Ahad 17 Jul 2022 05:44 WIB

Suara Hismag Menjelma Menjadi Gerakan Kritik yang Syarat Makna

Suara Hismag Menjelma Menjadi Gerakan Kritik yang Syarat Makna

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Suara Hismag Menjelma Menjadi Gerakan Kritik yang Syarat Makna - Suara Muhammadiyah
Suara Hismag Menjelma Menjadi Gerakan Kritik yang Syarat Makna - Suara Muhammadiyah

LAMONGAN, Suaramuhammadiyah – Suara Hismag kembali hadir di tengah masyarakat, pada sholat Idul Adha di halaman perguruan Muhammadiyah Desa Godog, Sabtu (9/7/2022).

Edisi kali ini, Suara Hismag terbit 500 eksemplar, dan diedarkan saat sholat Idul Adha di Lapangan Perguruan Muhammadiyah Desa Godog.

Hismag adalah perkumpulan remaja terpelajar yang lahir dari rahim ranting persyarikatan Muhammadiyah Ranting Godog Laren Lamongan.

Sedangkan Suara Hismag adalah sebuah buletin dari aspirasi siswa dan mahasiswa Desa Godog yang merantau ke luar desa.

Suara Hismag akan terus mencoba menyuarakan nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar dan sifat pembelaan terhadap keadilan dan intelektualitas. Hismag kadang juga menjelma menjadi gerakan kritik yang syarat makna.

Suara Hismag sudah hadir di tengah-tengah masyarakat Godog sejak tahun 1998, dan awal mulanya hanya berbentuk selebaran yang hanya beberapa halaman, yang terbit setiap Hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Pada edisi idul Adha 1443 H kali ini Suara Hismag terbit dalam bentuk buletin yang singkat dan berisi informasi seputar informasi dan bacaan yang kekinian. kini wajah baru berupaya dihadirkan dan semoga ini menjadi amal kebaikan kita semua karena dukungan semua pihak.

Ketua umum Himpunan Mahasiswa Godog Periode 2021-2023, Dwi Purnama Suwandika mengatakan, dengan adanya suara Hismag ini semoga budaya literasi yang ada di desa godog tetap berlangsung, mengingat zaman sekarang budaya literasi kian menurun.

Andika sapaan akrabnya berharap, semoga Hismag tetap menjadi wadah untuk menyalurkan bakat, ide, pengalaman, serta ilmu yang telah di didapat diperantauan.

Terakhir, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya ini berpesan kepada mahasiswa dan siswa godog yang sedang menuntut ilmu di luar desa, “Wajib bagi kalian untuk tampil. Dimana kalian merantau, tunjukkan kemampuan teman teman dan buktikan bahwa anak-anak dari desa Godog ini hebat dan sebagai percontohan,” ujarnya. (Alfain Jalaluddin Ramadlan/FRS)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement