Sabtu 30 Jul 2022 14:46 WIB

Ciptakan Ruang Digital yang Sehat dengan Jadi YouTuber Produktif dan Positif

Untuk membuat unggahan yang menarik, content creator harus memenuhi etika digital.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Youtuber dan content creator
Youtuber dan content creator

Era saat ini yang luar biasa dan menjadi pekerjaan masa depan adalah profesi content creator, yakni seseorang yang bertanggung jawab untuk setiap informasi yang ada di media terutama media digital.

"Kita bisa bikin konten yang menawan sehingga cuan kita bisa di tangan," kata Dosen dan Prakrisi Adhi P saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Kamis (7/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Ngerinya Internet, Jejak Digital Bisa Gak Hilang, Bahaya Mengancam!

Nah, untuk membuat unggahan yang menarik tentu seorang content creator juga harus memenuhi aspek etika digital. Apalagi, menurut Adhi, jika membuat content di platform YouTube yang berupa video. Saat content creator tidur, hasil karyanya bisa tetap dilihat. Lalu bagaimana membuat content yang aman?

Lebih lanjut dia mengatakan, YouTube saat ini memiliki potensi yang besar. Data dari Cryptoharian.com mengungkap, sebanyak 1,9 miliar orang login ke YouTube setiap bulan. Selain itu, 500 jam video diunggah setiap detik, dan ada 2 miliar pengguna yang terdaftar di YouTube.

Dia pun memberikan kiat agar bisa mendapatkan uang dari YouTube, antara lain aktifkan fitur monetisasi dan buat akun AdSense. Setiap orang bisa menjadi influencer marketing, mendapatkan YouTube revenue, mendapat pendanaan dari fans, membuat affiliate program, hingga mendapat lisensi YouTube jika konsisten dan berhasil dalam membuat konten yang disukai khalayak.

Namun, d ibalik kemudahan mencari uang lewat YouTube, ketahui aturan etika digital saat membuat konten. Tentunya hindari yang berhubungan dengan isu sensitif seperti SARA, kekerasan, dan misinformasi terkait Pemilu maupun Covid-19. Kebijakan tersebut bisa dilihat secara detail di situs YouTube.

Diketahui pengguna internet dari tahun ke tahun terus meningkat dan kini menyentuh angka 204,7 juta yang setara dengan 73,7% dari populasi penduduk Indonesia. Saat ini masyarakat sudah masuk ke era transformasi digital yang membawa peluang. Di mana ruang digital dapat membawa nilai kebaikan bagi masyarakat jika memanfaatkannya secara positif.

Adapun respons dari perkembangan perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Hati-Hati Ujaran Kebencian, Cyberbullying Berdampak Besar bagi Korban

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia, Dosen dan Prakrisi Adhi P, dan Jawara Internet Sehat, Uul Albab. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement