Kamis 10 Aug 2023 18:00 WIB

Mengenal Permintaan Efektif, Potensial dan Absolut

Apa itu permintaan efektif, absolut, potensial serta apa efeknya dalam perekonomian? Simak selengkapnya di artikel ini agar mengerti pengertian, fungsi, dan cara menghitungnya

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Permintaan efektif merupakan permintaan yang dibarengi dengan keinginan serta kemampuan untuk membayar sebuah produk maupun jasa tertentu. Permintaan ini terbilang normal, di mana jumlah barang dan juga harga yang ditawarkan juga dalam kondisi normal. 

Permintaan itu sendiri bisa didefinisikan sebagai keinginan maupun kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk atau layanan jasa dalam kurun waktu/ periode tertentu. 

Adam smith, seorang filosofer dan economist yang berasal dari Skotlandia, membedakan konsep permintaan ke dalam 3 kategori, antara lain: permintaan efektif, permintaan potensial, serta permintaan absolut. 

Pemisahan konsep di atas tentu akan mempermudah kita untuk memahami dengan baik lingkup permintaan itu sendiri. Pada dasarnya, masing-masing kategori di atas memiliki karakteristik tersendiri. 

Permintaan efektif dan permintaan potensial tentu memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan keduanya akan lebih mudah untuk dimengerti dengan memahami arti dan contoh permintaan efektif itu sendiri. 

Baca Juga: Break Even Point: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

 

Apa itu Permintaan Efektif? 

Permintaan Efektif, Absolut, dan Potensial berkaitan dengan Supply & Demand

Permintaan efektif adalah permintaan yang dibarengi dengan keinginan dan kemampuan untuk membayar sebuah produk atau layanan jasa tertentu. Artinya,  permintaan yang efektif adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan keuangan yang baik dari konsumen. 

Pengertian permintaan efektif bisa dipahami dengan mudah pada kondisi pasar yang normal, di mana ada banyak konsumen yang mencari kebutuhan mereka dan berniat membeli berbagai kebutuhan tersebut dengan uang dalam jumlah memadai yang mereka miliki.  

Permintaan efektif adalah sebuah variabel penting yang mendukung serta mempertahankan keberlangsungan ekonomi dalam skala yang luas. Permintaan yang efektif adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan bayar konsumen, di mana hal ini dapat dijadikan sebagai alat untuk menghitung volume permintaan itu sendiri. 

Rumus untuk Menghitung Permintaan Efektif

Perhitungan untuk permintaan efektif bisa dihitung dengan rumus seperti berikut ini: 

PE = P + (I – E) + DC

Keterangan:

PE: volume permintaan efektif yang ingin diketahui

P: volume produksi total dari usaha sejenis

I: volume impor produk yang sama dari negara lain

E: volume ekspor untuk produk yang sama

DC: selisih persediaan awal dan akhir produk

Contoh Perhitungan Permintaan Efektif

Permintaan efektif dan permintaan potensial memiliki perbedaan yang cukup besar, sehingga penting untuk memahami keduanya dengan benar. Selain memahami pengertian permintaan efektif, simak contoh permintaan efektif berikut ini sebagai gambaran: 

Contoh: 

Jumlah produksi sandal di Kota Bandung adalah sebanyak 2.000.000 di tahun 2020 lalu, sedangkan jumlah produksi sandal yang masuk ke kota Bandung di tahun tersebut adalah sebanyak 500.000 dan jumlah sandal yang diekspor dari Bandung ke luar negeri adalah sebanyak 1.000.000, sementara jumlah selisih awal dan selisih akhir yang terjadi di tahun tersebut adalah sebanyak 200.000. Lalu, berapa nilai volume permintaan efektif yang didapatkan? 

Berdasarkan contoh permintaan efektif di atas, maka volume permintaan bisa dihitung sebagai berikut: 

PE = P + (I – E) + DC

PE = 2. 000.000 + (500.000 – 1.000.000)  + 200.000

PE = 1.300.000

Permintaan yang efektif adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan keuangan konsumen yang memadai. Permintaan efektif adalah termasuk permintaan yang terbilang mudah untuk diaktualisasi. 

Berdasarkan pengertian permintaan efektif dan juga contoh permintaan efektif di atas tentu sudah akan lebih mudah untuk memahami jenis permintaan yang satu ini secara lebih mendalam. 

Apa itu Permintaan Absolut? 

Jika permintaan efektif adalah salah satu poin penting di dalam pembangunan ekonomi, maka hal sebaliknya justru terjadi dalam permintaan yang satu ini. Permintaan absolut menjadi permintaan yang tidak memberi efek dalam ekonomi makro itu sendiri. 

Kenyataan di atas sekaligus membuat permintaan absolut, permintaan efektif dan permintaan potensial memiliki perbedaan yang besar. Ketiganya memang memiliki karakteristik masing-masing, begitu juga dampak yang ditimbulkannya dalam ekonomi itu sendiri. 

Permintaan absolut adalah keinginan maupun kebutuhan seseorang terhadap produk tertentu, misalnya: makanan, minuman, pakaian, transportasi, dan yang lainnya. 

Namun di dalam permintaan ini tidak diperhitungkan keinginan konsumen dalam membayar produk-produk tersebut, di mana hal ini biasanya berkaitan dengan berbagai hal, seperti: status ekonomi, kuantitas produk yang terbatas, harga produk yang terlalu tinggi, pendapatan yang rendah, dan yang lainnya. 

Melalui penjelasan di atas, jelas permintaan absolut sangat berbeda dengan permintaan efektif, sebab permintaan yang efektif adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan bayar konsumen, sementara permintaan absolut mengabaikan hal tersebut.

Contoh Permintaan Absolut

Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, permintaan absolut merupakan permintaan yang tidak memiliki korelasi dengan kemampuan bayar seseorang. Hal ini sekaligus membuatnya berbeda dengan permintaan efektif dan permintaan potensial

Dengan kata lain, permintaan ini bisa dianggap sebagai keinginan semata, di mana seseorang yang menginginkan sebuah barang, tidak memiliki kemampuan keuangan untuk membeli dan membawa pulang barang tersebut. 

Contoh: 

  • Andre sangat ingin memiliki sebuah sepeda motor Vespa keluaran terbaru yang harganya Rp40 jutaan, sementara dia hanya memiliki uang sebanyak Rp2 juta saja. 
  • Tika memiliki keinginan untuk berlibur menggunakan kapal pesiar yang biaya paketnya sebesar Rp100 jutaan, namun Tika hanya memiliki tabungan sebanyak Rp4 juta saja. 

Berdasarkan contoh di atas, jelas terlihat bahwa permintaan absolut merupakan permintaan yang sulit untuk diwujudkan, sebab hal ini tidak dibarengi dengan kemampuan keuangan yang memadai sejak awal. 

Hal tersebut sekaligus membuat permintaan yang satu ini tidak memiliki pengaruh apapun terhadap ekonomi makro itu sendiri. Permintaan ini lebih terlihat seperti angan-angan semata dan tidak bisa diwujudkan oleh seseorang yang menginginkannya. 

Apa itu Permintaan Potensial?

Permintaan efektif dan permintaan potensial memiliki perbedaan, sebab permintaan potensial merupakan permintaan yang memiliki ketergantungan terhadap sejumlah variabel yang dapat memberi dampak ke depannya. 

Permintaan potensial merupakan permintaan yang bisa mengalami perubahan menjadi permintaan efektif, jika sejumlah syarat dapat dipenuhi. Berdasarkan penjelasan ini, maka jelas permintaan efektif adalah permintaan yang secara tidak langsung memiliki keterkaitan dengan permintaan potensial. 

Permintaan potensial bisa digambarkan sebagai ukuran kemampuan konsumen dalam membeli sebuah produk, namun konsumen yang bersangkutan belum melakukan pembelian produk tersebut. 

Permintaan yang efektif adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan bayar/ beli seorang konsumen, sementara di dalam permintaan potensial kemampuan bayar tersebut belum dimanfaatkan, sebab pembelian tersebut belum dilakukan oleh yang bersangkutan. 

Konsep permintaan potensial sangat berkaitan dengan skala potensi pasar, di mana hal tersebut cukup tergantung dengan kemampuan keuangan calon konsumen dalam membeli berbagai produk yang mereka butuhkan. 

Permintaan potensial itu sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: terjadinya penurunan harga produk, terjadinya peningkatan pada daya beli masyarakat, stok produk yang melimpah di pasar, terjadinya pertambahan jumlah penduduk. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan potensial adalah menurunnya harga produk, meningkatnya kemampuan beli masyarakat, pertambahan penduduk dan melimpahnya stok produk di pasaran.

Pengukuran jumlah permintaan potensial ini kerap dianggap tidak akurat, jika dibandingkan dengan pengukuran permintaan efektif. Agar lebih jelas, hal ini bisa dibedakan dengan cara memahami contoh permintaan efektif dan permintaan potensial. 

Baca Juga: Menguak Kondisi Ekonomi secara Menyeluruh, Ini Penjelasan Lengkap tentang Apa Itu Makroekonomi

Contoh Permintaan Potensial

Selain dengan melihat perbedaan pengertian permintaan efektif dengan permintaan potensial, perbedaan kedua permintaan ini juga bisa dilihat dari contoh keduanya. 

Contoh: 

Andre ingin membeli sebuah smartphone gaming yang harga jualnya sekitar Rp 15 jutaan. Untuk bisa membeli produk tersebut, Andre menabung selama 6 bulan terlebih dahulu. Namun saat tabungannya sudah cukup untuk membeli smartphone tersebut, Anda malah memilih untuk tidak membelinya, sebab ada kebutuhan lain yang dianggap lebih penting daripada smartphone tersebut. 

Berdasarkan contoh di atas, jelas terlihat bagaimana permintaan potensial bisa saja berubah dan tidak memberikan efek apapun pada ekonomi. Namun jika Andre melakukan pembelian smartphone tersebut, maka permintaan ini akan berubah menjadi permintaan efektif. 

Kenali Permintaan dan Dampaknya pada Ekonomi

Inventaris

Kelola Ketersediaan Barang

Pengertian permintaan efektif adalah permintaan yang dibarengi dengan kemampuan keuangan dari konsumen. Permintaan ini jelas memiliki perbedaan dengan permintaan absolut dan juga permintaan potensial. Kenali ketiga permintaan ini dan dampaknya pada ekonomi dengan cara yang tepat.

Baca Juga: Apa Itu Inventaris? Pengertian, Manfaat, dan Pengelolaan dalam Bisnis

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement