Senin 10 Jul 2023 09:00 WIB

Jadi Celah Investor Dapat Cuan Menggelegar, Ini Pengertian Front Running dan Contohnya

Meskipun memiliki keuntungan, tindakan front running tetap dianggap tidak etis. Ketahui alasannya beserta penjelasan tentang front running berikut.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Tahukah kamu bahwa dalam dunia investasi, khususnya saham, ada sejumlah praktik menanam modal yang dikatakan ilegal dan tak boleh dilakukan oleh investor? Alasannya karena beberapa praktik investasi ini mampu memberi keuntungan yang tidak wajar dan tak adil bagi pemilik modal lainnya, bahkan terkesan curang.

Salah satu contoh praktik investasi ilegal yang tak boleh dilakukan oleh investor adalah front running. Pada dasarnya, di dunia investasi, front running adalah istilah yang mempunyai banyak arti, tergantung dari konteks serta kondisi tertentu di mana praktik ini digunakan oleh investor.

Namun, secara umum, istilah ini mengacu pada tindakan investasi ilegal ketika investor mempunyai informasi yang penting dan belum diketahui ranah publik yang membuatnya melakukan pembelian saham sesuai informasi tersebut. Lalu, seperti apa penjelasan lengkap tentang istilah front running ini dan segala hal penting seputarnya?

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan tentang apa itu front running, cara kerja, cara mencegah, hingga keunggulan dan kekurangan beserta contohnya berikut ini.

Baca juga: Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Arti dan Cara Menghitungnya

 

Pengertian Front Running

front running

Front Running

Secara umum, front running merupakan istilah yang mengacu pada kondisi ketika investor memiliki atau mengetahui informasi penting seputar suatu emiten atau instrumen investasi yang masih belum diketahui ranah publik. Lalu, berdasarkan informasi tersebut, investor melakukan pembelian emiten sehingga mampu mendapatkan peluang keuntungan yang sangat besar atau menghindari risiko kerugian.

Sementara itu, pada konteks mata uang crypto, istilah ini umumnya dihubungkan dengan situasi menemukan informasi penting dan krusial sebelum diketahui oleh banyak orang. Melalui informasi tersebut, pegiat crypto akhirnya memutuskan untuk membeli aset crypto yang berkaitan dengannya.

Mengacu dari penjelasan tersebut, bisa dipahami bahwa front running adalah suatu langkah dan keputusan investasi yang sifatnya high risks high return. Alasannya, informasi penting yang diketahui lebih dulu tersebut belum tentu menghasilkan dampak atau hype sesuai dengan perkiraan. Dengan begitu, tetap saja ada risiko jika informasi tersebut salah dan memberi dampak yang merugikan.

Penggunaan lain dari istilah front running ialah bagi validator serta node. Pada konteks ini, front running mempunyai arti suatu situasi yang mana validator atau bot mendahulukan transaksi yang memiliki biaya gas tertinggi agar mendapatkan lebih banyak keuntungan ketika bertransaksi.

Selain itu, front running juga merupakan bagian MEV atau Maximal Extractable Value dengan validator melakukannya untuk memperoleh keuntungan tambahan melalui pengurutan transaksi. Istilah ini bisa amat merugikan penggunanya, khususnya pada aplikasi DeFi, semisal UniSwap.

Baca juga: Yuk Kenali Apa Itu Risiko Investasi dan Jenis-Jenisnya

Cara Kerja Front Running

cara kerja front running

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara kerja dari front running adalah seorang investor mempunyai informasi seputar transaksi investasi dan mengeksploitasinya agar bisa mendapatkan keuntungan pribadi. Umumnya, praktik ini dilakukan oknum broker atau pialang saham, walaupun tak menutup kemungkinan perusahaan dana pensiun, asuransi, Manajer Investasi, atau investor individu juga bisa menjadi pelaku tindakan ilegal ini.

Oknum broker atau pialang yang mendapat pesanan nasabah untuk melakukan pembelian saham dengan jumlah besar biasanya menyadari bahwa harga akan meningkat. Oleh sebab itu, menanggapi hal tersebut, ia akan melakukan front running atau curi start dan membeli saham itu sendiri.

Kemudian, oknum pialang akan mengeksekusi pesanan besar yang diajukan oleh nasabahnya tadi dan membuat nilai saham yang bersangkutan naik dengan signifikan. Pihak pialang lalu bisa menjual sahamnya di harga lebih tinggi dan menarik keuntungan yang menjanjikan. Dengan begitu, oknum tersebut bisa mendapatkan easy money dan capital gain besar dalam kurun waktu yang singkat.

Di samping itu, pengelola dana atau Manajer Investasi di sebuah perusahaan asuransi maupun dana pensiun bisa pula melakukan praktik curi start ini. Misalnya, mereka memutuskan untuk membeli saham tertentu dengan jumlah besar pada portofolio perusahaan.

Ketika akan meminta pialang mengeksekusi pembelian di portofolio perusahaan, oknum tersebut bisa saja melakukan pembelian lebih dulu pada portofolio pribadinya. Lalu, saat perusahaan sudah melakukan pembelian saham dengan nilai yang besar dan harganya otomatis meningkat, oknum tersebut akan langsung menjual saham di portofolio pribadinya agar bisa menarik keuntungan dengan jumlah besar.

Baca juga: Permasalahan Investasi di Indonesia, Apa Saja?

Cara Mencegah Front Running

Satu-satunya cara untuk mencegah praktik front running adalah dengan mengawasi setiap transaksi dengan ketat dan menjalankan standar etika yang tinggi ketika bertransaksi. Pasalnya, oknum yang melakukan praktik ini hanya bisa ditahan oleh lembaga pertukaran sekuritas apabila mereka terbukti bersalah dan berniat melakukan tindakan ilegal ini.

Di samping itu, pemberian sanksi dan hukuman yang berat juga bisa menjadi cara efektif untuk mencegah aksi curi start ini. Apabila kontrol internal dari perusahaan sekuritas abai dan tidak ketat, risiko terjadinya front running bisa menjadi sangat tinggi dan memicu kerugian besar bagi investor.

Dalam jangka panjang, jika praktik front running terus dilakukan dan tak ada upaya untuk mencegahnya, lama kelamaan tingkat kepercayaan publik terhadap dunia investasi akan menurun. Ketika hal tersebut terjadi, industri investasi tidak akan bisa berkembang dan sangat sulit untuk dapat mengembalikan tingkat kepercayaan publik terhadap dunia investasi.

Keuntungan Front Running

Meski termasuk sebagai tindakan ilegal dan menyalahi hukum, tapi tak dapat dipungkiri bahwa praktik front running memiliki beberapa keuntungan, antara lain: 

  • Praktik ini membantu transaksi sekuritas massal tanpa perusahaan trading besar mempengaruhi pergerakan harga.
  • Investor kecil bisa mendapatkan keuntungan besar dari aktivitas trading ini. Walaupun ilegal, mereka mampu memperoleh imbal hasil besar dalam kurun waktu terbatas dan tanpa perlu membayar biaya tambahan.
  • Broker juga bisa mendapat komisi jika mereka memberi saran kepada kliennya terkait kemungkinan terjadinya kenaikan harga ini dan melakukan front running.
  • Sulit untuk bisa dilacak karena terbebas dari pengawasan lembaga sekuritas karena praktik ini menunjukkan mekanisme trading yang normal.
  • Ketika transaksi yang lebih besar sudah dilakukan dan dilaporkan pada publik, melakukan pembelian atau penjualan sebelum transaksi klien dilakukan tidak dianggap ilegal.

Baca juga: Investasi Asing Langsung dan Tidak Langsung di Indonesia

Kekurangan Front Running

Di sisi lain, ada banyak kekurangan dari melakukan praktik front running ini. Berikut beberapa di antaranya.

  • Seluruh proses dari praktik ini dianggap ilegal dan tidak etis.
  • Jika klien tiba-tiba memutuskan untuk membatalkan pengajuan, pesanan yang sudah dilakukan oleh broker berisiko mengalami kerugian besar atau tanpa imbal hasil sama sekali.
  • Praktik ini dapat membuktikan kerugian bagi klien investor baru yang mengajukan pesanan transaksi jika harga saham meningkat ketika broker secara sengaja membongkar rencana transaksi tersebut ke publik.
  • Jika sampai ketahuan oleh pengawas lembaga sekuritas, broker atau trader berisiko mendapat sanksi dan hukuman yang berat karena turut serta pada praktik ilegal ini.

Contoh Praktik Front Running

Agar lebih mudah memahami praktik front running, simak contohnya berikut ini.

Contoh 1

Sebuah broker mendapat pesanan untuk menjual 5 juta saham dari perusahaan A. Sebagai dampak dari penjualan tersebut, harga saham perusahaan tersebut hampir bisa dipastikan akan menurun.

Menanggapi hal tersebut, broker melepas 2 ribu saham perusahaan A dari akun pasarnya sebelum mengeksekusi pesanan kliennya. Sesuai perkiraan, penjualan 5 juta saham perusahaan A tersebut membuat harga sahamnya menurun drastis. Kemudian, broker tersebut melakukan pembelian kembali 2 ribu saham yang dijualnya agar bisa mendapatkan selisih harga sebagai keuntungan.

Contoh 2

Seorang penasihat keuangan mendapat laporan tentang investasi di perusahaan Z. Di waktu bersamaan, informasi tersebut masih beredar di segelintir investor saja dan menunjukkan dengan jelas tentang potensi pembelian saham perusahaan Z. Melalui informasi tersebut, banyak investor akan membeli saham perusahaan ini dan membuat nilainya melambung.

Sebelum memberikan informasi tersebut pada investor lainnya, penasihat keuangan lebih dulu membeli 500 lot saham perusahaan Z. Alhasil, ia mampu mendapatkan keuntungan ketika laporan tersebut beredar di kalangan investor publik yang membuat nilainya naik drastis.

Baca juga: Caranya Mudah, Untungnya Berlimpah! Begini Cara Sukses Investasi Bitcoin

Front Running Adalah Tindakan Ilegal yang Bisa Berakhir dengan Hukuman dan Sanksi

Intinya, front running adalah bentuk tindakan manipulasi pasar yang bisa terjadi di hampir semua pasar saham seluruh dunia di mana oknum menggunakan informasi transaksi tertentu untuk mendapatkan keuntungannya sendiri. Praktik tersebut dianggap ilegal dan pelakunya bisa dijerat dengan hukuman berat jika terbukti melakukannya. Karenanya, standar etik dan pengawasan perlu ditingkatkan agar praktik front running bisa dicegah dan dihindari.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement