Sabtu 09 Jul 2022 06:16 WIB

Tingkatkan Kemampuan Digital Lewat Maksimalkan Google

Individu yang cakap digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital seperti Google.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Google Doodle. (Istimewa)
Google Doodle. (Istimewa)

Pengguna internet di Indonesia sudah menyentuh angka 204,7 juta yang setara dengan 73,7% dari populasi penduduk Indonesia menurut laporan We Are Social dan HootSuit. Peningkatan jumlah warga digital membuat setiap individu perlu meningkatkan kemampuan digitalnya. Tak hanya dari pengetahuan saja, namun juga memanfaatkan, dan menganalisa sehingga tidak mudah terpengaruh dampak negatif internet.

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 mengungkapkan bahwa dari tiga sub indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia dari segi keahlian memiliki skor paling rendah. Sehingga meskipun akses dan infrastruktur cukup memadai namun pengguna internet belum secara maksimal memanfaatkannya. 

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Netizen Harus Cakap Digital

"Jadi orang di internet nggak ngapa-ngapain. Kebanyakan sekadar berselancar tak jelas, tanpa bisa melakukan sesuatu yang lebih produktif di dalamnya," kata Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (5/7/2022).

Lebih lanjut dia mengatakan, individu yang cakap digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital. Termasuk menggunakan mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, media sosial, serta aplikasi dompet digital, loka pasar, dan transaksi digital. 

Terkait dengan mesin pencarian, sebagai situs yang memiliki kemampuan mencari halaman situs web di internet berbasiskan kata kunci saat ini memiliki market share tertinggi adalah Google sebesar 97,43%. Adapun cara kerja mesin pencari seperti halnya laba-laba, sistem akan mencari kata kunci dari website yang jumlahnya begitu banyak. Kemudian sistem akan mengumpulkan dan meranking mana yang paling sesuai dengan kata kunci, mulai dari judul, hingga foto. 

"Buat teman-teman yang lagi sekolah, mencari jurnal, dosen atau guru, atau siapa pun yang ingin belajar dan berurusan dengan akademik, Google punya Google Cendikia sebagai layanan yang melakukan pebcarian materi pelajaran," ungkap Diana. 

Google Cendikia juga dikenal sebagai Google Scholar, menjadi salah satu referensi yang bisa dipercaya untuk mencari jurnal-jurnal ilmiah. Saat ini para dosen maupun profesor tak perlu lagi mencetak hasil penelitiannya, namun jurnal tersebut bisa dibaca dalam bentuk digital. 

Lebih jauh Diana mengungkapkan, saat ini masih ada 5,5% orang Indonesia yang menggangap semua informasi di internet benar. Karena itu pilih sumber terpercaya, dari website resmi ataupun portal berita yang telah diakui Dewan Pers sehingga segala terhindar dari berita hoaks yang bisa merugikan jika dibagikan ulang.

Adapun sebagai respons dari perkembangan perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Baca Juga: Soal Abu Janda Beda Sama Kasus Stupa Borobudur, Video Editan Anies Dianalisa Pakar, Blak-blakan!

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia. Freelancee IT, Hasbi Rivanda dan Founder Jalanyuk Isna Noviningtyas.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement