Sabtu 22 Jul 2023 09:00 WIB

Antara Ikut Arisan dan Investasi, Mana yang Lebih Baik Dipilih? Berikut Pertimbangannya

Ada beberapa cara untuk bisa mendapatkan uang, seperti mengikuti arisan atau melakukan investasi. Ketahui keuntungan dan kerugian dari keduanya.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan aktivitas arisan yang bisa dibilang sudah menjadi tradisi pada kalangan tertentu. Biasanya, arisan ini dilakukan oleh kumpulan keluarga maupun pertemanan. Tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, arisan juga dapat sekaligus menjadi kesempatan untuk menabung rutin tiap bulan.

Karena tujuannya tersebut, tidak sedikit orang yang bingung mempertimbangkan lebih baik ikut arisan ataukah berinvestasi, khususnya di instrumen reksa dana yang bisa dimulai dengan modal kecil. Sebenarnya, antara arisan dan investasi merupakan 2 aktivitas berbeda dengan tujuan yang berbeda pula.

Lalu, apa saja perbedaan antara arisan dan investasi ini yang penting untuk dipahami? Juga, jika diharuskan untuk memilih salah satu di antara keduanya, mana yang lebih ideal bagi kondisi keuanganmu? Nah, jika kamu ingin tahu jawaban dari pertanyaan tersebut, simak penjelasan tentang arisan dan investasi berikut ini.

Baca juga: 5 Manfaat dari Arisan Uang atau Barang

 

Keunggulan Ikut Arisan

arisan

Arisan

Sebagai salah satu tradisi yang kerap dilakukan oleh sejumlah kalangan, arisan tentu mampu memberi beragam keunggulan, antara lain:

  • Menjadi Ajang Silaturahmi: Dengan rutin mengikuti arisan, seseorang bisa lebih sering untuk bertemu dengan kerabat, teman, atau anggota keluarga yang mengikutinya. Dengan aktivitas ini, tali silaturahmi bisa senantiasa terjaga.
  • Memperluas : Melalui arisan pula kamu bisa memperluas networking dan berkenalan dengan relasi yang baru. Sebagai contoh, arisan dengan keluarga besar bisa membantumu bertemu dengan anggota keluarga jauh yang mungkin memiliki channel bisnis atau perusahaan, pun relasi dalam konteks tersebut. Selain itu, jika kamu sedang mengembangkan bisnis, arisan juga bisa menjadi ajang untuk promosi sehingga mampu meningkatkan potensi penjualan.
  • Paksaan untuk Menabung: Keunggulan lain dari ikut arisan adalah mampu menjadi sarana untuk memaksamu menabung. Sebab, arisan mewajibkan para anggotanya untuk membayar iuran tiap bulan sesuai dengan nominal yang sudah disepakati. Dalam kata lain, setiap pesertanya bisa mendapatkan simpanan tidak terduga saat memenangkan arisan nanti.

Baca juga: Untung Rugi Ikut Arisan yang Harus Kamu Tahu

Kekurangan Ikut Arisan

Meski memberikan beragam keunggulan di atas, arisan ternyata juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diketahui para anggotanya, antara lain:

  • Risikonya Tak Bisa Dikontrol: Ketika arisan, para pesertanya tergolong tak mampu mengontrol risikonya. Misalnya, terdapat risiko gagal bayar pada arisan yang bisa dibilang merupakan risiko paling besar dalam aktivitas tersebut. Risiko ini bisa terjadi saat ada salah satu peserta atau anggota yang tak mampu membayar iurannya sesuai ketentuan.
  • Tak Memberi Peluang Imbal Hasil: Arisan tidak memberi potensi imbal hasil atau keuntungan selayaknya yang didapatkan ketika dana diinvestasikan. Bahkan, untuk berbagai kebutuhan, seperti konsumsi maupun uang kas, iuran arisan harus terpangkas dan membuatnya menjadi sarana menabung yang kurang efektif.
  • Aktivitasnya Di Luar Payung Hukum: Arisan juga tak memiliki payung hukum yang kuat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para anggotanya. Pasalnya, aktivitas ini umumnya hanya dilakukan dengan dasar kesepakatan bersama antara anggotanya.
    Kasus penipuan akibat arisan bodong pun tidak sulit ditemukan di sejumlah portal berita. Oleh karena itu, ketika berencana untuk mengikuti acara arisan, pastikan saling mengenali para anggotanya dengan baik dan bila perlu hanya ajak orang-orang yang sepenuhnya bisa dipercaya, misalnya anggota keluarga besar atau teman kerja guna menghindari risiko tertipu.

Keunggulan Investasi

Investasi

Beralih ke investasi, berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari aktivitas tersebut.

  1. Menyesuaikan Risiko dengan Diversifikasi

    Dengan investasi, ambil saja contoh di instrumen reksa dana, kamu sebagai investor bisa melakukan diversifikasi pada portofolio. Proses diversifikasi sendiri pun dapat disesuaikan dengan tujuan investasi dan profil risiko yang dimiliki.

    Sebagai contoh, untuk tujuan investasi jangka pendek, pilih produk rendah risiko seperti reksa dana pasar uang. Sementara untuk tujuan jangka panjang, reksa dana saham dengan risiko dan peluang imbal hasil tinggi bisa menjadi pilihan ideal. Selain itu, guna mengontrol risikonya, kamu juga bisa melakukan diversifikasi dengan mengalokasikan sebagian modal investasi di sebuah produk reksa dana, dan sebagian lainnya di produk yang berbeda sesuai kebutuhan.

    Sebagai rekomendasi, terdapat 3 jenis produk reksa dana yang populer dijadikan pilihan oleh investor. Yang pertama adalah reksa dana pasar uang yang memiliki tingkat risiko dan peluang imbal hasil paling rendah dibanding jenis lainnya.

    Lalu, ada pula reksa dana obligasi yang menempatkan setidaknya 80 persen aset di obligasi atau surat utang dan dianggap memiliki peluang risiko menengah atau moderat. Sementara jika mengharapkan peluang imbal hasil paling tinggi, investor bisa memilih reksa dana saham yang memiliki tingkat fluktuasi besar dan idealnya dipilih untuk jangka waktu investasi di atas 5 tahun.

  2. Manajemen secara Profesional

    Selain itu, ketika berinvestasi di produk reksa dana, pengelolaan portofolio investasi pasti dilakukan dengan profesional oleh Manajer Investasi sarat pengalaman. Sehingga, instrumen investasi jenis ini bisa mempermudah investor dalam mengambil keputusan sesuai tujuan keuangannya, termasuk untuk yang masih pemula sekalipun.

  3. Beri Peluang Imbal Hasil Menjanjikan

    Keunggulan investasi yang lainnya adalah memberi peluang imbal hasil yang menjanjikan sesuai dengan jenis dan performa dari instrumen yang dipilih. Meski begitu, untuk bisa memberi keuntungan yang satu ini, investor perlu memilih instrumen dan produk investasi, serta mengambil keputusan yang tepat.

    Misalnya, ketika menanam modal di instrumen reksa dana pasar uang, investor bisa mendapatkan peluang imbal hasil sebesar 4 persen per tahunnya. Jika setiap bulan rutin menabung sebesar 500 ribu selama setahun atau 12, dana yang terkumpul bisa berkembang menjadi 6,1 juta. Nominal tersebut tentu relatif lebih besar dibanding sekedar menabungnya saat arisan yang hanya akan terkumpul sebanyak 6 juta.

Baca juga: 5 Jenis Utang yang Sering Menimbulkan Masalah Keuangan

Pertimbangan Antara Ikut Arisan dan Investasi

Jika membandingkan antara keduanya, arisan mungkin oleh kebanyakan orang dianggap sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan. Tapi, jika dilihat dari segi keuangan, arisan pada dasarnya tak memberi keuntungan finansial yang signifikan bagi para anggotanya. Oleh karena itu, jika mengedepankan tujuan finansial di masa depan, investasi menjadi pilihan yang lebih ideal karena mampu memberi potensi imbal hasil seiring waktu.

Hal serupa juga berlaku jika kamu ingin meraih kondisi keuangan yang lebih baik di masa depan. Dalam situasi tersebut, barangkali investasi jauh lebih bijak dijadikan pilihan dibanding mengikuti arisan. Di samping itu, tidak ada yang tahu kapan kamu akan mendapatkan nomor untuk meraih hasil arisan.

Tak hanya itu, investasi juga menawarkan lebih banyak pilihan yang mampu disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investor. Misalnya, jika masih awam dengan dunia investasi, kamu bisa menanam modal di instrumen reksa dana yang memiliki cara kerja simpel dan bisa dimulai dengan nominal receh. Di samping itu, investasi juga bisa dilakukan pada sektor riil, misalnya properti yang mampu memberi fungsi nyata berupa tempat tinggal, lokasi bisnis, ataupun disewakan agar bisa mendapatkan pemasukan tambahan.

Walaupun begitu, antara memilih arisan dan investasi, pada dasarnya pengambilan keputusan sepenuhnya berada di tanganmu. Jika fokus utama yang ingin diraih adalah mendapatkan peluang imbal hasil dan menjaga kondisi keuangan, investasi tidak diragukan menjadi pilihan yang tepat.

Namun, jika kamu ingin mendapatkan keuntungan lain dari arisan, misalnya memperluas networking, menjaga tali silaturahmi antar sesama anggota, ataupun menjadi paksaan agar bisa menabung, maka tak ada salahnya untuk menjalankan aktivitas tersebut. Pastikan jika kondisi keuangan sudah terjaga terlebih dulu sebelum memutuskan untuk mengikuti arisan.

Baca juga: Instrumen Investasi – Jenis dan Tips Investasi

Pilih yang Paling Menguntungkan Antara Arisan dan Investasi 

Pada dasarnya, antara ikut arisan dan investasi, keduanya merupakan 2 kegiatan yang sama-sama bisa dipilih untuk mengumpulkan uang. Dengan arisan, kamu bisa mendapat beragam keuntungan, seperti dipaksa untuk menabung, memperluas networking, hingga menjaga tali silaturahmi antar para anggotanya.

Sementara dengan investasi, aktivitas ini mampu memberi peluang imbal hasil untuk mengembangkan nilai dana yang terkumpul di dalamnya seiring waktu. Sehingga, jika diharuskan untuk memilih di antara keduanya, sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kondisi keuanganmu serta pilih yang paling menguntungkan.

Baca juga: 6 Alasan Pentingnya Investasi Sejak Dini

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement