Ahad 31 Jul 2022 11:54 WIB

Resiko Dunia Digital, Selalu Waspada Pencurian Data Pribadi Lewat Internet

Munculnya kesempatan baru lewat dunia digital juga dibarengi dengan ancamannya, hati-hatilah, data pribadi bisa saja dicuri lewat internet.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kaspersky (Unsplash/ Stillness InMotion)
Kaspersky (Unsplash/ Stillness InMotion)

Sebanyak 73,7% dari populasi penduduk Indonesia atau sekitar 204,7 juta orang kini sudah menggunakan internet. Masyarakat memanfaatkan internet untuk mencari informasi, bermain media sosial hingga bertransaksi di marketplace. 

Namun Praktisi - Konsultan IT, Ary Sunaryo mengatakan kenyamanan dan perasaan aman masyarakat untuk transaksi keuangan digital sangatlah berisiko. Sehingga perlu adanya pengetahuan mengenai keamanan digital seperti bagaimana melindungi data pribadi, termasuk data yang bersifat rahasia seperti KTP dan Kartu Keluarga. 

Baca Juga: Mau Cakap Internet? Skills Aja Gak Cukup, Etika Digital Juga Diperlukan!

"Tingginya aktivitas digital membuka potensi buruk penipuan dan pencurian akun sering terjadi," kata Ary saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Jumat (8/7/2022).

Lebih jauh dia mengatakan, identitas digital seperti data pribadi merupakan setiap data tentang kehidupan seseorang yang dapat diidentifikasi atau dikombinasikan langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau non elektronik. Data pribadi sangat penting untuk dilindungi sebab bisa menjadi potensi untuk kejahatan digital seperti penipuan. Bukan hanya itu data pribadi yang terekspos di media sosial juga bisa menyebabkan diskriminasi dan prasangka buruk. 

Sebabnya itu perhatikan agar jangan sembarangan mengunggah data pribadi seperti KTP, Kartu Keluarga, nama lengkap, nomor telepon, unggahan foto pribadi anak, termasuk data riwayat kesehatan bahkan lokasi rumah dan kantor. Setiap orang hendaknya lebih bijak saat mengunggah sesuatu terkait data pribadi. Sebab data pribadi bisa digunakan secara tidak bertanggung jawab jika tersebar. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. 

Baca Juga: “Strong Message dari Rakyat”, Gugatan Presidential Threshold Ditolak, Seruan MK Dibubarkan Menyeruak

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Founder & CEO Coffee Meets Stock, Theo Derick, Anggota Ikatan Guru TIK PGRI, Fajar Tri Laksono dan Praktisi - Konsultan IT Ary Sunaryo. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement