Di kalangan investor, obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup banyak memiliki peminat dan kerap dijadikan sebagai sarana untuk menanam modal. Alasannya karena instrumen tersebut memiliki keunggulan yang umumnya sesuai dengan strategi dan tujuan investasi investor.
Obligasi sendiri memiliki beberapa jenis dengan karakteristik dan fungsinya tersendiri. Salah satunya adalah discount bond atau obligasi diskonto. Secara umum, yang dimaksud dengan obligasi diskonto adalah obligasi yang diluncurkan kurang dari harga nominalnya.
Artinya, diskonto obligasi ditawarkan atau diperdagangkan dengan nilai lebih rendah dibanding nilai nominalnya pada pasar modal. Lalu, seperti apa penjelasan lebih lanjut seputar obligasi diskonto ini? Juga, apa keunggulan dan kekurangannya, termasuk cara hitung obligasi pada diskonto?
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ulasan lengkap tentang pengertian obligasi diskonto.
Apa Itu Obligasi Diskonto?
Discount bond atau obligasi diskonto adalah obligasi yang diluncurkan kurang dari harga nominalnya. Dalam kata lain, diskonto obligasi ini juga berlaku pada produk obligasi yang sekarang ini diperdagangkan dengan nilai kurang dari harga nominalnya pada pasar sekunder.
Sebuah obligasi dianggap sebagai jenis obligasi diskonto besar apabila dijual dengan nilai jauh lebih kecil dibanding nilai nominalnya. Biasanya, discount bond dianggap besar jika selisih harga jual dengan harga nominalnya mencapai lebih dari 20 persen.
Jenis obligasi ini bisa dikontraskan dengan jenis obligasi yang ditawarkan dengan nilai premium atau lebih mahal dari harga nominalnya. Definisi obligasi diskonto juga bisa mengacu pada perusahaan yang meluncurkan obligasi kemungkinan gagal dalam membayar kewajiban kreditnya.
Karena termasuk sebagai jenis jaminan kredit atau utang, pemilik obligasi ataupun investor mendapat bunga dari pihak penerbit obligasi. Pembayaran bunga tersebut disebut sebagai kupon dan biasanya dibayar setengah tahunan, maupun bulanan atau triwulan tergantung ketentuan pada perjanjian.
Jenis obligasi diskon ini bisa dijual dan dibeli baik oleh investor individu atau institusi. Akan tetapi, untuk investor institusi, mereka wajib mematuhi ketentuan khusus terkait pembelian dan penjualan obligasi diskon ini.
Hubungan Obligasi Diskonto dengan Suku Bunga
Ketika suku bunga meningkat, nilai obligasi akan menurun, pun sebaliknya. Hal tersebut memang menjadi hal yang pasti terjadi pada saat berinvestasi obligasi. Obligasi dengan tingkat bunga atau kupon lebih kecil pada pemilik obligasi ketimbang suku bunga pada pasar sekarang ini kemungkinan tinggi akan dijual di harga yang lebih rendah dibanding harga nominalnya.
Nilai yang lebih kecil tersebut dikarenakan potensi investor perlu membeli obligasi yang setara maupun sekuritas lainnya yang mampu memberi peluang imbal hasil yang lebih tinggi. Sebagai contoh, tingkat suku bunga meningkat ketika investor telah membeli obligasi. Tingkat suku bunga lebih besar pada ekonomi menurunkan harga obligasi yang baru saja dibeli sebab membayarkan suku bunga lebih rendah dibanding pasar.
Dalam kata lain, apabila ingin melepas obligasi pada pasar sekunder, investor perlu menawarkannya di harga yang lebih rendah. Jika suku bunga dari pasar yang tengah berlaku meningkat dengan nilai yang cukup untuk mengangkat nilai obligasi, kondisi tersebut disebut sebagai obligasi diskonto.
Tapi, istilah diskon pada obligasi diskonto ini tak selalu mengacu jika investor memperoleh harga yang lebih baik ketimbang yang ditawarkan pada pasar. Sebaliknya, investor bisa memperoleh harga lebih rendah guna mengimbangi keuntungan atau imbal hasil dari obligasi yang lebih kecil relatif atas suku bunga yang berlaku pada pasar.
Di sisi lain, jika tingkat suku bunga pasar sekarang menurun ke bawah tingkat kupon penawaran, obligasi bakal diperdagangkan di harga yang lebih tinggi. Dalam istilahnya, obligasi yang dijual dengan harga lebih tinggi dibanding nominalnya disebut sebagai obligasi premium.
Untuk mengubah nilai obligasi yang lama menjadi nilai di pasar sekarang ini, investor bisa menggunakan perhitungan yield to maturity atau YTM. YTM memperhitungkan harga pasar dari obligasi terkini, nilai nominalnya, serta tingkat bunga dari kupon serta waktu jatuh temponya guna mengetahui nilai pengembalian dari obligasi.
Baca Juga: Ini Pengertian Obligasi Korporasi, Cara Membeli, dan Perbedaannya dengan Obligasi Pemerintah
Keunggulan dan Kekurangan Obligasi Diskonto
Selayaknya jenis produk diskonto lainnya, ketika membeli obligasi diskonto, investor perlu mengantisipasi sejumlah risiko. Meski begitu, dibalik risiko tersebut, ada beragam potensi keuntungan yang menarik bagi investor sehingga membuatnya ingin mendapatkan jenis produk obligasi tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sederet keunggulan atau nilai plus dan kekurangan atau risiko dari produk obligasi diskonto:
Keunggulan Obligasi Diskonto | Kekurangan Obligasi Diskonto |
Terdapat peluang keuntungan modal cukup tinggi sebab obligasi dijual di harga yang lebih rendah dibanding nilai nominalnya, serta beberapa produknya ditawarkan dengan nilai 20 persen lebih rendah, bahkan lebih. | Obligasi diskon bisa menunjukkan ekspektasi dasar penerbit, keengganan investor membeli utang, maupun penurunan dividen. |
Investor mendapat bunga reguler, umumnya setiap 6 bulan atau setengah tahunan, kecuali penawaran obligasi bersifat tanpa kupon. | Obligasi diskonto dengan kurun waktu lebih panjang mempunyai risiko mengalami gagal bayar lebih tinggi. |
Discount bond atau obligasi diskonto tersedia dengan kurun waktu panjang dan pendek. | Obligasi dengan diskon atau potongan lebih dalam menggambarkan jika perusahaan berada pada posisi keuangan yang sulit serta berisiko untuk gagal memenuhi kewajibannya. |
Baca Juga: Mengenal Obligasi Pemerintah Daerah dan Tips Berinvestasi di Obligasi
Cara Hitung Obligasi pada Diskonto
Salah satu cara menilai obligasi adalah dengan berdasarkan dari bunga yang ditawarkan pada diskonto. Berikut adalah cara hitung obligasi pada diskonto.
Hitung Diskonto Obligasi
Pertama-tama, cari tahu dulu jumlah bunga nominal atau coupon rate serta bunga pasar atau market interest rate. Jika jumlah bunga nominal lebih kecil dibanding bunga pasar, artinya hal tersebut akan berdampak terhadap harga diskonto.
Imbasnya, harga obligasi bakal menurun dibanding nilai nominalnya. Di situasi tersebut, investor baru bisa memakai rumus diskonto dalam menilai obligasinya. Dengan menggunakan rumus hitung nilai obligasi dengan diskonto ini investor mampu mengganti kerugian selisih antara bunga nominal dengan bunga pasar.
Sebagai contoh, perusahaan meluncurkan obligasi sejumlah 5 juta dengan jatuh tempo 2 tahun dan bunga senilai 5 persen. Bunga tersebut dibayar tiap setahun sekali, dan obligasi tersebut dikeluarkan via diskonto sebab bunga pasar sejumlah 6 persen.
Berdasarkan informasi tersebut, perhitungan diskonto obligasi menjadi sebagai berikut.
- PVIF atau Faktor nilai bunga saat ini = 1:(1+nominal bunga pasar tiap periode) total periode
- PVIF = 1:(1+0,06)2 = 1:2,12 =0,47
Sehingga, nilai saat ini dari jumlah obligasi adalah 5 juta x 0,47 = 2.350.000
Kemudian, hitung nilai saat ini berdasarkan dari besaran bunga pada tiap periode. Rumusnya adalah:
- PVOA = (1 – PVIF) : jumlah bunga pasar tiap periode
- PVOA = (1 – 0,47) : 0,06 = 0,83
Nilai saat ini dari bunga = 250 ribu x 8,83 = 2.207.500
Lalu, rumus perhitungan nilai jual atau harga awal obligasi adalah nilai obligasi saat ini ditambah nilai bunga saat ini. Sehingga, perhitungannya adalah:
= 2,350.000 + 2.207.500 = 4.557.500
Jadi, obligasi diskonto adalah sebesar 5.000.000 – 4,577.500 = 442.500.
Hitung Total Bunga Efektif
Cara hitung lainnya pada obligasi diskonto adalah menentukan tanggungan bunga efektif keseluruhan. Intinya, cara hitung beban total bunga efektif diambil berdasarkan dari nilai awalnya saat ini. Berdasarkan contoh di atas, perhitungannya menjadi seperti ini.
= 4.557.500 x 0,06 = 273.450
Catat Jumlah Bunga & Amortisasi Diskonto
Selain itu, cara hitung obligasi atas diskonto juga bisa dilakukan dengan mencatat hasil yang diperoleh. Berikut adalah pencatatan amortisasi diskonto.
- Kolom debit berisikan informasi beban bunga efektif keseluruhan sejumlah 273.450
- Kolom pinjaman pertama berisi jumlah pembayaran bunga tiap periode sebesar 250 ribu
- Kolom pinjaman kedua berisikan beban amortisasi diskonto sebesar 273.450 – 250.000 = 23.450
Verifikasi Nilai Ending Present Obligasi
Terakhir, cara hitung obligasi di harga premi adalah memverifikasi nilai ending present dengan rumus berikut.
Nilai akhir saat ini = nilai saat ini awal – nilai amortisasi premi
= 5.520.000 – 24.000 = 5.496.000
Sehingga, nilai akhir dari obligasi adalah 5.496.000, di mana nilai tersebut nantinya bakal digunakan pada perhitungan obligasi di periode berikutnya.
Meski Harganya Lebih Rendah, Obligasi Diskonto Tetap Miliki Risiko yang Perlu Diantisipasi
Pada dasarnya, obligasi diskonto adalah jenis obligasi yang diterbitkan dengan nilai yang lebih rendah dibanding nilai nominalnya. Ada beragam alasan yang bisa menyebabkan obligasi memiliki harga lebih rendah dibanding nilai nominalnya dan berkaitan dengan risiko dan peluang keuntungannya bagi investor. Karenanya, sebelum memutuskan untuk membeli obligasi jenis ini, investor perlu menganalisis peluang dan risikonya terlebih dulu.
Baca Juga: Obligasi Pemerintah - Pengertian, Jenis dan Keuntungannya