menurun ini juga berdampak pada jumlah hunian kosong yang makin meningkat. Pasalnya, tak banyak yang mencari tempat tinggal, apalagi jika berupa bangunan bekas yang sudah tua. Akibatnya, jumlah bangunan kosong pun makin bertambah setiap tahunnya.
Baca juga: Ngontrak Rumah atau Cicil Rumah?
Harus Ada Solusi untuk Permasalahan Rumah Kosong di Jepang
Melihat jumlah rumah kosong yang makin meningkat, sudah seharusnya pemerintah Jepang memikirkan solusi nyata untuk menangani fenomena tersebut. Jika tak segera ditangani, bukan tidak mungkin Jepang akan banyak menuai permasalahan baru, seperti halnya kekurangan lahan untuk mendirikan bangunan baru. Langkah yang tepat dan cepat akan sangat berdampak, sehingga bis ameminimalisir risiko yang mungkin muncul di kemudian hari.
Baca juga: 6 Tips Sewa Rumah Bulanan