Kamis 15 Jun 2023 12:25 WIB

Cara Mengatasi Kecanduan Belanja dengan PayLater dan Tips Mencegahnya

Kecanduan belanja dapat membahayakan kondisi finansialmu, terutama jika terjerat godaan PayLater. Simak cara mengatasi kecanduan belanja dengan PayLater berikut ini!

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Kecanduan belanja dapat menjadi masalah serius yang dapat mengganggu stabilitas keuangan dan kesejahteraan individu. Apalagi sekarang ada banyak sekali kemudahan berbelanja, tanpa harus punya uangnya dulu yakni dengan fitur PayLater.

Dibalik semua kemudahan yang ditawarkan oleh fitur belanja ini, ternyata ada efek samping yang bisa membahayakan finansial. Banyak orang yang tiba-tiba kecanduan belanja dan menggunakan fitur ini. Tapi tak sanggup membayarnya. 

Jika dibiarkan terus menerus, ini bisa mengacaukan kondisi keuangan, lho. Agar tak sampai kecanduan belanja dengan PayLater, yuk simak cara mengatasinya berikut ini

Baca Juga: Mau Pintar Bisnis Online? Kenali Istilah Ini

 

Cara Mengatasi Kecanduan Belanja dengan PayLater

Belanja

  1. Sadar dari Kecanduan Belanja

    Seseorang baru sadar jika ia kecanduan belanja setelah mereka merasakan dampaknya secara finansial. Mulai dari menumpuknya tagihan PayLater dan terjadinya gagal bayar yang berujung pada stres. 

    Meskipun sudah terlambat, namun bukan berarti kamu tak bisa keluar dari jerat PayLater ini. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, dan langkah pertama adalah menyadari masalah kecanduan belanja. 

    Jujurlah pada diri sendiri dan akui bahwa kamu mungkin memiliki kecenderungan untuk belanja secara impulsif atau berlebihan. Mengenali masalah adalah langkah penting menuju pemulihan dan pengendalian diri.

    Selanjutnya buat komitmen untuk keluar dari kecenderungan belanja berlebih dengan PayLater ini. 

  2. Lunasi Semua Tagihan dan Non-Aktifkan Layanan PayLater

    Langkah kedua, stop belanja terutama untuk barang-barang yang tak dibutuhkan. Jika ada barang urgent, belilah secara tunai di gerai-gerai offline. Tujuannya supaya tidak memancing keinginan untuk belanja online dengan PayLater kembali.

    Berhenti belanja akan membuat tagihanmu jadi tidak bertambah sehingga kamu bisa fokus melunasi semua tagihan yang sudah ada. Lunasi secara perlahan sesuai dengan kemampuan finansialmu, jangan gali lubang tutup lubang, ya.

    Setelah semua tagihan PayLater lunas, langsung ajukan penutupan atau penangguhan fasilitas PayLater ini. Jika perlu, uninstall juga aplikasi belanja online yang menerapkan sistem PayLater tersebut untuk menghentikan kebiasaan belanja secara impulsif. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah kambuhnya lagi kebiasaan tersebut.

  3. Biasakan Diri Belanja secara Offline

    Setelah semua aplikasi belanja online tersebut di-uninstal, otomatis kamu harus mulai lagi belanja secara offline. Saat belanja offline lakukan pembayaran secara tunai, bukan dengan CC atau Credit Card ya.

    Dengan begitu, kamu bisa menerapkan kebiasaan dan mindset “tidak belanja jika tidak ada uang”. Alhasil jumlah hutangmu bisa berkurang drastis.

  4. Cari Bantuan Profesional

    Jika langkah-langkah diatas tidak berhasil dan kamu masih saja tidak bisa menghentikan kebiasaan belanja berlebih dengan PayLater. Ini mungkin saat yang tepat untuk mencari bantuan. Jangan ragu untuk mencari dukungan dan bantuan dari orang-orang terdekat atau profesional.

    Coba berbicara dengan teman atau keluarga yang dapat memberikan dukungan moral dan membantumu menjaga kedisiplinan. Jika perlu, konsultasikan masalah ini dengan seorang konselor atau ahli keuangan yang dapat memberikan strategi dan nasihat yang lebih baik.

    Baca Juga: Hindari Jeratan Utang Online, Yuk Pahami Dulu 5 Risiko Pay Later

Tips Mencegah Kecanduan PayLater

Khusus buat yang belum kecanduan belanja menggunakan PayLater, lakukan langkah-langkah pencegahan dibawah ini ya!

  1. Meningkatkan Kesadaran akan Resiko PayLater

    Langkah pertama, sadari bahwa penggunaan PayLater tidaklah gratis. Meskipun tidak perlu membayarnya langsung saat barang tiba, kamu punya kewajiban untuk melunasi pembelian tersebut dalam jangka waktu tertentu.

    Pahami konsekuensi jika terjadi gagal bayar, dengan begitu seseorang bisa jadi lebih waspada dan bijak menggunakan fitur ini.

  2. Buat Anggaran Bulanan

    Apapun itu jenis pengeluarannya, budgeting merupakan langkah terbaik untuk mengatur kondisi keuangan setiap orang. Buat aturan anggaran keuangan yang jelas sebagai pedoman. Tetapkan juga batas keseluruhan hutang yang bisa ditanggung sebesar 30% dari total penghasilan, semakin kecil semakin baik.

  3. Gunakan untuk Kebutuhan Mendesak dan Jenis Pembelian Tertentu

    Tidak semua jenis pembelanjaan cocok menggunakan opsi PayLater. Misalnya saja bayar tagihan, makanan, pulsa, dan sejenisnya. Jika terpaksa menggunakan PayLater, gunakan saja untuk pembelanjaan tertentu dan urgent saja ya.

  4. Jangan Tambah Hutang Jika Tagihan Sebelumnya Belum Lunas

    Jika tagihan sebelumnya belum lunas, jangan beli barang menggunakan opsi PayLater lagi. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebiasaan menggunakan PayLater dan hutang yang menumpuk.

  5. Cukup Aktifkan Satu Layanan PayLater Saja

    Ada banyak sekali platform yang menyediakan layanan PayLater. Jangan apply PayLater di semua akun e-commerce yang kamu miliki, ya. Satu saja sudah cukup kok, akan lebih baik pula jika kamu jarang menggunakannya.

Kendalikan Diri dan Atasi Kecanduan Belanja dengan PayLater Secara Bijak

PayLater sebetulnya hanya merupakan alat yang memudahkan seseorang membeli barang dan menunda pembayarannya. Hanya saja, terkadang tak sedikit orang tergoda menggunakannya secara berlebihan hingga mengganggu finansialnya. 

Satu hal yang perlu diingat ketika menggunakan fitur belanja dengan PayLater adalah pengendalian diri dan manajemen keuangan yang baik. Jangan sampai kemudahan yang ditawarkan PayLater membuatmu terlena dan pada akhirnya berujung pada bencana.

Baca Juga: Awas Marak Pencurian Data Pribadi, Begini Cara Lapor dan Menghindarinya

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement