Selasa 19 Sep 2023 12:15 WIB

Hidup dari Bunga Deposito, Fakta Atau Mitos Belaka? Ini Penjelasannya

Selain menjadi pilihan sarana investasi minim risiko dan cenderung stabil, dapatkah seseorang hidup hanya dari bunga deposito? Simak selengkapnya!

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Pernahkah kamu membayangkan menjalani kehidupan tanpa ada keharusan untuk bekerja agar bisa mendapatkan uang? Fase hidup seperti itu tentu menjadi impian banyak orang karena kebutuhan harian tetap bisa terpenuhi semuanya tanpa bergantung pada gaji tiap bulan. 

Lalu, bagaimana jika kamu diberitahu jika kondisi kehidupan seperti itu tidak mustahil untuk bisa terwujud? Salah satunya adalah dengan hidup dari bunga deposito. Ya, deposito adalah sebuah produk perbankan yang mampu memberikan imbal hasil bulanan dengan nominal tertentu tergantung dari tingkat bunga dan dana yang tersimpan di dalamnya. 

Karena cara kerjanya tersebut, tidak sedikit orang yang menempatkan uangnya pada produk perbankan ini dan menjadikan imbal hasil dari bunga bulanannya sebagai biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tapi, apakah benar hal tersebut bisa benar-benar dilakukan dan diwujudkan?

Nah, jika kamu penasaran tentang fakta atau mitos bisa menjalani hidup dari bunga deposito, simak penjelasannya berikut ini. 

Baca Juga: Wow, Bisa Untung Miliaran Hanya dengan ‘Compound Interest’. Apa itu?

 

Apa itu Deposito?

Deposito

Deposito

Deposito, bisa juga disebut sebagai deposito berjangka, merupakan produk perbankan yang memiliki cara kerja mirip dengan tabungan. Hanya saja, dana yang tersimpan di dalamnya tidak bisa dicairkan semudah dana tabungan. 

Sampai jangka waktunya berakhir, dana deposito yang dicairkan lebih cepat akan memunculkan sanksi denda pada pihak nasabah. Walaupun begitu, tingkat bunga yang diberikan oleh deposito secara umum lebih tinggi dibanding bunga tabungan sehingga lebih menguntungkan dijadikan sebagai sarana investasi. 

Cara kerja dari deposito sendiri sebenarnya cukup mudah untuk dipahami. Kamu hanya perlu menyetorkan dana dengan nominal tertentu. Anggap saja periode waktu deposito yang diajukan 1 tahun dengan setoran tiap bulan sebesar 1 juta dan bunga 6 persen per tahun.

Pada situasi tersebut, kamu tidak boleh mencairkan atau mengambil dana deposito selama 1 tahun. Jika memaksa untuk mencairkan dana tersebut, biasanya pihak bank bakal mengenakan penalti atau sanksi berupa denda atau pengurangan bunga. 

Umumnya, jangka waktu deposito adalah 1 bulan, 3 bulan, sampai 12 bulan atau 24 bulan, tergantung dari kebijakan dan kesepakatan nasabah dengan pihak bank. Jangka waktu deposito juga bisa diperpanjang sesuai kebutuhan atau secara otomatis melalui sistem ARO atau Automatic Roll Over. 

Jadi, ketika sudah memasuki masa jatuh tempo, melalui sistem ini jangka waktu deposito akan secara otomatis diperpanjang hingga pihak nasabah mengajukan pencairan dana. Pada lembaga perbankan resmi yang tergabung sebagai anggota LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan, ada garansi pengembalian dana deposito hingga senilai 2 miliar rupiah. 

Menghitung Besaran Bunga Deposito

Setelah memahami tentang pengertian deposito, kamu tentu penasaran bagaimana cara menghitung bunga deposito. Untuk lebih jelasnya, simak contoh cara menghitung bunga deposito berikut ini. 

Anggap saja kamu menempatkan dana ke produk deposito sebesar 10 juta rupiah dengan tingkat suku bunga sebesar 10 persen per tahunnya. Lalu, berapa besar bunga deposito jika dana tersebut ditempatkan selama 3 bulan?

Pertama-tama, kamu perlu menghitung bunga bersih atau bunga net per tahunnya.

10 persen x 10 juta x 80 persen (pajak deposito sebesar 20 persen)

Dari perhitungan tersebut, bisa diketahui jika bunga bersih deposito selama periode 1 tahun adalah 800 ribu. Dari hasil tersebut, kamu bisa mulai menghitung besaran bunga deposito dalam jangka waktu 3 bulan, yaitu sebagai berikut.

Bunga Bersih Deposito = Besaran Bunga Bersih Tahunan x Jumlah Hari di Bulan Berjalan x 365 hari

Bunga Bersih Deposito = 800 ribu x 90 (3 bulan) / 365 = 197.260

Berdasarkan perhitungan tersebut, bisa dipahami jika besaran bunga deposito yang akan kamu dapatkan dari menyimpan dana sebesar 10 juta selama 3 bulan adalah 197,260. 

Baca Juga: Kenali Pengertian Deposito On Call, Syarat Pengajuan, dan Rumus Hitung Bunganya

Mengenai Investasi di Produk Deposito

Deposito

Investasi di Deposito

Dari contoh perhitungan di atas, mungkin tidak sedikit dari kamu menganggap jika imbal hasil dari bunga deposito terlalu kecil agar bisa memenuhi segala kebutuhan hidup. Tapi, inti dari investasi di produk perbankan tersebut adalah rutin mendapatkan imbal hasil yang terjamin setiap bulan tanpa harus aktif mengelola keuangan atau bisnis. 

Deposito sendiri adalah satu dari segudang opsi instrumen investasi yang bisa dipilih oleh investor. Karena risikonya terbilang kecil dan cenderung aman, tak mengherankan jika potensi keuntungan deposito juga rendah. Tapi, tergantung dari kondisi keuangan dan tujuan yang ingin diraih, bukan tidak mungkin produk perbankan ini menjadi pilihan ideal dalam investasi.

Contohnya, kamu memerlukan dana pendidikan anak sebesar 1 miliar untuk 5 tahun mendatang dan sekarang kamu telah memiliki dana sejumlah 900 juta. Nah, jika dana tersebut ditempatkan di produk deposito dengan tingkat bunga 8 persen, artinya tujuan finansial berupa dana pendidikan tersebut sudah pasti bisa diraih, bukan? Dengan risiko yang rendah, menjadikan deposito sebagai opsi untuk mengumpulkan dana agar tujuan keuangan tersebut tercapai merupakan pilihan yang aman dan bijak. 

Menjalani Hidup dari Bunga Deposito

Lantas, bagaimana cara kita agar bisa menjalani hidup dari bunga deposito? Jawabannya tergantung dari bagaimana kondisi keuanganmu saat ini dan berapa besar pengeluaran rutin bulanan.

Sebagai contoh, jika pengeluaran tiap bulan saat ini adalah sebesar 5 juta rupiah. Dalam setahun, artinya kamu membutuhkan pemasukan sebanyak paling tidak 60 juta agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut. 

Jika menggunakan produk deposito dengan bunga tahunan sebesar 8 persen, artinya dana yang perlu kamu depositokan agar bisa meraih pemasukan sebesar 60 juta per tahun adalah sekitar 940 juta rupiah. Besar atau tidaknya nominal dana tersebut untuk bisa terkumpul dan disimpan pada produk deposito tergantung dari kondisi finansialmu saat ini. 

Jika memang belum mampu, ada baiknya untuk mengumpulkan dana lebih banyak lagi hingga nominal tersebut tercapai. Caranya bisa dengan menambah penghasilan, menabung, atau menempatkan dana di instrumen investasi dengan peluang imbal hasil yang lebih tinggi. Baru ketika dana yang dimiliki saat ini telah mencapai nominal minimal untuk bisa mendapatkan bunga sesuai pengeluaran tahunan atau bulanan kamu dapat menempatkannya di produk deposito ini. 

Baca Juga: Apa Perbedaan Deposito dan Tabungan?

Faktor Penentu Potensi Seseorang Hidup dari Bunga Deposito

Belum selesai membahas tentang potensi menjalani hidup dari bunga deposito, kamu perlu memahami jika ada 3 faktor penentu utama apakah kondisi keuangan tersebut bisa terpenuhi atau tidak. Ketiga faktor tersebut adalah dana disetor, tingkat bunga deposito, serta pengeluaran tahunanmu. Masing-masing faktor tersebut secara tidak langsung saling menyeimbangkan dan berkaitan satu sama lain. 

Jika melihat informasi di perbankan umum yang terjamin LPS, rerata tingkat bunga deposito yang ditawarkan adalah sebesar 4,5 persen per tahun. Jadi, untuk bisa mendapatkan penghasilan dari bunga sebesar 90 juta tiap tahun, setidaknya kamu perlu menyimpan dana sejumlah 2 miliar rupiah. 

Meski begitu, pahami jika terdapat beban pajak bunga deposito sejumlah 20 persen. Sehingga, pendapatan bersih dari bunga deposito yang bisa kamu dapatkan adalah 72 juta per tahun. Tergantung dari gaya hidup dan pengeluaranmu per tahun, apakah seluruh kebutuhan hidupmu bisa terpenuhi dengan pendapatan 72 juta tersebut setiap tahunnya?

Hidup dari Bunga Deposito dengan 25X Rule

Untuk mewujudkan impian hidup dari bunga deposito, kamu bisa menggunakan teori 25X Rule. Sederhana saja, agar impian tersebut terwujud, kamu perlu menyisihkan dana setidaknya senilai 25 kali pengeluaran tahunan. Lalu, investasikan dana tersebut pada instrumen yang memiliki return atau imbal hasil minimal 4 persen melebihi inflasi. 

Misalnya, dengan tingkat inflasi 3 persen, instrumen investasi yang dipilih harus memiliki peluang imbal hasil sebesar 7 persen. Dengan begitu, barulah kamu bisa memenuhi kebutuhan hidup dari bunga deposito. 

Jadi, Apakah Target Hidup dari Bunga Deposito Mampu Kamu Capai?

Itulah penjelasan tentang potensi hidup dari bunga deposito. Jika melalui perhitungan yang tepat, faktanya menjalani hidup dari bunga deposito logis untuk dilakukan tergantung dari kondisi keuangan, besaran bunga deposito, serta jumlah pengeluaranmu. Setelah memahami penjelasan di atas dan mempertimbangkan sederet faktornya, apakah rencana hidup dari bunga deposito ini mungkin untuk kamu raih atau tidak?

Baca Juga: Mengenal Deposito Syariah Dan Manfaatnya

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement