Salah satu hal yang bisa membuat hidup seseorang terasa nyaman dan jauh dari rasa khawatir adalah adanya jaminan perlindungan terhadap berbagai macam risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Walaupun tidak bisa sepenuhnya dihindari, tapi risiko masalah tentu bisa diantisipasi dengan cara dan strategi yang tepat.
Karenanya, banyak orang mulai memahami pentingnya mengajukan asuransi. Sebab, melalui asuransi, kamu bisa mendapat jaminan perlindungan terhadap risiko finansial dari masalah yang dapat terjadi kapan saja. Pada dasarnya, produk jaminan keuangan ini terbagi ke dalam beberapa jenis, salah satunya adalah asuransi konvensional.
Sejatinya, asuransi konvensional adalah jenis produk asuransi yang cara kerjanya kerap diaplikasikan oleh perusahaan asuransi pada umumnya, yaitu menjadi pihak penanggung terhadap nasabah asuransi yang menjadi pihak tertanggung. Jenis asuransi ini mengedepankan prinsip pengalihan risiko alias transfer risk melalui pembayaran premi yang dilakukan oleh para nasabahnya.
Selain itu, tentu ada banyak hal menarik untuk dibahas seputar asuransi konvensional ini. Mulai dari pengertian, keunggulan, hingga jenis atau contoh produknya, berikut adalah penjelasan lengkap tentang apa itu asuransi konvensional yang penting kamu pahami.
Baca Juga: Asuransi Syariah: Pengertian, Keunggulan, dan Contohnya
Pengertian Asuransi Konvensional
Asuransi Konvensional
Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan asuransi konvensional? Sebelum membahasnya, kamu perlu mengetahui tentang definisi asuransi secara umum. Pada dasarnya, asuransi adalah sebuah produk jaminan finansial berupa perjanjian yang dilakukan oleh perusahaan asuransi selaku pihak penanggung dan peserta atau nasabah asuransi selaku pihak tertanggung.
Sementara untuk definisi asuransi konvensional adalah sebuah produk asuransi di mana cara kerjanya mengedepankan prinsip transaksi atau jual beli risiko. Dalam istilahnya, cara kerja dari jenis asuransi ini adalah mengalihkan risiko atau transfer risk dari masalah yang dialami oleh pihak tertanggung ke pihak penanggung dengan ketentuan dan syarat tertentu.
Untuk bisa mendapatkan manfaatnya tersebut, pihak tertanggung diharuskan untuk membayar premi ke pihak penanggung. Sehingga, melalui pembayaran premi tersebut, pihak penanggung bersedia untuk memberi manfaat proteksi berupa pengalihan risiko finansial atas masalah yang terjadi pada pihak tertanggung pada pihak penanggung.
Dalam kata lain, bisa dipahami jika pihak tertanggung melakukan pengajuan atau bergabung menjadi nasabah asuransi. Lalu, risiko finansialnya akan ditanggung oleh pihak penanggung atau perusahaan asuransi dengan ketentuan dan kesepakatan yang tertulis pada polis asuransi.
Pada layanan asuransi konvensional, pihak tertanggung diharuskan untuk membayar premi dengan nominal tertentu hingga kesepakatan polisnya berakhir. Apabila pihak tertanggung tak memenuhi kewajibannya tersebut, hak untuk mendapat proteksi terhadap risiko finansial juga tidak bisa didapatkan.
Pun kalau pihak tertanggung tak melakukan pengajuan klaim asuransi sampai polis berakhir, perusahaan asuransi akan menjadi pihak yang diuntungkan karena tak perlu menanggung risiko finansial apa pun. Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan surplus underwriting.
Walaupun begitu, jika ternyata peserta asuransi melakukan pengajuan klaim manfaat dengan jumlah besar di waktu dekat, sudah pasti perusahaan harus memenuhi kewajibannya menanggung risiko finansial pihak tertanggung. Kondisi tersebut biasa dikenal dengan sebutan deficit underwriting.
Keunggulan Asuransi Konvensional
Sebagai salah satu jenis produk yang banyak ditawarkan oleh perusahaan asuransi, asuransi konvensional mempunyai beragam keunggulan jika dibandingkan dengan yang lain. Berikut adalah 4 keunggulan utama dari asuransi konvensional.
-
Banyak Opsi Pengelolaan Dana
Produk asuransi konvensional dipahami mempunyai banyak opsi pengelolaan dana yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi. Hal ini disebabkan pembayaran premi yang dilakukan oleh para nasabahnya bisa dialihkan pada pembiayaan atau investasi, maupun aktivitas keuangan lain agar mampu menghasilkan peluang keuntungan seoptimal mungkin.
Berbeda dengan asuransi syariah di mana pengelolaan dananya hanya boleh dilakukan pada instrumen keuangan berbasis syariah. Meski begitu, terkait strategi dan cara pengelolaan dananya, pihak perusahaan asuransi tetap memastikan transparansi dan meminta persetujuan para nasabahnya.
-
Menjanjikan Peluang Keuntungan Lebih Maksimal
Kelebihan lainnya dari asuransi konvensional adalah terkait besarnya potensi keuntungan yang mungkin diberikannya. Mengapa hal ini lebih mungkin terjadi pada jenis asuransi ini? Jawabannya simpel, yakni karena ada produk asuransi konvensional dengan sekaligus penawaran unit investasi yang biasa disebut sebagai asuransi unit link.
Ketika memilih asuransi konvensional jenis ini, kamu tidak hanya memperoleh manfaat perlindungan yang dijanjikan oleh asuransi sesuai ketentuan pada polis. Melainkan, pembayaran premi asuransi juga dialokasikan sebagai dana investasi dengan potensi keuntungan atau imbal hasil seiring waktu. Walaupun begitu, jika ternyata aktivitas investasi yang dilakukan tersebut malah melandai atau bahkan menurun, nasabah juga bisa mengalami kerugian.
-
Berfokus pada Praktik Jual Beli
Selain itu, seperti penjelasan sebelumnya, asuransi konvensional mengedepankan praktik jual beli pada layanannya. Premi yang telah dibayarkan oleh nasabah asuransi ini akan dikelola untuk membeli risiko pada perusahaan asuransi.
Melalui pembayaran premi tersebut, pihak perusahaan selaku penanggung bertanggung jawab untuk menanggung risiko terhadap nama pribadi atau keluarga selaku pihak tertanggung. Pemberian pertanggungan tersebut berlaku pada kesehatan, jiwa, maupun harta benda yang menjadi tanggungan asuransi disesuaikan dengan ketentuan pada polis dan jenis produk asuransinya.
-
Menawarkan Potensi Bonus Tambahan
Kelebihan terakhir yang tak kalah menariknya dari jenis asuransi konvensional adalah terkait banyaknya tawaran peluang bonus tambahan. Bagaimana maksudnya? Tergantung dari kebijakan yang diberlakukan oleh perusahaan asuransi, tidak jarang mereka akan menawarkan keuntungan tambahan guna menarik minat konsumen.
Pemberian bonus tambahan ini tentu beragam tergantung dari strategi yang dicanangkan oleh perusahaan asuransi. Salah satu contohnya adalah saat peserta atau nasabah asuransi tak melakukan pengajuan klaim manfaat asuransi sampai periode perjanjian polisnya berakhir.
Dalam kondisi tersebut, tidak jarang pihak perusahaan asuransi memberikan penghargaan pada peserta. Bahkan, beberapa perusahaan bahkan memberikan pengembalian atau refund terhadap premi yang selama ini dibayarkan oleh nasabah dengan persentase tertentu. Hal ini tentu saja bisa menjadi daya tarik yang menguntungkan nasabah dan menjadikan jenis asuransi ini lebih unggul.
Baca Juga: Mengenal Asuransi Tradisional, Jenis dan Perbedaannya dengan Asuransi Unit Link
Jenis Produk Asuransi Konvensional
Jenis Produk Asuransi Konvensional
Ketika membahas tentang produknya, ada banyak jenis asuransi konvensional yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi. Masing-masing jenis asuransi tersebut pun menawarkan manfaat proteksi yang beragam dan bisa dipilih menyesuaikan kebutuhan. Berikut adalah 3 jenis produk asuransi konvensional populer yang banyak diajukan oleh masyarakat umum.
-
Asuransi Jiwa
Sesuai namanya, produk asuransi konvensional ini memberi perlindungan terhadap hilangnya pemasukan seseorang maupun keluarga karena kematian pihak tertanggung yang merupakan pencari nafkah utama di keluarga yang bersangkutan. Melalui produk asuransi ini, apabila peserta asuransi tiba-tiba meninggal dunia maupun mengalami cacat permanen hingga membuatnya tak bisa lagi bekerja, perusahaan asuransi bakal memberi uang pertanggungan atau santunan terkait kondisi tersebut.
-
Asuransi Kesehatan
Selain itu ada asuransi kesehatan, yaitu jenis asuransi konvensional yang memberi jaminan pada pihak tertanggung apabila mengalami sakit maupun kecelakaan hingga membutuhkan pengobatan di rumah sakit. Biasanya, jenis asuransi ini memberi manfaat dalam bentuk uang pertanggungan atau penggantian terhadap biaya perawatan di rumah sakit. Biaya yang ditanggung bisa mencakup rawat jalan, rawat inap, sampai konsultasi dokter dan pembelian obat yang dibutuhkan.
-
Asuransi Kendaraan
Ada pula asuransi kendaraan atau asuransi mobil yang memberi manfaat proteksi berupa pemberian ganti rugi terhadap kerusakan maupun kehilangan pada kendaraan. Secara umum, terdapat 2 jenis produk asuransi kendaraan yang biasanya ditawarkan oleh perusahaan asuransi, yakni asuransi all risk serta asuransi TLO atau total loss only. Kedua jenis asuransi kendaraan tersebut tentu menawarkan manfaat perlindungan yang berbeda dengan biaya premi yang tak sama pula dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Selain ketiga contoh di atas, masih ada banyak lagi jenis produk asuransi konvensional yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi, seperti asuransi properti dan asuransi bisnis. Layanan, biaya premi, dan cakupan manfaat yang diberikan pun beragam tergantung dari kebijakan dan regulasi yang berlaku dari perusahaan yang bersangkutan.
Tak Ada Aturan Khusus, Apakah Asuransi Konvensional Sesuai dengan Kebutuhanmu?
Intinya, asuransi konvensional adalah produk asuransi yang berguna untuk mengalihkan risiko keuangan yang dialami oleh nasabah ke pihak perusahaan asuransi. Terkait cara kerjanya, tak ada aturan khusus yang membatasi tentang aktivitas bisnis asuransi ini, berbeda dengan asuransi syariah yang wajib mengikuti aturan agama Islam. Nah, setelah memahami penjelasan di atas, apakah asuransi konvensional ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu dalam memilih produk asuransi?
Baca Juga: Mengenal Asuransi Unit Link yang Menawarkan Fitur Asuransi Sekaligus Investasi