Kamis 19 Oct 2023 09:00 WIB

Tak Hanya di Bank, Berikut Cara Lain Simpan Harta Kekayaan yang Aman dan Terpercaya

Menabung itu sangat penting untuk masa depan. Ketahui instrumen-instrumen menabung yang aman dan terpercaya berikut ini agar berbuah manis!

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Sebuah pepatah mengatakan bahwa ‘rajin menabung pangkal kaya’. Hal itu memang benar adanya. Namun, harus dilihat dulu di mana tempat menabung dan bagaimana metodenya. 

Pasalnya, jika menabung pada instrumen yang tidak terjamin keamanannya dan memiliki risiko tinggi, rasanya akan percuma menabung. Yang ada justru tabungan tak bisa bertambah, bahkan terus berkurang seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa terjadi karena minimnya ilmu dan wawasan mengenai metode dan cara menabung yang baik dan benar. 

Perlu diingat bahwa menabung bukan hanya tentang mengumpulkan uang. Ada kebiasaan terus-menerus serta konsistensi di dalamnya yang akan membentuk kebiasaan yang berguna di masa depan. Dengan kebiasaan menabung, perencanaan finansial akan jauh lebih matang karena adanya tabungan. 

Lantas di mana sebaiknya harus menabung atau menyimpan harta kekayaan? Di bawah ini ada beberapa rekomendasi yang bisa kamu pertimbangkan. Simak bak-baik, ya!

Baca Juga: Cara Menabung yang Benar Menurut Pakar Keuangan

 

Rekomendasi Tempat Menabung Selain Bank yang Aman dan Terpercaya

Safe 480

Menyimpan Harta di Tempat Aman dan Terpercaya

  1. Rekening Tabungan

    Rekening tabungan bank adalah jenis rekening yang biasanya digunakan oleh individu atau perusahaan untuk menyimpan uang tunai mereka di bank. Ada beberapa jenis rekening tabungan yang dapat tersedia, tetapi umumnya rekening tabungan memiliki beberapa karakteristik umum, keuntungan, dan fitur, meskipun rincian dapat bervariasi antar bank di berbagai negara. 

    Rekening tabungan bank adalah tempat untuk menyimpan uang dengan aman. Ini adalah alternatif yang lebih aman daripada menyimpan uang tunai di rumah. Rekening tabungan umumnya memiliki perlindungan deposit dari pemerintah, yang berarti bahwa sejumlah uang tertentu (tergantung pada negara dan regulasi) dijamin oleh negara jika bank mengalami kebangkrutan.

    Kamu dapat dengan mudah menambahkan atau menarik uang dari rekening tabungan melalui ATM, transfer antarbank, cek, atau transaksi online. Ini memberikan fleksibilitas untuk mengakses uang kapan saja dibutuhkan.

  2. Deposito

    Deposito adalah produk keuangan yang mirip dengan rekening tabungan, tetapi ada perbedaan utama dalam cara kerjanya. Deposito umumnya dianggap sebagai investasi yang aman karena dana yang diinvestasikan dijamin oleh pemerintah hingga batas. Rekening biasa juga aman, tetapi tidak mendapatkan bunga yang sama tingginya.

    Deposito seringkali menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada rekening biasa. Ini karena nasabah setuju untuk meninggalkan uang dalam deposito selama jangka waktu tertentu, yang memberi bank jaminan dana yang stabil untuk diinvestasikan.

    Dalam deposito, diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah uang untuk jangka waktu tertentu, yang biasanya dapat berkisar dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Uang ini "terkunci" selama periode tersebut dan biasanya tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Di sisi lain, pada rekening biasa (tabungan atau giro), disediakan akses yang fleksibel ke dana yang ditabung dan dapat menariknya kapan saja sesuai kebutuhan.

  3. Reksadana

    Reksadana adalah produk investasi yang mengumpulkan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya oleh seorang manajer investasi profesional. Ini adalah cara yang populer untuk berinvestasi di pasar keuangan tanpa harus melakukan analisis individu atau mengelola portofolio secara aktif.

    Reksadana dikelola oleh manajer investasi profesional yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola dana investor. Mereka melakukan analisis, penelitian, dan pengambilan keputusan investasi. Meskipun dapat memilih jenis reksadana yang sesuai dengan tujuan, namun kamu tidak memiliki kendali langsung atas investasi individu dalam portofolio reksadana, ya.

  4. Saham 

    Saham adalah bentuk kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Ketika membeli saham perusahaan, artinya sama dengan membeli sebagian kepemilikan dalam perusahaan tersebut. Hal ini memberikan hak untuk mendapatkan bagian dari laba perusahaan dan berpartisipasi dalam pertumbuhan nilai perusahaan melalui kenaikan harga saham.

    Salah satu daya tarik utama saham adalah potensi keuntungan yang besar. Jika berinvestasi dalam saham perusahaan yang berhasil, nilai saham yang didapat akan meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu, memberikan potensi pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk investasi lainnya. 

    Selain itu, beberapa perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham mereka sebagai bagian dari laba mereka. Dividen memberikan pendapatan pasif dari investasi saham, yang dapat digunakan untuk menambah pendapatan atau diinvestasikan kembali.

    Baca Juga: Ini Dia Jenis Tabungan yang Menguntungkan Untuk Masa Depan

  5. Emas 

    Emas adalah logam mulia yang telah digunakan sebagai bentuk nilai tukar dan penyimpan kekayaan selama ribuan tahun. Orang seringkali menginvestasikan dalam emas dengan berbagai cara, seperti membeli emas fisik dalam bentuk perhiasan atau koin, berinvestasi dalam reksadana emas, atau memperdagangkan kontrak berjangka emas di pasar komoditas.

    Emas sering digunakan sebagai perlindungan terhadap inflasi. Ketika nilai mata uang turun, harga emas cenderung naik, sehingga nilai investasi emas dapat tetap terjaga. Beberapa orang menginvestasikan sebagian kecil dari portofolio mereka dalam emas sebagai bentuk perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi. Sementara yang lain lebih aktif dalam berdagang emas untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga.

  6. Valas 

    Valas atau valuta asing mengacu pada pasar global di mana mata uang dari berbagai negara diperdagangkan satu sama lain. Ini adalah pasar terbesar di dunia dan merupakan tempat di mana investor, perusahaan, bank, dan pemerintah melakukan transaksi mata uang asing.

    Pasar valas adalah pasar yang sangat likuid, yang berarti investor dapat dengan mudah membeli dan menjual mata uang kapan saja selama jam perdagangan. Ini memungkinkan fleksibilitas yang tinggi dalam menjalankan transaksi.

    Investasi valas adalah jenis investasi yang berisiko tinggi dan tidak sesuai untuk semua orang. Kamu harus memahami sepenuhnya risiko yang terkait dengan perdagangan valas dan memiliki keterampilan yang cukup untuk mengelolanya. Sebelum terlibat dalam perdagangan valas, disarankan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang memadai, serta konsultasi dengan profesional keuangan yang berpengalaman.

  7. Properti

    Properti mengacu pada aset fisik yang dapat berupa tanah, bangunan, atau lahan yang dimiliki oleh individu, perusahaan, atau lembaga lain. Investasi properti melibatkan pembelian atau kepemilikan properti dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari apresiasi nilai properti atau pendapatan yang dihasilkan dari properti tersebut.

    Investasi properti adalah komitmen jangka panjang yang memerlukan penelitian, perencanaan, dan manajemen yang cermat. Keputusan untuk berinvestasi dalam properti harus didasarkan pada tujuan keuangan, toleransi risiko, dan pemahaman tentang pasar properti lokal.

Persiapkan Finansial di Masa Depan dengan Giat Menabung

menabung

Menabung

Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Untuk itu, sepatutnya untuk melakukan antisipasi terhadap risiko terburuk yang bisa terjadi kapan saja. Salah satu yang  bisa dilakukan tentu saja dengan menabung. 

Ingat, menabunglah dengan metode yang tepat di tempat yang aman dan terpercaya. Jangan tergiur iming-iming ‘menggandakan uang’ karena semua itu tidaklah benar. Perlu untuk bersikap realistis dan aware terhadap apapun jenis ‘simpanan’ agar kamu tak merugi di kemudian hari. Selamat menabung!

Baca Juga: Butuh Modal untuk Biaya Nikah? Ini Tips Nabung Bareng Pacar agar Target Tercapai

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement