Selasa 19 Jul 2022 06:24 WIB

KKM Kolaboratif Nasional Bangkitkan Potensi Desa Wisata

KKM Kolaboratif Nasional Bangkitkan Potensi Desa Wisata

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
KKM Kolaboratif Nasional Bangkitkan Potensi Desa Wisata - Suara Muhammadiyah
KKM Kolaboratif Nasional Bangkitkan Potensi Desa Wisata - Suara Muhammadiyah

CIREBON, Suara Muhammadiyah – Berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiya dan 1 non PTM hari Sabtu 16 Juli 2022 melaksanakan pembukaan pembekalan kuliah kerja mahasiswa (KKM) Kolaboratif Nasional. Pelepasan KKM Kolaboratif sekaligus penandatanganan MoU dg Kemenkop yang dilaksanakan di Convention Hall UMC.

Dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Bupati Cirebon, Walikota Cirebon, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Ketua Pusat Kajian Anggaran DPR RI, Rektor UMC Arif Nuruddin, MT, Ketua BPH UMC Muhammad Sayuti, M. Pd,, Ph.D serta Ketua LPPM UMP Dr, Suwarno, M.Si. Tema KKM kali ini adalah Menggali Potensi Desa Wisata dan Bebas Stunting Menuju Jabar Juara.

Ketua panitia Tania Avianda Gusman M.Sc, Ph.D, melaporkan bahwa UMC menyelenggarakan 3 jenis KKM Kolaboratif yaitu KKN MAs, KKN LLDIKTI Jabar, KKN Internasional. Jumlah peserta Kuliah Kerja Mahasiswa secara keseluruhan adalah 1100 orang.

Rektor UMC menambahkan apa yang disampaikan ketua panitia bahwa KKM Kolaboratif selain melibatkan UM Cirebon dan UM Purwokerto, juga UM Tangerang, UMY, UHAMKA, STF Muh Cirebon ada 1 non PTM yaitu Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama. Diharapkan bahwa dengan dukungan Kemenkop dalam kegiatan KKM Kolaboratif ini akan memacu terbukanya peluang usaha UKM dan UMKM pada saat mahasiswa diterjunkan di lokasi KKN.

Ketua Komisi 6 DPR RI Dr. Ir. Herman Khoiron yang hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa semangat membangun Koperasi dan UMKM tidak boleh padam. Oleh karena itu kehadiran Teten Masduki di kampus harus bisa memberi warna kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian dan juga tumbuhnya inkubasi di lingkungan kampus. Herman menegaskan bahwa dampak dari covid menunjukkan UMKM dan Koperasi yang mampu bertahan dan cepat untuk bangkit.

Teten Masduki menyampaikan bahwa UMKM di Indonesia ada sekitar 60 juta tetapi yg masuk entrepreuner baru 3,1 pct, padahal standar minimalnya 4 pct. Oleh karena itu Kemenkop keliling ke kampus untuk memacu mahasiswa dalam mengikuti KKM agar bisa memacu UMKM di desa.

Mahasiswa dapat membantu pengembangannya misalnya dalam hal membangun branding atau desain kemasannya. Menkoo berharap menyiapkan SDM yang kualified agar UMKM yang berkembang menjadi lebih baik dengan dukungan SDM yang ada. Diharapkan a perguruan tinggi juga mampu menghasilkan entreupreuner yang handal melalui kegiatan KKM kolaboratif. (Eka-PDA)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement