Rabu 19 Jul 2023 09:00 WIB

Mengenal Kebijakan Diskonto: Pengertian, Contoh, dan Dampak dan Manfaatnya

Salah satu kebijakan BI untuk mengatur peredaran uang adalah diskonto. Kenali pengertian dan manfaat diskonto di artikel ini!

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Pemerintah melakukan banyak langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi, salah satunya dengan menerapkan kebijakan diskonto. Secara garis besar, kebijakan diskonto ini merupakan sebuah kebijakan yang dijalankan untuk menambah maupun mengurangi tingkat peredaran uang di tengah-tengah masyarakat. 

Politik diskonto adalah komponen dari sejumlah instrumen yang diambil pemerintah dalam kebijakan moneter. Pemerintah melalui Bank Indonesia selaku bank sentral di tanah air memiliki hak dalam mengatur jumlah peredaran uang serta besaran tingkat suku bunga yang diterapkan pada semua bank umum di tanah air. 

Baca Juga: Mengenal Istilah Racketeering, Tindakan Kriminal yang Umumnya Mengacu Aksi Pemerasan

 

Pengertian Kebijakan Diskonto

Diskonto

Diskonto Adalah Salah Satu Kebijakan BI

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian diskonto adalah potongan maupun bunga yang wajib dibayarkan oleh setiap orang yang melakukan penjualan wesel maupun surat dagang yang diuangkan lebih awal sebelum waktu pencairannya. 

Kebijakan politik diskonto ini adalah kebijakan yang diputuskan oleh BI untuk mengurangi maupun meningkatkan jumlah peredaran uang di masyarakat, di mana hal ini dilakukan dengan langkah menurunkan atau menaikkan suku bunganya. Dalam hal ini, bunga diskonto adalah salah satu komponen penting. 

Tujuan utama penerapan kebijakan diskonto adalah untuk mengatur aktivitas perekonomian masyarakat, sehingga pemerataan dalam ekonomi bisa tercapai dengan baik. Meningkatkan suku bunga diskonto adalah salah satu cara untuk mengurangi peredaran uang serta sekaligus menekan inflasi. 

Contoh Kebijakan Diskonto

Pemerintah melalui Bank Indonesia pernah melakukan beberapa kebijakan diskonto, antara lain: 

  1. Merilis Surat Berharga 

    Surat berharga yang dirilis kepada masyarakat ini bisa saja dalam berbagai bentuk, seperti: Saving Bond Ritel (SBR), surat utang, obligasi, dan yang lainnya. Kebijakan politik diskonto yang satu ini biasanya dilakukan oleh pemerintah untuk menampung dana yang berasal dari masyarakat, di mana pengembalian dana ini telah diatur sesuai dengan jangka waktu tertentu, termasuk sejumlah bunga yang telah ditetapkan sejak awal. 

    Pada umumnya, hasil penjualan surat-surat berharga ini akan digunakan untuk membiayai berbagai kepentingan pemerintah, seperti: membiayai berbagai sektor vital, memenuhi kebutuhan APBN, membangun berbagai infrastruktur, dan yang lainnya. 

  2. Meningkatkan Suku Bunga Acuan 

    Kebijakan diskonto yang satu ini juga sering dilakukan oleh pemerintah, tepatnya oleh BI selaku pihak yang berwenang untuk urusan tersebut. Peningkatan BI Rate atau suku bunga acuan ini harus dijalankan dengan baik oleh seluruh bank umum yang menjalankan bisnisnya di tanah air. 

    Jika BI Rate mengalami kenaikan, maka suku bunga bank secara otomatis akan mengalami peningkatan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi, sehingga masyarakat akan lebih antusias untuk menabungkan uang mereka ke bank. Secara bersamaan, tingkat inflasi juga akan mengalami penurunan. 

  3. Menurunkan Suku Bunga Acuan 

    Penurunan suku bunga acuan merupakan politik diskonto lainnya yang pernah dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan yang satu ini memiliki beberapa tujuan sekaligus, antara lain: membuat perputaran uang di masyarakat meningkat, menyalurkan uang ke berbagai sektor yang lebih produktif, dan yang lainnya. 

    Jika Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, maka kebanyakan masyarakat akan melakukan penarikan dana mereka di bank dan memanfaatkan dana tersebut untuk melakukan transaksi di pasar. Di saat bersamaan, penurunan suku bunga ini juga biasanya akan dibarengi dengan inflasi yang menyebabkan kenaikan harga di pasar, nilai rupiah yang menurun seperti ini akan membuat masyarakat menjadi lebih konsumtif. 

    Kondisi di atas tidak selalu buruk, sebab tingginya jumlah uang yang beredar seperti ini akan membuat aliran uang lebih banyak ke masyarakat luas, terutama mereka yang berada dalam posisi kekurangan uang. Kebijakan diskonto adalah sesuatu yang berpengaruh besar pada perekonomian masyarakat, dan tidak hanya mempengaruhi segelintir masyarakat saja. 

    Baca Juga: Pasar Monopoli: Pengertian Beserta Keuntungan dan Kekurangannya

Dampak Kebijakan Diskonto

Diskonto

Kebijakan Diskonto untuk Mengontrol Peredaran Uang

Kebijakan diskonto adalah sebuah kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengontrol peredaran uang di tengah-tengah masyarakat. Hal ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan, bunga diskonto adalah salah satu di antaranya. Penerapan kebijakan ini diharapkan membawa dampak baik dalam perekonomian.

Ada banyak dampak yang bisa ditimbulkan oleh kebijakan diskonto, beberapa di antaranya seperti berikut ini: 

  1. Stabilitas Harga yang Terjaga 

    Harga barang di pasaran tentu akan ikut berpengaruh pada kondisi ekonomi secara keseluruhan. Jika harga barang terlalu tinggi, maka tingkat permintaan dari konsumen akan mengalami penurunan. Saat terjadi penurunan permintaan ini, secara otomatis daya produksi juga akan mengalami penurunan. 

    Kondisi di atas akan membuat stabilitas harga menjadi tidak bisa tercapai dengan baik. Namun jika kebijakan diskonto dilakukan dengan tepat, maka kestabilan harga pasar akan terjaga. Hal ini juga akan berdampak baik untuk keberlangsungan ekonomi secara keseluruhan.

  2. Lapangan Kerja yang Lebih Luas

    Kebijakan diskonto adalah salah satu cara pemerintah untuk mengontrol peredaran uang di tengah-tengah masyarakat. Penerapan bunga diskonto adalah salah satu cara pemerintah untuk mencapai hal tersebut. Politik diskonto ini akan menciptakan kestabilan dalam perekonomian masyarakat luas, bahkan di semua lini sekaligus. 

    Jika kondisi ekonomi berjalan dengan stabil, maka aktivitas investasi juga akan berjalan dengan lancar. Masyarakat tidak akan takut untuk membelanjakan atau bahkan menyimpan uang mereka di bank. Stabilitas ekonomi yang seperti ini memberikan dampak positif bagi dunia industri, termasuk membuka peluang terciptanya lapangan kerja yang lebih luas. 

  3. Menciptakan Stabilitas Ekonomi 

    Di dalam perekonomian sebuah negara, inflasi merupakan salah satu tantangan terbesar. Jika inflasi terjadi, maka harga berbagai barang di pasar akan meningkat, sehingga daya beli masyarakat menjadi menurun. Kondisi seperti ini jelas akan membuat perekonomian menjadi tidak stabil.

    Namun saat kebijakan diskonto diterapkan, maka laju inflasi bisa ditekan dengan baik. Hal ini akan memberikan dampak positif dan membuat perekonomian menjadi stabil. Kebijakan diskonto dan penerapan bunga diskonto adalah salah satu langkah pemerintah untuk menciptakan dan menjaga kestabilan ekonomi. 

Manfaat Politik Diskonto

Kebijakan diskonto adalah satu di antara sejumlah kebijakan moneter dengan berbagai manfaat sekaligus, antara lain: 

  1. Meningkatkan Nilai Cadangan Uang untuk Menghadapi Krisis Moneter

    Setiap negara berpeluang mengalami krisis moneter, sehingga penting untuk mengantisipasi hal tersebut dengan baik. Ini merupakan kondisi di mana negara tidak lagi mampu dalam memenuhi berbagai keperluan rakyatnya atau tidak mampu melakukan pembayaran utangnya dengan baik (khususnya berbagai utang luar negeri).

    Ketika terjadi krisis moneter di sebuah negara, maka kebijakan diskonto bisa menjadi solusi terbaik. Bank sentral bisa menerapkan kebijakan ini dengan beberapa langkah, salah satunya dengan menaikkan tingkat suku bunga bank. Hal ini akan memicu masyarakat untuk menyimpan atau meminjamkan uang mereka kepada bank, sehingga krisis bisa teratasi dengan baik.

  2. Mengendalikan Harga Barang di Pasaran 

    Kestabilan harga barang di pasar merupakan manfaat lainnya yang bisa didapatkan dari kebijakan diskonto. Saat harga barang di pasaran terlalu tinggi, maka penerapan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan suku bunga adalah keputusan yang tepat. 

    Suku bunga yang tinggi akan membuat masyarakat lebih tertarik untuk menyimpan uang mereka di bank. Hal ini akan membuat pembelanjaan menurun, sehingga permintaan akan barang di pasaran menjadi ikut menurun. Secara otomatis, kondisi tersebut akan membuat harga berbagai barang di pasaran juga ikut mengalami penurunan. 

  3. Membuat Nilai Kurs Menguat

    Untuk menjaga stabilitas ekonomi, pemerintah tentu wajib menjaga nilai kurs tetap stabil. Kondisi ini akan dipengaruhi oleh banyak banyak hal, termasuk kemudahan dalam melakukan investasi. Jika investor asing bisa mengakses investasi dengan mudah, maka nilai tukar kurs rupiah juga akan meningkat dengan baik dan hal ini membawa dampak positif bagi ekonomi. 

  4. Mengendalikan Laju Inflasi 

    Kebijakan diskonto juga akan mengendalikan laju inflasi, sehingga memenuhi kebutuhan ekonomi di saat-saat tertentu. Naik turunnya inflasi ini tidak selalu buruk, sebab hal ini memicu terjadinya perubahan nilai konsumsi pada masyarakat, sehingga tidak stagnan dan bisa mengalami perkembangan.

Kebijakan Diskonto Memberi Dampak Positif bagi Ekonomi

Kebijakan diskonto dan penerapan bunga diskonto adalah dua langkah yang diambil pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi. Bukan hanya menangani permasalahan ekonomi dalam skala kecil, namun kebijakan diskonto bisa memberikan dampak besar di dalam perekonomian sebuah negara.

Baca Juga: Apa Itu Redlining? Praktik Diskriminatif yang Buat Kalangan Tertentu Tak Bisa Mengakses Layanan Keuangan

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement