Jumat 01 Dec 2023 15:00 WIB

Investor Wajib Tahu, Kenali Apa Saja Harga Acuan Emas Dunia Sebelum Berinvestasi

Bagaimana cara ketiga bursa tersebut dalam membentuk harga acuan emas dunia? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan berikut ini. 

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Populer dijadikan sebagai instrumen investasi, tidak mengherankan jika emas termasuk sebagai logam mulia yang banyak diburu oleh para investor. Khususnya di kondisi ekonomi yang kurang kondusif, investasi emas menjadi opsi yang ideal untuk dipilih karena berpotensi tinggi untuk memberi imbal hasil menjanjikan. Selain itu, investasi emas juga bisa menjadi cara untuk melindungi nilai kekayaan dari imbas inflasi yang pasti terjadi setiap tahun. 

Tapi, tahukah kamu jika dalam investasi emas dikenal harga acuan emas dunia yang didasarkan dari sejumlah bursa utama tertentu? Beberapa contoh bursa yang dijadikan sebagai acuan harga emas dunia adalah LBMA atau London Bullion Market Association, LME atau London Metal Exchange, dan COMEX atau Commodity Exchange. 

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara ketiga bursa tersebut dalam membentuk harga acuan emas dunia hingga kerap dijadikan sebagai tolok ukur utama? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan berikut ini. 

 

London Bullion Market Association atau LBMA

LBMA

Logo LBMA via linkedin.com

London Bullion Market Association atau bisa juga disebut sebagai LBMA merupakan bursa emas dunia yang kerap dijadikan sebagai acuan harga oleh investor emas. Harga emas serta perak yang terdapat pada bursa ini merupakan harga produk emas yang tak dialokasikan pada London, Inggris. 

Maksudnya, penetapan harga emas dari bursa LBMA ini memakai tolok ukur dari harga pelelangan emas di spot market yang dijalankan oleh IBA atau ICE Benchmark Administration. Proses penetapan harga emas oleh bursa LBMA ini dilakukan melalui pihak IBA yang menyediakan layanan atau platform dan menunjukkan referensi harga serta perangkat dalam bertransaksi emas. 

IBA sendiri menyajikan referensi terkait harga serta perangkat untuk transaksi emas tersebut yang berlaku pada pasar spot atau pada transaksi derivatif lain. Sehingga, investor maupun produsen emas dapat melakukan transaksi emas secara langsung melalui platform lelang elektronik ini. 

Proses pelelangan emas di platform ini dilakukan di jam 10:30 waktu setempat dan dikenal menjadi London Gold AM FIX, serta di jam 15:00 dan disebut sebagai London Gold PM FIX. Sedangkan untuk pelelangan perak di bursa ini dilakukan di jam 12:00 waktu setempat. 

Dari waktu pelelangan di LBMA ini juga sekaligus dijadikan sebagai waktu penetapan dari harga emas dan akhirnya dipublikasikan pada pasar menjadi harga emas LBMA AM, LBMA PM, serta tolok ukur harga perak dari LBMA. 

Pembentukan dari harga emas di setiap lelang memakai mata uang USD. Walaupun begitu, IBA menyiapkan juga tolok ukur dari harga emas dengan mata uang poundsterling serta Euro, walaupun investor tak dapat melakukan perdagangan atau transaksi secara langsung via mekanisme lelang ini.

Sebelum dimulai proses pelelangan, tiap peserta mempunyai waktu sekitar 30 menit agar bisa mengantri dan memberikan harga emas yang diinginkan. Fase ini dikenal sebagai round zero atau putaran nol. Lalu, proses pelelangan akan berlangsung sekali tiap 30 detik. 

Di tiap tahapan lelang, pihak IBA akan menginformasikan harga awal dari emas. Kemudian, dalam kurun waktu 30 detik peserta memiliki kesempatan untuk memberikan harga emas yang ingin dijual atau dibelinya. Tapi, tak semua hasil dari proses lelang ini akhirnya dapat dijadikan sebagai harga acuan emas dunia. 

Apabila ada ketidakseimbangan pada proses lelang, IBA bakal melakukan penyesuaian harga dan proses lelang kembali dimulai. Sementara apabila keseimbangan telah terjadi pada volume transaksi lelang, kondisi baru dapat dijadikan sebagai harga acuan emas dunia dan kemudian dipublikasikan. 

Di samping itu, ada pula batasan toleransi berbeda di setiap instrumen pada bursa ini. Batasan toleransi untuk emas adalah 10 ribu ons, sementara untuk perak memiliki batasan toleransi sebesar 500 ribu ons. 

Baca Juga: Gadai Emas di Pegadaian: Keuntungan, Bunga, Syarat, Cara, dan Hal yang Perlu Diketahui

London Metal Exchange atau LME

Selain LBMA, bursa emas lain yang juga dijadikan sebagai acuan harga emas dunia adalah LME atau London Metal Exchange. Memiliki basis yang sama di London, tapi harga emas dari bursa LME didapat dari proses dan mekanisme penetapan yang berbeda dengan LBMA.

Pada LBMA, harga emas diturunkan melalui putaran akhir dari lelang emas. Sedangkan untuk LME, harga acuan dari emas dirujuk sesuai harga emas harian dan juga dibobotkan melalui volume transaksinya di platform trading LME. 

Lalu, hasil dari perhitungan tersebut akan digabung dengan harga pada pasar spot hingga 25 hari selanjutnya, maupun harga bulanan serta harga per triwulan selama jangka waktu 5 tahun. Via mekanisme tersebut skema penentuan harga emas dari LME tergolong mengkombinasikan harga emas pada pasar OTC atau over the counter, dan harga emas berjangka bulanan dari nominal penawaran yang ada pada bursa. 

Harga emas yang ditransaksikan merupakan harga kontrak transaksi yang dilakukan sejak jam 01:00 hingga 20:00 waktu setempat. Pihak investor dapat melakukan pembelian melalui platform LME Select maupun layanan telepon antar kantor yang terus aktif 24 jam. 

Commodity Exchange atau COMEX

comex

Harga acuan emas dunia yang terakhir berasal dari COMEX atau Commodity Exchange. Jika LBMA dan LME memakai proses lelang dalam menetapkan harga emas, penentuan harga emas dari COMEX didasarkan dari kontrak derivatifnya. Dalam kata lain, penetapan harga emas COMEX didasarkan nilai kontrak dari emas di waktu mendatang sesuai perjanjian yang dilakukan pihak penjual dan pemesan. 

Lalu, harga dari emas yang muncul juga tak berasal dari harga asli komoditas ini sendiri. Melainkan harga emas berasal dari turunan fluktuasi nilai emas di waktu mendatang. Oleh karena itu, harga emas berjangka pada COMEX bisa setara maupun jauh berbeda dengan nilai emas yang sebenarnya di hari yang sedang berlangsung. 

Misalnya, investor Z sepakat untuk membeli emas sejumlah 100 ons dari investor X dengan waktu pengiriman 3 bulan ke depan. Dari kesepakatan pembelian emas tersebut, harga yang disetujui oleh kedua investor adalah 100 USD per ons.

Apabila harga emas dalam waktu 3 bulan mendatang lebih tinggi dari 100 USD, artinya investor A masih dapat mendapatkan keuntungan. Pasalnya, ia dapat membeli emas tersebut di harga lebih murah daripada yang berlaku di pasaran. Pun sebaliknya, investor akan mengalami kerugian apabila ternyata harga emas menurun hingga dibawah 100 USD selama kurun waktu tersebut. 

Baca Juga: Jadi Cara Tentukan Tingkat Kemurniannya, Ini Informasi Seputar Kadar Emas, Cara Hitung, dan Fungsinya

Pahami Dasar Harga Acuan Emas Dunia agar Mampu Memaksimalkan Keuntungannya

Kebanyakan orang pasti memahami jika harga emas selalu mengalami pergerakan yang stabil dan tak begitu signifikan seiring waktu. Tapi, belum banyak di antara investor logam mulia ini yang memahami jika harga acuan emas dunia ini didasarkan dari sejumlah bursa ternama, yaitu LBMA, LME, dan juga COMEX. Nah, setelah mengetahui dasar dari harga acuan emas dunia, kamu tentu bisa lebih mampu untuk memaksimalkan kinerja dari investasi emas ini.

Baca Juga: Ini Pengertian Paper Gold, Keunggulan, Risiko, hingga Perbedaannya dengan Tabungan Emas

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement